Sabtu, 21 Juli 2012

MASALAH UMUM PENDIDIKAN DI INDONESIA


MASALAH UMUM PENDIDIKAN
DI INDONESIA


1.       Pendidikan Dan Anak Didik
Pendidikan ;
a.        Pengertian Tentang Pendidik;
a)       Orang tua (ayah dan ibu).
b)       Pengajar atau Guru di sekolah.
c)       Pemimpin/pemuka masyarakat. 
b.        Tugas Pendidik;
a)       Tugas Educational (Pendidikan).
b)       Tugas Instructional (Pelajaran).
c)       Tugas Managerial (Pelaksanaan).    
c.        Syarat pendidik;
a)       Umur (Dewasa sesudah berumur 18 tahun atau sudah kawin).
b)       Kesehatan.   
c)       Keahlian atau Skill (Kecakapan atau keahlian pada para pelaksana itu).
d)      Kesusilaan dan Dedikasi.
d.        Sikap dan Sifat Pendidik;
1.       Tugas memenuhi sila pertama, yaitu tugas ke Tuhanan Yang Maha Esa.
2.       Tugas memenuhi sila kedua, yaitu tugas Kemanusiaan Yang adil dan beradab.
3.       Tugas memenuhi sila ketiga, yaitu tugas Persatuan Indonesia atau tugas negara yang dimiliki bangsa Indonesia.
4.       Tugas memenuhi sila keempat, yaitu tugas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5.       Tugas memenuhi sila kelima, yaitu tugas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
a)        Sikap Ketuhanan
b)       Sikap perikemanusian yang adil dan beradap. 
c)        Sikap Persatuan Indonesia.
d)       Sikap Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
e)        Sikap keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pendidik dalam menghadapi anak didik sehari-hari memerlukan sifat khusus, yang sangat penting, dan yang wajib dimiliki oleh setiap pendidik.  
Sifat-sifat itu adalah :
1.       Sifat positif, dapat di perinci lagi dalam :
a.        Rasa tanggung jawab dan dedikasi.
b.        Kecintaan, kebijaksanaan, dan kesabaran.   
2.       Sifat negatif, yang seyogyanya dijauhi pendidik :
a.        Lekas marah atau lekas menaruh syak wasangka.
b.        Suka menyendiri
c.        Haus akan penghormatan dan pujian orang lain.
d.       Penggup, bimbang, ragu, takut.
e.        Mudah kecewa.
Anak didik;
a.        Pengertian Tentang Anak Didik
Yang dimaksudkan dengan anak didik adalah anak yang belum dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai suatu pribadi atau individu.
b.        Pembawa Anak Didik.
c.        Perkembangan Anak Didik.
Suatu perkembangan akan menunjukkan cirri-ciri khas sebagai berikut :
1.       Perkembangan anak berlangsung dengan sendirinya atas kekuatan dari dalam.
2.       Jalan perkembangan itu sendiri tidak dapat dicampuri dengan mengubahnya.
3.       Tingkat perkembangan yang dicapai adalah suatu perpaduan kekuatan dari dalam yang mendorong untuk berkembang dan situasi lingkungan yang dipengaruhi jalan perkembangan.  
2.       Problema Pendidikan
Problematika yang menyangkut proses pendidikan menyangkut 5 W dan 1 H, yaitu : 
1.        Problematika Who,
Problematika Who, (siapa) menyangkut pendidikan dan anak didik.
2.        Problematika Why,
Problematika Why, (mengapa) menyangkut pelaksanaan pendidikan.
3.        Problematika Where,
Problematika Where, (dimana) menyangkut tempat pelaksanaan pendidikan.
4.        Problematika When,
Problematika When, (bilamana/kapan) menyangkut waktu dilaksanakan pendidikan.
5.        Problematika What, (apa) menyangkut dasar, tujuan dan bahan pendidikan.
6.        Problematika How,
Problematika How, (bagaimana) menyangkut cara/metode yang digunakan dalam proses pendidikan.
a.        Problematika WHO   
Dalam pendidikan, problematika Who adalah masalah Pen­didikan (subyek) yang melaksanakan aktivitas pendidikan dan masalah anak didik (obyek) yang dikenai sebagai sasaran aktivitas pendidikan.
1.       Problem Pendidikan.
a)        Problem kemampuan ekonomi.
b)       Problem kemampuan pengetahuan dan pengalaman.
c)        Problem kemampuan skill.
d)       Problem kewibawaan.
e)        Problem kepribadian.
f)        Problem ittitud (sikap).
g)       Problem sifat.
h)       Problem kebijaksanaan.
i)         Problem kerajinan.
j)         Problem tanggung jawab.
k)       Problem kesehatan, dan sebagainya.
2.       Problem Anak didik.
Adapun problem-problem yang ada pada anak didik anatara lain : 
a)        Problem Inteligensi.
b)       Problem kepribadian.
c)        Problem sikap.
d)       Problem sifat.
e)        Problem pergaulan.
f)        Problem kesehatan.
b.        Problematika WHY
Seperti mengapa :
1.       Mengapa anak-anak sulit bekerja sama sesama mereka.
2.       Mengapa masyarakat tidak menghargai jasa guru yang mendidik putera-putera mereka.    
c.        Problematika WHERE.
Ada 3 (tiga) tempat pendidikan, yaitu di keluarga sekolah dan masyarakat. Problem  pendidikan keluarga sebagai tempat pendidikan anak-anak antara lain adalah situasi keluarga itu sendiri dan letak keluarga yang berada di tengan-tengah lilngkungan yang tidak menguntungkan. Demikian pula sekolah sebagai tempat pendidikan murid-murid, bila letak sekolah itu di tengah-tengah lingkungan yang_tidak menguntungkan, juga akan menjadi  problema.
d.        Problematika WHEN.
Problem When (bilaman/kapan) banyak menyangkut tentang timing penyampaian sesuatu kepada anak didik, sehingga akan timbul beberapa pertanyaan yaitu :
1.       Kapan sesuatu hukuman itu dijatuhkan.
2.       Kapan sesuatu ganjaran itu diberikan.
3.       Kapan sesuatu kewajiban itu dibebankan. 
e.        Problematika What.
Problem What (apa) menyangkut dasar, tujuan, bahan/materi, sarana,  prasarana dan media.    
f.          Problematika HOW.
Masalah How (bagaimana) berkenaan dengan cara/metode yang digunakan dalam proses dalam proses pendidikan.

3.       Masalah pemerataan dalam pendidikan
1)       Segi pemerataan, kesempatan memperoleh pendidikan bagi anak-anak Indonesia memang cukup luas. 
2)       Segi mutu, pada awal perkembangannya memang menitik beratkan kepada segi kuantitatif dan usaha pemerataan.
Amanat yang menghendaki terciptanya pemerataan pendidikan antara lain :
a)        Asas demokrasi dalam pendidikan :
Sebagaimana diketengahkan di dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran, maka pemerintah mengadakan suatu sistem pengajaran Nasional yang diatur dengan Undang-undang (ayat 2).   
Oleh sebab itu aspek-aspek yang mempengaruhi asas demokrasi di dalam pendidikan adalah :
(1)    Formal
(2)    Material
(3)    Kaidah
(4)    Tujuan
(5)    Organisasi
(6)    Semangat 
b)       Masalah geografis,  ekonomis sosial :
Ketiga masalah di atas jelas melatar belakangi timbulnya pemerataan pelayanan pendidikan : 
(1)    Geografis
(2)    Ekonomis
(3)    Sosial
c)        Masalah ledakan penduduk.
d)       Keragaman kemampuan jasmani dan mental peserta didik :
Bangsa Indonesia yang begitu sarat penduduk, kalau diperhatikan tentang anak usia sekolah saja sudah terlihat betapa banyaknya anak tuna/berbakat yang perlu mendapat pelayanan yang khusus.
Ketentuan itu antara lain :
(1)    Tuna Netra
(2)    Tuna Rungu
(3)    Tuna Grahita
(4)    Tuna Dagsa
(5)    Tuna Laras/sosial
Sedangkan untuk anak berbakat digolongkan menjadi anak yang super normal.    
e)        Masalah penyediaan sarana dan prasarana.
   
4.       Sekolah Sebagai Lembaga Sosial 
1.      Fungsi Sosial sekolah
a.        Sekolah berfungsi untuk sosial.
Sosialisasi adalah suatu proses belajar, dimana kita mempelajari cara-cara hidup masyarakat.   
b.       Fungsi transmisi dan transformasi kebudayaan.
Fungsi transmisi kebudayaan masyarakat kepada anak dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1)       Transmisi pengetahuan dan keterampilan.
2)       Transmisi sikap, nilai-nilai dan norma-norma. 
c.        Sekolah sebagai lembaga seleksi. 
Masyarakat kita telah mengenal deferensasi dan spesialisasi pekerjaan ini dapat menimbulkan berbagai masalah antara lain :
1)       Masyarakat harus mempunyai fasilitas untuk mengerjakan bermacam-macam spesialisasi itu.
2)       Masyarakat harus menggusahakan agar orang-orang yang mempunyai spesialisasi itu jumlahnya seimbang sesuai dengan kebutuhan. 
3)       Masyarakat harus menciptakan mekanisme yang mampu menyerasikan antara bakat dan kemampuan individu dengan tuntutan spesilisasi.        
2.      Kebudayaan Sekolah
Yang dimaksud kebudayaan sekolah adalah kehidupan disekolah, nilai-nilai tingkah laku serta norma-norma yang berlaku di sekolah tersebut.
W. Waller mengatakan bahwa sekolah ibaratnya sebagai musium kebijakan (Saleh Sugiyanto1986: 83). Sedang menurut Emile Durkhein Sekolah disebutkan sebagai penjaga karakter nasional.
3.      Peranan sekolah dalam sistem sosial
4.      Iklan sosial di sekolah
a.        Iklim terbuka.
b.       Iklim mandiri.
c.        Iklim terkontrol.
d.       Iklim persaudaraan .
e.        Iklim kebapakan.
f.        Iklim tertutup. 

2 komentar:

Anonim mengatakan...

backgroundnya terlalu rame,... jadi pusing membaca teksnya

Ilyas Rozak Hanafi mengatakan...

oke... saya perbaiki, trimaksih...