MASALAH
UMUM PENDIDIKAN
DI
INDONESIA
1.
Pendidikan Dan Anak Didik
Pendidikan ;
a.
Pengertian Tentang Pendidik;
a) Orang tua (ayah dan ibu).
b) Pengajar atau Guru di sekolah.
c) Pemimpin/pemuka masyarakat.
b.
Tugas Pendidik;
a) Tugas Educational (Pendidikan).
b) Tugas Instructional (Pelajaran).
c) Tugas Managerial (Pelaksanaan).
c.
Syarat pendidik;
a) Umur (Dewasa sesudah berumur 18 tahun
atau sudah kawin).
b) Kesehatan.
c) Keahlian atau Skill (Kecakapan atau
keahlian pada para pelaksana itu).
d) Kesusilaan dan Dedikasi.
d.
Sikap dan Sifat Pendidik;
1. Tugas memenuhi sila pertama,
yaitu tugas ke Tuhanan Yang Maha Esa.
2. Tugas memenuhi sila kedua,
yaitu tugas Kemanusiaan Yang adil dan beradab.
3. Tugas memenuhi sila ketiga,
yaitu tugas Persatuan Indonesia atau tugas negara yang dimiliki bangsa
Indonesia.
4. Tugas memenuhi sila keempat,
yaitu tugas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Tugas memenuhi sila kelima,
yaitu tugas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
a)
Sikap Ketuhanan
b) Sikap perikemanusian yang
adil dan beradap.
c)
Sikap Persatuan Indonesia.
d) Sikap Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
e)
Sikap keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pendidik dalam menghadapi anak didik sehari-hari
memerlukan sifat khusus, yang sangat penting, dan yang wajib dimiliki oleh
setiap pendidik.
Sifat-sifat itu adalah :
1. Sifat positif, dapat di
perinci lagi dalam :
a.
Rasa tanggung jawab dan dedikasi.
b.
Kecintaan, kebijaksanaan, dan kesabaran.
2. Sifat negatif, yang seyogyanya
dijauhi pendidik :
a.
Lekas marah atau lekas menaruh syak wasangka.
b.
Suka menyendiri
c.
Haus akan penghormatan dan pujian orang lain.
d. Penggup, bimbang, ragu,
takut.
e.
Mudah kecewa.
Anak didik;
a.
Pengertian
Tentang Anak Didik
Yang dimaksudkan dengan anak didik adalah anak yang belum dewasa, yang
memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna
dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia,
sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai suatu pribadi atau
individu.
b.
Pembawa Anak
Didik.
c.
Perkembangan
Anak Didik.
Suatu perkembangan akan menunjukkan cirri-ciri khas
sebagai berikut :
1. Perkembangan anak
berlangsung dengan sendirinya atas kekuatan dari dalam.
2. Jalan perkembangan itu
sendiri tidak dapat dicampuri dengan mengubahnya.
3. Tingkat perkembangan yang
dicapai adalah suatu perpaduan kekuatan dari dalam yang mendorong untuk
berkembang dan situasi lingkungan yang dipengaruhi jalan perkembangan.
2.
Problema Pendidikan
Problematika
yang menyangkut proses pendidikan menyangkut 5 W dan 1 H, yaitu :
1.
Problematika
Who,
Problematika
Who, (siapa) menyangkut pendidikan dan anak didik.
2.
Problematika
Why,
Problematika
Why, (mengapa) menyangkut pelaksanaan pendidikan.
3.
Problematika
Where,
Problematika
Where, (dimana) menyangkut tempat pelaksanaan pendidikan.
4.
Problematika
When,
Problematika
When, (bilamana/kapan) menyangkut waktu dilaksanakan pendidikan.
5.
Problematika
What, (apa) menyangkut dasar, tujuan dan bahan pendidikan.
6.
Problematika
How,
Problematika
How, (bagaimana) menyangkut cara/metode yang digunakan dalam proses pendidikan.
a.
Problematika WHO
Dalam pendidikan, problematika Who adalah masalah
Pendidikan (subyek) yang melaksanakan aktivitas pendidikan dan masalah anak
didik (obyek) yang dikenai sebagai sasaran aktivitas pendidikan.
1. Problem Pendidikan.
a)
Problem kemampuan ekonomi.
b) Problem kemampuan
pengetahuan dan pengalaman.
c)
Problem kemampuan skill.
d) Problem kewibawaan.
e)
Problem kepribadian.
f)
Problem ittitud (sikap).
g) Problem sifat.
h) Problem kebijaksanaan.
i)
Problem kerajinan.
j)
Problem tanggung jawab.
k) Problem kesehatan, dan
sebagainya.
2. Problem Anak didik.
Adapun problem-problem yang ada pada anak didik anatara lain :
a)
Problem Inteligensi.
b) Problem kepribadian.
c)
Problem sikap.
d) Problem sifat.
e)
Problem pergaulan.
f)
Problem kesehatan.
b.
Problematika WHY
Seperti mengapa :
1. Mengapa anak-anak sulit
bekerja sama sesama mereka.
2. Mengapa masyarakat tidak
menghargai jasa guru yang mendidik putera-putera mereka.
c.
Problematika
WHERE.
Ada 3 (tiga) tempat pendidikan, yaitu di keluarga
sekolah dan masyarakat. Problem
pendidikan keluarga sebagai tempat pendidikan anak-anak antara lain
adalah situasi keluarga itu sendiri dan letak keluarga yang berada di
tengan-tengah lilngkungan yang tidak menguntungkan. Demikian pula sekolah
sebagai tempat pendidikan murid-murid, bila letak sekolah itu di tengah-tengah
lingkungan yang_tidak menguntungkan, juga akan menjadi problema.
d.
Problematika
WHEN.
Problem When (bilaman/kapan) banyak menyangkut tentang timing penyampaian
sesuatu kepada anak didik, sehingga akan timbul beberapa pertanyaan yaitu :
1. Kapan sesuatu hukuman itu
dijatuhkan.
2. Kapan sesuatu ganjaran itu
diberikan.
3. Kapan sesuatu kewajiban itu
dibebankan.
e.
Problematika
What.
Problem What (apa) menyangkut dasar, tujuan,
bahan/materi, sarana, prasarana dan
media.
f.
Problematika
HOW.
Masalah How (bagaimana) berkenaan dengan cara/metode yang digunakan dalam
proses dalam proses pendidikan.
3.
Masalah pemerataan dalam pendidikan
1)
Segi
pemerataan, kesempatan memperoleh pendidikan bagi anak-anak Indonesia memang
cukup luas.
2)
Segi
mutu, pada awal perkembangannya memang menitik beratkan kepada segi kuantitatif
dan usaha pemerataan.
Amanat
yang menghendaki terciptanya pemerataan pendidikan antara lain :
a)
Asas
demokrasi dalam pendidikan :
Sebagaimana
diketengahkan di dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa tiap-tiap warga Negara
berhak mendapat pengajaran, maka pemerintah mengadakan suatu sistem pengajaran
Nasional yang diatur dengan Undang-undang (ayat 2).
Oleh
sebab itu aspek-aspek yang mempengaruhi asas demokrasi di dalam pendidikan
adalah :
(1)
Formal
(2)
Material
(3)
Kaidah
(4)
Tujuan
(5)
Organisasi
(6)
Semangat
b)
Masalah
geografis, ekonomis sosial :
Ketiga
masalah di atas jelas melatar belakangi timbulnya pemerataan pelayanan
pendidikan :
(1)
Geografis
(2)
Ekonomis
(3)
Sosial
c)
Masalah
ledakan penduduk.
d)
Keragaman
kemampuan jasmani dan mental peserta didik :
Bangsa
Indonesia yang begitu sarat penduduk, kalau diperhatikan tentang anak usia
sekolah saja sudah terlihat betapa banyaknya anak tuna/berbakat yang perlu
mendapat pelayanan yang khusus.
Ketentuan
itu antara lain :
(1)
Tuna
Netra
(2)
Tuna
Rungu
(3)
Tuna
Grahita
(4)
Tuna
Dagsa
(5)
Tuna
Laras/sosial
Sedangkan
untuk anak berbakat digolongkan menjadi anak yang super normal.
e)
Masalah
penyediaan sarana dan prasarana.
4.
Sekolah Sebagai Lembaga Sosial
1.
Fungsi Sosial sekolah
a.
Sekolah
berfungsi untuk sosial.
Sosialisasi
adalah suatu proses belajar, dimana kita mempelajari cara-cara hidup
masyarakat.
b.
Fungsi
transmisi dan transformasi kebudayaan.
Fungsi
transmisi kebudayaan masyarakat kepada anak dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu :
1)
Transmisi
pengetahuan dan keterampilan.
2)
Transmisi
sikap, nilai-nilai dan norma-norma.
c.
Sekolah
sebagai lembaga seleksi.
Masyarakat
kita telah mengenal deferensasi dan spesialisasi pekerjaan ini dapat
menimbulkan berbagai masalah antara lain :
1)
Masyarakat
harus mempunyai fasilitas untuk mengerjakan bermacam-macam spesialisasi itu.
2)
Masyarakat
harus menggusahakan agar orang-orang yang mempunyai spesialisasi itu jumlahnya
seimbang sesuai dengan kebutuhan.
3)
Masyarakat
harus menciptakan mekanisme yang mampu menyerasikan antara bakat dan kemampuan
individu dengan tuntutan spesilisasi.
2.
Kebudayaan Sekolah
Yang
dimaksud kebudayaan sekolah adalah kehidupan disekolah, nilai-nilai tingkah
laku serta norma-norma yang berlaku di sekolah tersebut.
W.
Waller mengatakan bahwa sekolah ibaratnya sebagai musium kebijakan (Saleh
Sugiyanto1986: 83). Sedang menurut Emile Durkhein Sekolah disebutkan sebagai
penjaga karakter nasional.
3.
Peranan sekolah dalam sistem sosial
4.
Iklan sosial di sekolah
a.
Iklim
terbuka.
b. Iklim mandiri.
c.
Iklim
terkontrol.
d. Iklim persaudaraan .
e.
Iklim
kebapakan.
f.
Iklim
tertutup.
2 komentar:
backgroundnya terlalu rame,... jadi pusing membaca teksnya
oke... saya perbaiki, trimaksih...
Posting Komentar