Kamis, 05 Juni 2014

Media Visual



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Media sendiri berasal dari bahasa Latin medius yang mengandung arti perantara atau pesan. Media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut Gerlach dan Ely[1] media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun' kondisi yang membuat peserta didik mempu memperoleh pengalaman belajar. Dalam cakupan yang lebih sempit media diartikan sebagai alat-alat untuk menyusun kembali informasi visual atau verbal yang disampaikan.

Media visual dalam konsep pembelajaran visual dapat berupa gambar, moduI, benda, atau alat-alat lain yang memberikan peserta didik pengalaman visual yang nyata. Dalam penggunaannya media visual bertujuan untuk mengenalkan, membentuk, dan memperjelas pemahaman materi yang bersifat abstraks kepada peserta didik, mengembangkan fungsi afektif, dan meridorong kegiatan peserta didik lebih lanjut. [2]

Media visual juga dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan sarana prasarana. Sekolah yang tidak memiliki sarana prasarana yang memadai dapat memantaatkan media gambar untuk mengenalkan alat-alat yang tidak dimiliki sekolah tersebut.

Guru dapat mengenalkannya lewat gambar atau toto dari alat tersebut. Dalam memudahkan peserta didik mengetahui ukuran alatjuga dapat memantaatkan media gambar.

Media visual gratis yang umum dipergunakan dalam pembelajaran pendidikan adalah berupa gambar atau toto dan tidak semua media gratis dapat dipergunakan. Tampilan media gambar disusun dengan mengedepankan prinsip sederhana artinya, media gambar yang disajikan memuat sedikit unsur pesan atau materi.
Hal ini akan berpengaruh pada tingkat keterbacaan gambar tersebut bagi peserta didik.

Semakin banyak pesan atau materi yang ada di dalam gambar maka akan semakin sulit pula peserta didik dalam menangkap pesan yang disampaikan lewat gambar tersebut. Unsur gambar yang ada dalam gambar tersebut sebaiknya disertai dengan kata-kata penjelas. Prinsip yang kedua yaitu keterpaduan. Keterpaduan menggambarkan hubungan yang sinergis dan saling mengisi antara unsur-unsur yang ada dalam gambar. Gambar dan kata-kata penjelas yang digunakan dalam gambar merupakan satu kesatuan, bukan berdiri sendiri yang akan membentuk suatu pesan yang komunikatif.

Prinsip ketiga adalah penekanan yaitu, gambar yang disajikan merupakan uraikan materi dalam bentuk sederhana. Untuk memperjelas pesan yang ingin disampaikan lewat gambar itu berikan penekanan pada bagian terpenting yang merupakan inti pesan agar perhatian peserta didik dapat tertuju pada bagian itu. Prinsip keempat adalah keseimbangan. Keseimbangan berkait dengan tata letak atau layout gambar. Prinsip kelima yaitu bentuk. Bentuk gambar yang tidak rumit dan menarik akan membuat peserta didik fokus kepada gambar yang ditampilkan. Prinsip keenam adalah wama. Gambar yang berwarna akan lebih menarik daripada gambar hitam putih. Unsur eye catching ditekankan agar gambar yang ditampilkan langsung menjadi perhatian peserta didik. penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan dengan terlebih dahulu melakukan analisis kebutuhan.Dalam kaitannya dengan media pembelajaran Oemar Hamalik (1994:5) berpendapat bahwa setidaknya ada lima tantangan yang dihadapi oleh guru, yaitu; (1)apakahguru memiliki keterampilan era menggunakan media dalam proses pembelajaran. Latihan menggunakan media adalah solusi agar guru menguasai secara penuh penggunaan media, (2) apakah guru mampu membuat sendiri alat-alat media pembelajaran yang dibutuhkan. Saat sarana prasarana tidak memungkinkan maka kreatifitas guru akan terlihat. Teknikdalam pembuatan media harus dikuasai oleh guru, (3) apakah guru mampu melakukan penilaian terhadap media yang akan atau telah dipergunakan, (4) apakah guru memiliki keterampilan dalam administrasi media pembelajaran. [3]

B.       Tujuan
  1. Media Visual dapat diterapkan di sekolahan.
  2. Agar menjadi acuan para guru – guru.
  3. Mampu lebih dikembangkan.

C.      Sasaran/Target
-          Seluruh Guru – guru Indonesia.

D.      Rumusan Masalah
Apakah itu media visual ?

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Media Visual

Secara umum media visual dikelompokkan menjadi media gambar representasi (gambar dan foto), diagram yang menunjukkan hubungan antar konsep dan isi materi, 94 Jurnal.

Gambar atau foto adalah media gratis yang paling sering dipergunakan untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik dalam pendidikan.

Gambar atau foto yang dipergunakan bisa berupa lukisan tangan atau hasil cetakan. Media ini memiliki berbagai kelebihan dibanding media gratis yang lain. Keuntungan tersebut yaitu; (1) bersifat konkret. Gambar atau foto dapat dilihat oleh peserta didik dengan lebih jelas dan realistis menunjukkan materi atau pesan yang disampaikan, (2) mengatasi ruang dan waktu. Untuk menunjukkan gambar stadion atau lapangan bola basket tidak perlu melihat objek yang sesungguhnya melainkan cukup melihat gambar atau fotonya saja, (3) meminimalisasi keterbatasan pengamatan mata. untuk menerangkan objek tertentu yang sulit untuk diamati maka digunakanlah gambar atau foto, (4) dapat memperjelas suatu masalah. Gambar memungkinkan suatu masalah dipahami secara sama, (5) .murah dan mudah.

Gambar atau foto dapat dibuat oleh guru sendiri dengan biaya yang murah dan penggunaannyapun mudah.[4]

Keuntungan
Mudah dibuat dan digunakan, praktis, sederhana, dan relatit murah.

Kekurangan
Gambar atau foto ternyata juga memiliki kekurangan antara lain, hanya menekankan persepsi visual, kurang efektif jika benda/objek yang ditampilkan bersifat komplek, dan ukurannya terbatas untuk kelompok yang besar.

Pemilihan Media Visual
Untuk mempermudah penyampaian materi kepada peserta didik perlu dipilih media yang tepat. Ketepatan dalam pemilihan media visual menyebabkan proses pembelajaran menjadi lancar dan materi yang disampaikan dipahami peserta didik.

Guru dapat memantaatkan media visual yang umum dipergunakan seperti gambar atau foto atau VCD.

Pembuatan MediaVisual
Media visual berupa gambar atau foto yang dipergunakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani dapat dibuat sendiri oleh guru. Menurut Oemar Hamalik (1994:67-68) sebelum membuat media gambar terlebih dahulu memperhatikan keaslian gambar, kesederhanaan, bentuk item, dan artistik. Media gambar sebagai bagian dari media visual sering dipergunakan karena nilai ekonomis dan kepraktisannya. Guru dapat membuat sendiri media gambar ini atau membeli. Untuk membeli media gambar yang bagus tentu harganya relatif mahal dibanding membuat sendiri media gambar tersebut. Media gambar dapat dibuat dengan beragam variasi pembuatan. Bahan-bahan yang dipergunakan daiam pembuatan media gambar dapat berupa kertas, papan triplek, gabus, dan kain.

Penggunaan Media Visual
Azhar Arsyad (2005:92-93) memberikan gambaran mengenai beberapa konsep penggunaan media visual efektif yaitu, bentuk media visual dibuat yang sesederhana mungkin agar mudah dipahami, penggunaan media visual untuk menjelaskan informasi yang terdapat teks, berikan pengulangan sajian visual dan libatkan peserta didik di dalamnya, gunakan gambar untuk membedakan dua konsep yang berbeda, keterangan gambar harus dicantumkan secara garis besar, dan penggunaan wama harus realistik.[5]

Banyak hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan media visual dalam menopang proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar. Pertimbangan-pertimbangan mulai dari fungsi ekonomis, kepraktisan, dan manfaat yang diperoleh dari penggunaan media visual dijadikan pertimbangan bagi seorang guru pendidikan jasmani terutama untuk memudahkan dalam fungsi utamanya sebagi seorang pendidik dan pengajar.

Pengoptimalan media visual memberikan dampak psikologis bagi guru, karena ia akan lebih memiliki rasa percaya diri dalam menyampaikan materi atau pesan kepada peserta didik. Jika dilihat lebih lanjut sebenamya media visual ini sudah tidak asing lagi bagi para guru. Sebab, sejak di bangku kuliah mereka sudah diberikan dan keterampilan dasar pemanfaatan media pembelajaran sehingga, dalam situasi mengajar yang sesungguhnya guru tinggal mengembangkan atau menciptakan media-media visual baru yang lebih kreatif dan inovatif.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.      Kesimpulan

Dalam penggunaannya media visual bertujuan untuk mengenalkan, membentuk, dan memperjelas pemahaman materi yang bersifat abstraks kepada peserta didik, mengembangkan fungsi afektif, dan merdorong kegiatan peserta didik lebih lanjut.

Media visual juga dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan sarana prasarana. Sekolah yang tidak memiliki sarana prasarana yang memadai dapat memantaatkan media gambar untuk mengenalkan alat-alat yang tidak dimiliki sekolah tersebut.

Pengoptimalan media visual memberikan dampak psikologis bagi guru, karena ia akan lebih memiliki rasa percaya diri dalam menyampaikan materi atau pesan kepada peserta didik.

  1. Saran
Terima kasih kami ucapakan kepada para pembaca makalah ini khususnya maha siswa dan maha siswi yang mempelajari makalah ini semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Mungkin makalah ini masih banyak di temukan kesalahan dan mungkin masih jauh dari sempurna. untuk itu kami memohon kritik dan sarannya yang bersifat membangun.

Daftar Pustaka


Arsyad, Azhar. (2005). Media Pembelajaran. "Jakarta: Raja Grafindo Perscada.
Hamalik, Oemar. (1994). Media Pendidikan. Cetakan ke-7. Bandung: CitraAditya Bakti.
Sadiman S., Arief, dkk. (1996). Media Pendidikan. Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana., dan Rivai, Ahmad. (2003). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Aigesindo.


[1] Azhar Arsyad, 2005:3
[2] Nana Sudjana. dan Ahmad Rival, 2003:57
[3] Oemar Hamalik (1994:5)
[4] Oemar Hamalik, 1994:63-64
[5] Azhar Arsyad (2005:92-93)

0 komentar: