Metrotvnews.com,
Jakarta: Sebuah hasil penelitian menyebut
obat pengatur kadar kolestrol darah bisa mengurangi risiko bekuan darah yang
berbahaya. Asal tahu, bekuan darah bisa berujung stroke ataupun serangan
jantung.
Riset diungkapkan Blood. Jurnal itu menyebutkan pengurangan ukuran dan
stabilitas bekuan darah pada tikus percobaan. Selanjutnya temuan menuntun pada
obat baru. British Heart Foundation meyakini itu temuan menggembirakan, bisa
membuahkan terapi lebih efektif bagi pasien.
Kira-kira 32.000 orang di Inggris meninggal akibat terbentuknya bekuan darah.
Tim dari University of Reading menyelidiki terbentuknya bekuan darah. Mereka
kaget atas keterlibatan sebuah protein, LXR, dalam proses itu.
LXR telah dikenal dapat mengontrol kadar kolesterol, dan perusahaan obat telah
menargetkannya sebagai terapi baru. Peneliti menemukan obat yang mempengaruhi
LXR bisa mengurangi ukuran dan stabilitas perkembangan bekuan darah pada tikus
percobaan.
Profesor Jon Gibbins dari University of Reading mengatakan, “Ini temuan yang
sangat menggembirakan, yang penting. Studi tersebut menjadi fondasi baru dan
pengobatan yang lebih efektif dalam pencegahan thrombosis."
Profesor Jeremy Pearson, associate medical director di British Heart Foundation
mengatakan, “Baik obat penurun kolesterol dan antipembekuan darah keduanya
penting dalam dalam hal mengurangi peluang serangan jantung atau stroke pada
pasien yang berisiko tinggi. Sayangnya hal itu tidak selalu efektif dan tidak
cocok untuk semua pasien karena risiko efek sampingnya.”
"Ini temuan yang menggembirakan, yang menunjukkan obat penurun kolesterol
yang menyasar protein LXR juga dapat mengurangi bekuan darah yang berbahaya, yang
berpoteni membuka jalan bagi pengobatan baru yang lebih efektif,” pungkas
Pearson kepada BBC, Kamis (17/3). (go4/*****)
0 komentar:
Posting Komentar