Senin, 22 Oktober 2018

TESIS ILYAS ROZAK HANAFI


UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI KERJA DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KALIREJO LAMPUNG TENGAH


TESIS


Diajukan Kepada Program Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister
Dalam Ilmu Pendidikan Islam


Oleh
ILYAS ROZAK HANAFI
NPM. 1322010035



PROGRAM STUDI ILMU TARBIYAH
KONSETRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM








PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1436 H/2015 M




BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A.      Penyajian Data
1.         Sejarah Berdirinya SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Lampung Tengah
Dampak positif dari peristiwa pemberontakan G 30/S PKI tahun 1965 salah satu diantaranya adalah bermunculnya kelompok - kelompok pengajian untuk mendalami ilmu Agama Islam. Salah satu diantaranya kelompok pengajian teersebut adalah kelompok pengajian yang di bina dan di asuh oleh kyai ‘Ali Hasyim yang berada di dusun V (lima) Kalirejo, desa Kaliwungu, Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah.
Semakin hari jamaah semakin banyak sehingga terpikirkan oleh jamaah tentang masa depan Pendidikan Agama bagi putra putrinya. Pada tahun 1966 Pendidikan formal kejuruan atau SMK masih sangat jarang.
Untuk menangani lembaga paendidikan yang didirikan tersebut jamaah membentuk kepengurusan yang menangani tentang sekolah kejuruan Muhammadiyah tersebut yang di ketuai oleh bapak Ahmad Dahlan yang pada waktu itu menjabat ketua dusun (bayan) dusun V (Lima) Kalirejo, desa Kaliwungu, Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah.
Sedangkan untuk membantu kelancarannya dibantu oleh baberapa pengurus SMK Muhammadiyah antara lain: Kyai Ali Hasyim, Isma’in, Syamsul, Imam Ghozali, Zainudin mukti, Masykur, Syururi, dan Muslihan,  yang selanjutnya menjadi pendiri yayasan lembaga Pendidikan Muhammadiyah yang kemudian menjadi SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo sampai sekarang.1
Melihat tamatan dari SMP dan Madrasah dari daerah Kalirejo dan sekitarnya yang sangat berminat untuk masuk di sekolah kejuruan maka SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo berinisiatif untuk mulai membangun sarana dan prasarana yang lumayan pesat pada tanggal 1 Januari 1977 yang masih beroperasional hingga sekarang ini.
Keadaan Geografis SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Lampung Tengah, yakni : 1) Status Tanah : Hibah, 2) Surat Tanah : Dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kalirejo, 3) Luas Tanah : ± 3200 M2, 4) Status Bangunan : Bangunan Masyarakat dan Bangunan Pimpinan Muhammadiyah, 5) Surat Izin Bangunan : 0081328101004001, 6) Luas Bangunan : ± 774, 56 M2.
Pada perkembangannya, SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo merupakan salah satu SMK kejuruan unggulan dibidang otomotif dan permesinan di Kecamatan Kalirejo Lampung Tengah. Hal ini terbukti dengan beberapa prestasi yang terus menjadi langganan siswa - siswi didikan sekolah ini.
Hal inilah yang menjadikan SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo terus berupaya untuk mempertahankan prestasi ini dengan mengupayakan inovasi - inovasi baru dalam dunia Pendidikan khususnya dibidang pengkaderan siswa – siswi menjadi berMuhammadiyah dan berilmu.
2.         Visi dan Misi SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Lampung Tengah
SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Kecamatan Kalirejo Lampung Tengah mempunyai visi, misi dan tujuan sebagai berikut2 :
a.         Visi
Mewujudkan citra keunggulan dan kemandirian sumberdaya manusia yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah .
b.        Misi
1.        Peningkatan mutun Pendidikan berbasis sekolah.
2.        Peningkatan Mutu Iman dan Taqwa ( IMTAQ) dan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Tekonlogi ( IPTEK).
3.        Peningkatan Mutu Penyelenggaraan kegiatan Al-Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA).
c.         Tujuan Sekolah
Tujuan SMK Muhammdiyah 2 Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah terdiri dari :
1)        Tujuan Jangka Panjang
Mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas mempunyai Imtaq, menguasai Iptek unggul bahasa asing yang mandiri dan profesionalisme  berjiwa wirausaha yang dapat bersaing ditingkat nasional maupun internasional.
2)        Tujuan Jangka Menengah
Pengelolaan manajemen yang berstandar Sertifikasi ISO 9001 : 2000, pembelajaran dengan pendekatan ICT, Pembelajaran berkomunikasi dengan bahasa Inggris maupun bahasa Arab, pembelajaran dengan Self Access Study dan prakerin.
3)        Tujuan Jangka Pendek
Menganalisa   dan    mensinkronkan    Kurikulum    dengan tuntutan   standar  kompetensi nasional, meningkatkan kompetensi guru produktif melalui sertifikasi kompetensi, meningkatkan kualitas tenaga kePendidikan, meningkatkan disiplin guru dan karyawan, membudayakan etos kerja untuk seluruh warga sekolah sesuai dengan fungsinya, mengembangkan proses KBM menuju SMK berstandar nasional, membentuk siswa berkualitas sesuai tuntutan pasar kerja, memberdayakan  secara  optimal  fasilitas  sekolah yang ada untuk Pendidikan anak bangsa, meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap 7 K dan mengembangkan Unit Produksi Sekolah.


3.         Struktur Organisasi SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
Gambar. 2
Struktur Organisasi SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
Tahun Pelajaran 2014/2015

Text Box: Wali Kelas
 










 


Sumber : Dokumentasi SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Tahun Pembelajaran 2014/2015.

Pada perkembangannya, SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo kurang lebih sudah 20 kali mengalami perombakan struktur organisasi yang dibuat oleh kepala sekolah SMK. Terjadinya perombakan struktural organisasi yang dilakukan kepala SMK agar koordinasi dan komando kepemimpian lebih teratur sesuai keahliannya.
Hal inilah supaya SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo menjadi sekolah kejuruan yang memilik managemen organisasi yang baik, sehingga dari segi pelayanan yang dilakukan oleh SMK bisa lebih baik.
4.         Sarana dan Prasarana SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
                                                     Tabel. 3
Sarana Fisik SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
Tahun Pelajaran 2014/2015
NO
NAMA SARANA FISIK
JUMLAH
UKURAN
KET
1.
Ruang Kelas
17 Unit
8 x 7 m
Permanen
2.
Ruang Kepala Sekolah
1 Unit
6 x 5 m
Permanen
3.
Ruang Guru
1 Unit
7 x 6 m
Permanen
4.
Ruang Perpustakaan
1 Unit
6 x 5 m
Permanen
5.
Lab Bahasa
1 Unit
8 x 7 m
Permanen
6.
Lapangan Upacara
1 Area
70 x 60 m
Baik
7.
Ruang BK
1 Unit
6 x 5 m
Baik
8.
WC Guru
1 Buah
2 x 3 m
Permanen
9.
WC Siswa
12 Buah
2 x 3 m
Permanen
10.
Meja Guru
20 Buah
-
Baik
11.
Meja Siswa
500 Buah
-
Baik
12.
Bangku Guru
30 Buah
-
Baik
13.
Kursi Siswa
500 Buah
-
Baik
14.
Meja Tamu
2 Unit
-
Baik
15.
Loker Guru
35 Unit
-
Baik
16.
Aula
1 Unit
8 x 7 m
Baik
17.
Ruang UKS
1 Unit
4 x 3 m
Baik
18.
Bengkel Praktik
4 Unit
10 x 8 m
Permanen
19.
Ruang Ekstrakurikuler
3 Unit
8 x 7 m
Baik
20.
Gudang
1 Unit
4 x 3 m
Permanen
























Sumber : Dokumentasi SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo  Tahun Pembelajaran 2014/2015.

Pada perkembangannya, sarana dan prasarana SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pembangunan gedung – gedung untuk mencukupi fasilitas siswa – siswi dalam pembelajaran terus mengalami pembaharuan dan peningkatan.
Hal inilah supaya SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo menjadi sekolah kejuruan yang memilik fasilitas yang cukup memadai dan modern, agar para siswa – siswi yang menuntut ilmu di SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo dapat menjadi lulusan yang mampu bersaing di dunia lapangan pekerjaan.
5.         Keadaan Guru Pendidikan Agama Islam SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
Tabel. 4
Keadaan Guru PAI SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
Tahun Pelajaran 2014/2015
NO
NAMA
L/P
JABATAN
KET
1.
Muhail Rasyid, S.Ag
L
Guru Al Islam
Non PNS
2.
Drs. Romli AF, M.Pd.I
L
Guru Al Islam
PNS
3.
Ikhtiarno, S.Pd
L
Guru Bahasa Arab
Non PNS
4.
Mujiono
L
Guru Kemuhammadiyahan
Non PNS
5.
Hendra Syaifullah, ST
L
Guru Al Islam
Non PNS
Sumber : Dokumentasi SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo  Tahun Pembelajaran 2014/2015.

6.      Data Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Lampung Tengah Sebagai Usaha Meningkatkan Motivasi Kerja Guru PAI
a.         Kepala Sekolah/SMK sebagai Motivator
Berbagai upaya telah dilakukan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan motivasi kerja guru dengan harapan proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal, diantaranya :
1)        Menciptakan iklim organisasi sekolah yang sehat.
2)        Menenempatkan jabatan berdasarkan profesi dan kinerjanya.
3)        Memberikan reward atau penghargaan-penghargaan bagi guru yang rajin dan disiplin seperti adanya tambahan honor disiplin bagi guru yang nihil dalam setiap semester.
4)        Memberikan teguran dan saran-saran kepada guru PAI yang tidak disiplin.3
7.      Data Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Lampung Tengah Sebagai Usaha Meningkatkan Kompetensi Provesional Guru PAI
a.         Kepala  Sekolah/SMK sebagai Educator
Berdasarkan hasil wawancara, kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo telah menjalankan perannya sebagai educador meskipun pelaksanaannya belum maksimal “Melalui rapat dewan guru saya selalu menyampaikan pesan mental dan moral kepada guru meskipun gaji guru belum bisa mecukupi kebutuhan namun bapak dan ibu tetap semangat dan memiliki jiwa pengabdian yang tinggi dalam menjalanan tugasnya semoga Alloh yang akan memberi yang setimpal dengan apa yang bapak ibu lakukan”4.
Rapat dewan guru dilakukan tiap semester rata-rata satu kali yaitu awal tahun ajaran di semester ganjil dan menjelang kenaikan kelas di semester genap.5

Kegiatan senam dan studi Banding tidak pernah dilakukan, sebagian guru pernah dikirim mengikuti workshop, dan kepala sekolah pro aktif memberikan bimbingan kepada guru khusunya guru Pendidikan Agama Islam serta memberikan contoh-contoh mengajar yang baik.6
b.        Kepala Sekolah/SMK sebagai Administrator
Adimistrasi yang dimiliki kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo yang berkaitan dengan guru yaitu , SK Tugas guru, Jadwal pelajaran, Absensi guru. “SK pembagian tugas saya buat tiap awal tahun pelajaran 80% sesuai latar belakang Pendidikan guru, sedangkan jadwal dibuat waka kurikulum dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, absen guru merupakan tugas TU, sedangkan penilaian kinerja guru belum tercatat secara administrasi, namun saya tahu kinerja masing-masing guru”.7
c.         Kepala Sekolah/SMK sebagai Supervisor
Peran kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo sebagai supervisor telah dijalankan, namun masih bersifat insidental dan belum semua guru disupervisi.


“Kami telah melakukan supervisi baik terhadap perangkat, pelaksanaan dan evaluasi KBM, namun belum semua guru saya supervisi, baru sebagian karena berbagai pertimbangan seperti usia, guru tidak siap disupervisi, malu dll.8
“Kami pernah disupervisi oleh kepala sekolah, tapi kawan-kawan banyak yang belum karena kebanyakan mereka tidak siap disupervisi dengan alasan belum sempat membuat RPP ”9
d.        Kepala Sekolah/SMK Sebagai Pimpinan
Kepala sekolah SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo telah menjalankan perannya sebagai pemimpin dengan mensosialisasikan visi dan misi, memsosialisasikan kurikulum KTSP, serta mempunyai hubungan baik dan bijaksana dengan guru-guru. “Saya merasa senang dengan tipe kepemimpinan kepala sekolah karena orangnya bijaksana, pengetahuan luas, dan tidak mudah marah, suka duduk bersama guru membicarakan cara perencanaan, pelaksanaa, dan evaluasi yang baik”.10
e.         Kepala Sekolah/SMK Sebagai Innovator
Inovator yang diberikan kepada guru PAI adalah tersedianya ruang media pembelajaran, pembelajaran inovatif, penyediaan dana inovási.
“Ruang media pembelajaran dengan sarana komputer, LCD saya sediakan, dengan harapan guru mengajar dengan metode yang inovatif”.11 Kepala sekolah orangnya Sangat bijaksana dan tanggap terhadap permasalahan-permasalahan yang ada, memalui rapat dewan guru telah disepakati pendanaan peningkatan mutu pembelajaran, setiap pembelian alat pembelajaran yang telah ditalangi guru akan diganti melalui bendahara ”.12
b.        Data Motivasi Kerja dan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Lampung Tengah
a.         Pengaturan Lingkungan
Kondisi ruang kelas saat guru mengajar mencerminkan motivasi dan profesinalitas guru dalam menciptakan suasana pembelajaran. Kepedulian guru Pendidikan Agama Islam SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo terhadap lingkungan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 5
Upaya Guru Menciptakan Kelas yang Kondusif
Guru PAI SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
Tahun Pelajaran 2014/2015
NO
NAMA  GURU
Kondisi  Ruang  Kelas
Baik
Sedang
Kurang
1.
Muhail Rasyid, S.Ag


2.
Drs. Romli AF, M.Pd.I


3.
Ikhtiarno, S.Pd


4.
Mujiono


5.
Hendra Syaifullah, ST


Sumber  Data : Observasi Kelas
Dari data tabel diatas tentang upaya guru menciptakan kelas kondusif yang dilakukan pada Kamis – Selasa, 8 – 13 Januari 2015 ditemukan bahwa Muhail Rasyid, S.Ag, Drs. Romli AF, M.Pd.I dan Iktiarno, S.Pd dapat menciptakan kondisi ruang kelas dengan baik dikarenakan beliau sudah sangat lama mengajar disekolah tersebut dan dapat mengatur keadaan siswa dan siswi secara kondusif. Mujiono dan Hendra Syaifullah, ST sangat cukup dalam menguasai kondisi kelas dikarenakan Mujiono sudah kurang produktif lagi dalam mengajar dan Hendra Syaifullah, ST kurangnya jam mengajar.
b.        Semangat Kerja Guru
Semangat atau tidaknya  guru dalam mengajar mencerminkan motivasi dan profesionalitas guru PAI dalam menjalankan tugas. Berdasarkan hasil observasi didapatkan data sebagai berikut  :
Tabel. 6
Semangat  Kerja Guru PAI
SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo dalam Pembelajaran
Tahun Pelajaran 2014/2015
NO
NAMA  GURU
SEMANGAT  KERJA GURU
Baik
Sedang
Kurang
1.
Muhail Rasyid, S.Ag


2.
Drs. Romli AF, M.Pd.I


3.
Ikhtiarno, S.Pd


4.
Mujiono


5.
Hendra Syaifullah, ST


Sumber : Observasi Kelas

Dari data tabel diatas tentang semangat kerja yang dilakukan pada Kamis – Selasa, 8 – 13 Januari 2015 ditemukan bahwa Muhail Rasyid, S.Ag sangat cukup melakukan kegiatan belajar mengajar disekolah tersebut dikarenakan jadwal mengajarnya tidak hanya di SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo jadi dalam pembagian waktu kurang efektif, Drs. Romli AF, M.Pd.I sangat baik dalam melakukan kegiatan belajar mengajar disekolah tersebut dikarenakan hanya mengajar disekolah tersebut, Iktiarno,  S.Pd sangat cukup melakukan kegiatan belajar mengajar disekolah tersebut dikarenakan jadwal mengajarnya tidak hanya di SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo jadi dalam pembagian waktu kurang efektif, Mujiono sangat kurang melakukan kegiatan belajar mengajar disekolah tersebut dikarenakan umurnya sudah kurang produktif lagi dalam kegiatan pembelajaran dan Hendra Syaifullah, ST sangat cukup melakukan kegiatan belajar mengajar disekolah tersebut dikarenakan kurangnya semangat dalam pekerjaannya.
c.         Penggunaan Alat Peraga
Penggunaan alat peraga sebagi salah satu bukti kesungguhan guru profesional dalam menjalankan tugas pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi di dapatkan data penggunaan alat peraga sebagai berikut:




Tabel. 7
Penggunaan Alat Peraga Guru PAI
SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo dalam Pembelajaran
Tahun Pelajaran 2014/2015
NO
NAMA  GURU
PENGGUNAAN ALAT PERAGA
Baik
Sedang
Kurang
1.
Muhail Rasyid, S.Ag


2.
Drs. Romli AF, M.Pd.I


3.
Ikhtiarno, S.Pd


4.
Mujiono


5.
Hendra Syaifullah, ST


Sumber Data : Observasi Kelas
Dari data tabel diatas tentang penggunaan alat peraga yang dilakukan pada Kamis – Selasa, 8 – 13 Januari 2015 ditemukan bahwa Muhail Rasyid, S.Ag, Ikhtiarno, SPd dan Hendra Syaifullah, ST sangat cukup dalam penerapan alat peraga untuk kegiatan belajar mengajar itu dikarenakan fasilitas yang tidak memadai kemudian Drs. Romli AF, M.Pd.I sangat baik dalam penerapan alat peraga untuk kegiatan belajar mengajar itu dikarenakan beliau memiki fasilitas yang memadai dan Mujiono sangat kurang dalam penerapan alat peraga untuk kegiatan belajar mengajar itu dikarenakan ketidaktahuan dalam penggunaan alat peraga yang berupa IT dalam kegiatan belajar Pendidikan Agama Islam.
d.        Upaya Guru Terhadap Aktifitas dan Kreatifitas Siswa
Aktifitas dan kreatifitas siswa sangat dipengaruhi besar kecilnya motivasi dan profesional yang diberikan guru PAI terhadap siswa.  Berdasarkan hasil observasi didapatkan data upaya guru dalam memberikan motivasi siswa agar aktif dan kreatif, sebagai berikut :
Tabel. 8
Upaya Guru PAI SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
Agar Siswa Aktif Dan Kreatif Dalam Pembelajaran
Tahun Pelajaran 2014/2015
NO
NAMA  GURU
UPAYA GURU TERHADAP AKTIFITAS DAN KREATIFITAS SISWA
Baik
Sedang
Kurang
1.
Muhail Rasyid, S.Ag


2.
Drs. Romli AF, M.Pd.I


3.
Ikhtiarno, S.Pd


4.
Mujiono


5.
Hendra Syaifullah, ST


Sumber Data : Observasi Kelas
Dari data tabel diatas tentang upaya guru terhadap aktifitas dan kreatifitas siswa yang dilakukan pada Kamis – Selasa, 8 – 13 Januari 2015 ditemukan bahwa Drs. Romli AF, M.Pd.I, Ikhtiarno, SPd dan Hendra Syaifullah, ST sangat baik dalam membuat pembelajaran menjadi aktif kreatif dikarenakan sistem pembelajaran yang mereka berikan tidak monoton dan mampu memangkitkan kreatifitas siswa dan siswi, kemudian Muhail Rasyid, S.Ag sangat cukup dalam membangkitkan kratifitas siswa dan siswi dikarenakan pembelajaran yang beliau berikan masih menggunakan metode tradisional, kemudian Mujiono sangat kurang dalam membangkitkan kratifitas siswa dan siswi dikarenakan umur beliau yang tidak produktif lagi.
e.         Data Disiplin Kerja Guru
Disiplin tidaknya seorang pendidik mencerminkan tinggi rendahnya motivasi dan profesional guru PAI dalam menjalankan tugas pembelajaran. Berdasarkan hasil dokumentasi didapatkan data disiplin kerja guru seperti pada tabel berikut :
Tabel. 9
Kedisiplinan Guru PAI
SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo dalam Mengajar
Tahun Pelajaran 2014/2015
NO
NAMA  GURU
KEDISIPLINAN GURU
Baik
Sedang
Kurang
1.
Muhail Rasyid, S.Ag


2.
Drs. Romli AF, M.Pd.I


3.
Ikhtiarno, S.Pd


4.
Mujiono


5.
Hendra Syaifullah, ST


Sumber Data : Absensi Guru
f.         Kelengkapan Perangkat Pembelajaran
Guru yang memiliki motivasi kerja dan profesionalitas tinggi salah satu cirinya adalah memiliki perangkat pembelajaran yang lengkap. Bila seorang guru tidak memiliki perangkat pembelajaran tentunya tidak memiliki motivasi dan profesional mengajar yang sungguh-sungguh. Berdasarkan hasil dokumentasi di dapatkan data sebagai berikut :
Tabel. 10
Kelengkapan Perangkat Pembelajaran Guru PAI
SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
Tahun Pelajaran 2014/2015
NO
NAMA  GURU
KELENGKAPAN PERANGKAT KBM
Baik
Sedang
Kurang
1.
Muhail Rasyid, S.Ag


2.
Drs. Romli AF, M.Pd.I


3.
Ikhtiarno, S.Pd


4.
Mujiono


5.
Hendra Syaifullah, ST


Sumber Data : Dokumentasi Perangkat Pembelajaran


g.        Motivasi Menjadi Guru Profesional
Profesi guru merupakan panggilan hati nurani, oleh karena itu seseorang yang menyatakan dirinya sebagai guru tentunya harus terdorong menjalankan tugas dengan baik sebagai pekerjaan utamanya. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan data sebagai berikut :
Tabel. 11
Motivasi Guru PAI
SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Sebagai Guru Profesional
Tahun Pelajaran 2014/2015
NO
NAMA  GURU
MOTIVASI GURU PROFESIONAL
Baik
Sedang
Kurang
1.
Muhail Rasyid, S.Ag


2.
Drs. Romli AF, M.Pd.I


3.
Ikhtiarno, S.Pd


4.
Mujiono


5.
Hendra Syaifullah, ST


Sumber Data : Wawancara Dengan Guru
Dari data tabel diatas tentang motivasi guru PAI profesional yang dilakukan pada Kamis – Selasa, 8 – 13 Januari 2015 ditemukan bahwa Muhail Rasyid, S.Ag, Drs. Romli AF, M.Pd.I, Ikhtiarno, SPd dan Hendra Syaifullah, ST sangat baik memiliki motivasi kerja untuk meningkatkan pembelajaran disekolah tersebut, kemudian Mujiono sangat kurang memiliki motivasi kerja dikarenakan umur beliau yang tidak produktif lagi.



h.        Orientasi Prestasi Belajar Siswa
Guru yang mempunyai target siswa menguasai materi sehingga prestasi belajarnya dapat tercapai sebagai tanda motivasi dan profesional guru mengajar adalah prestasi belajar siswa. Berbeda dengan orientasi honor, tentu guru tidak  maksimal menjalankan tugas. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan data :
Tabel. 12
Orientasi Prestasi Belajar Siswa
SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
Tahun Pelajaran 2014/2015
NO
NAMA  GURU
ORIENTASI PRESTASI BELAJAR SISWA
Baik
Sedang
Kurang
1.
Muhail Rasyid, S.Ag


2.
Drs. Romli AF, M.Pd.I


3.
Ikhtiarno, S.Pd


4.
Mujiono


5.
Hendra Syaifullah, ST


Sumber Data : Wawancara  dengan Guru
Dari data tabel diatas tentang orientasi prestasi belajar siswa yang dilakukan pada Kamis – Selasa, 8 – 13 Januari 2015 ditemukan bahwa Muhail Rasyid, S.Ag dan Drs. Romli AF, M.Pd.I sangat baik dalam memberikan pembelajaran kepada sisw dan siswi agar mereka memiliki prestasi yang bisa dibanggakan. Kemudian Ikhtiarno, SPd, Mujiono dan Hendra Syaifullah, ST sangat cukup dalam memberikan prestasi belajar terhadap siswa dan siswi disekolah tersebut.


i.          Keinginan Menjadi Guru Berprestasi
Besar kecilnya cita-cita seseorang akan berpengaruh terhadap usaha yang diperjuangkan. Guru yang mempunyai harapan berprestasi akan terdorong untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan data sebagai berikut :
Tabel. 13
Keinginan Menjadi Guru PAI Berprestasi
SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
Tahun Pelajaran 2014/2015
NO
NAMA  GURU
KEINGINAN GURU BERPRESTASI
Baik
Sedang
Kurang
1.
Muhail Rasyid, S.Ag


2.
Drs. Romli AF, M.Pd.I


3.
Ikhtiarno, S.Pd


4.
Mujiono


5.
Hendra Syaifullah, ST


Sumber Data : Wawancara Dengan Guru
Dari data tabel diatas tentang keinginan menjadi guru berprestasi yang dilakukan pada Kamis – Selasa, 8 – 13 Januari 2015 ditemukan bahwa Drs. Romli AF, M.Pd.I dan Iktiarno, S.Pd sangat baik memiliki motivasi untuk menjadi guru yang berprestasi dikarenakan mereka ingin menjadi contoh bagi guru – guru yang lain, kemudian Muhail Rasyid, S.Ag dan Hendra Syaifullah, ST sangat cukup untuk menjadi guru yang berprestasi. Kemudian Mujiono sangat kurang untuk menjadi guru berprestasi dikarnakan umur beliau tidak produktif lagi.

B.       Analisis  Data
Berdasarkan data yang terkumpul melelui observasi, wawancara, dokumentasi maka dapat dianalisis sebagai berikut :
1.         Analisis Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Lampung Tengah Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Guru PAI
a.         Kepala Sekolah/SMK sebagai Motivator
Motivator yang telah diberikan kepala sekolah terhadap guru adalah menciptakan iklim organisasi sekolah yang sehat, menempatkan jabatan berdasarkan profesi dan kinerjanya, memberikan reward penghargaan bagi guru yang disiplin, memberikan teguran dan saran terhadap guru yang tidak disiplin.
Memberikan jabatan berdasarkan profesinya merupakan suatu keharusan yang mempunyai nilai positif karena pejabat akan merasa bertanggung jawab penuh tanpa rasa terbebani bahkan tumbuh semangat. Memberikan reward penghargaan terhadap guru yang disiplin dan teguran bagi yang tidak disiplin sebagai ujud rasa tanggung jawab seorang pemimpin dengan maksud dan tujuan memotivasi untuk lebih baik dari apa yang telah dicapai.
Peran kepala sekolah sebagai motivator telah dijalankan sepenuhnya. Dengan demikian kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo dalam perannya sebagai motivator menunjukan peran yang sangat baik.
2.         Analisis Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Lampung Tengah Sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru PAI
a.         Kepala Sekolah/SMK sebagai Educator
Peran yang telah dilakukan kepala sekolah sebagai educator pembinaan mental, moral melalui rapat dewan guru rata-rata  dua kali dalam satu tahun, mengiring guru untuk mengikuti workshop, membimbing guru membuat perangkat KBM, dan memberi contoh mengajar yang baik.
Pembinaan mental dan moral seharusnya tidak terbatas pada pelaksanaan rapat dewan guru yang bersifat formal dan hanya dua kali dalam satu tahun. Pembinaan mental bisa dilakukan secara informal seperti pertemuan/ arisan keluarga guru, tukar pendapat, atau pertemuan khusus bagi yang dipandang perlu. Dengan cara demikian pembinaan akan lebih mengena dan permasalahan segera teratasi.
Peran kepala sekolah yang belum dilaksanakan adalah pembinaan fisik dan kinestika. Meskipun bukan hal yang pokok dalam hal pembinaan fisik dan kinestika namun karena merupakan suatu sistem maka pembinaan fisik dan kinestika perlu dilakukan. Hal ini bisa dilakukan melalui agenda senam bersama, jalan sehat, kebersihan lingkungan dll.
Tugas pokok kepala sekolah sebagai educator telah dilakukan meskipun Belem maksimal. Hanya sebagaian tugas sekunder yang belum dilakukan kepala sekolah. Dengan demikian peran kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo sebagai educator telah menjalankan tugas dengan baik.
b.        Kepala Sekolah/SMK sebagai Administrator
Sebagai administrator dalam kaitannya dengan guru, kepala sekolah telah menyusun dan mengagendaan SK tugas, jadwal pelajaran dan absensi guru.  SK tugas 80% sesuai latar belakang Pendidikan guru dan yang 20% tidak sesuai dengan latar belakang guru karena belum ada guru yang membidanginya, dan sebagian karena kelebihan latar belakang Pendidikan Agama Islam.
Kondisi demikian untuk sementara bisa dimaklumi, namun harus ada upaya semua guru bertugas sesuai latar belakang Pendidikan. Suatu pekerjaan yang diserahkan kepada yang bukan ahlinya tidak mencapai hasil yang maksimal bahkan bisa mengakibatkan kefatalan. Sesuai hadits Rosululloh SAW yang artinya ”Apabila suatu amanat diberikan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya”.
Kepala sekolah belum memiliki bukti tertulis penilaian guru, hal demikian perlu diperbaiki karena kualitas Pendidikan tidak cukup diangan - angan. Bukti tertulis  merupakan faktor pendukung pembinaan kepala sekolah kepada guru secara transparan dan tepat.
Sebagain besar tugas kepala sekolah sebagai administrator telah dilakukan. Hanya bukti tertulis penilaian guru yang belum dimiliki. Dengan demikian peranan kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo sebagai administrator telah dikakukan dengan baik.
c.         Kepala Sekolah/SMK sebagai Supervisor
Sebagai supervisor kepala sekolah telah melaksanakan supervisi perencanaa, pelaksanaan dan evaluasi KBM, namun belum semua guru disupervisi dengan alasan guru belum siap disupervisi.
Sebagai pemimpin yang bertanggung jawab tidak boleh membiarkan begitu saja guru yang belum sesuai dengan aturan yang ada. Kepala sekolah bisa dengan cara proaktif memberikan pendapingan pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi KBM. Kepala sekolah ikut membantu memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadai guru dengan cara membimbing, memberi contoh, memberi semangat, dan memberi harapan yang smestinya.
Sebagai supervisor kepala sekolah telah melakukan tugasnya namun belum maksimal. Dengan demikian kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo dalam perannya sebagai supervisor masih dalam taraf sedang.



d.        Kepala Sekolah/SMK sebagai Pemimpin
Peran yang telah dilaksanakan oleh kepala sekolah sebagai pemimpin adalah mensosialisasikan visi misi, KTSP, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi KBM, serta menjalin hubungan baik dan bijaksana dengan dewan guru.
Semua peran kepemimpinan telah dilakukan oleh kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo sehingga mendapatkan tanggapan positif dari dewan guru. Sosialisasi visi dan misi sekolah penting dilakukan dalam rangka mewujudkan tujuan Pendidikan kearah harapan yang telah disepakati warga sekolah, masyarakat dan pemerintah.
Sosialisasi KTSP sangat tepat dilakukan mengingat Pendidikan di Indonesia selama ini terpaku dengan kurikulum baku yang belum tentu sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan. KTSP menghendaki kurikulum disesuaikan dengan kondisi kebutuhan dan kemampuan ditingkat satuan Pendidikan yang menuntut kepekaan dan profesionalitas guru.
Sosialisasi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran merupakan tugas utama kepala sekolah dalam hubungannya dengan pembinaan terhadap guru.
Apa yang dilakukan kepala sekolah sudah baik, namun perlu ditingkatkan sehingga guru mampu menyusun perangkat pembelajaran.
Semua peran kepala sekolah sebagai pemimpin telah dilakukan meskipun belum maksimal. Dengan demikian kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo dalam kedudukannya sebagai pemimpin telah menjalankan tugas dengan baik.
e.         Kepala Sekolah/SMK sebagai Inovator
Sebagai inovator kepala sekolah mendapat sambutan yang baik oleh guru-guru karena kepala sekolah memberikan peluang secara merata kepada guru untuk melakukan pembaharuan-pembaharuan kepada guru meskipun pembaharuan yang dilakukan guru belum maksimal. Hal ini terjadi karena keterbatasan SDM guru yang profesional.
Inovasi secara kontinuitas perlu dilakukan, meskipun mengalami kendala-kendala. Semua kendala harus diatasi seperti keterbatasan SDM guru yang profesional dengan cara menyediakan sarana yang membangkitkan guru berinisiatif, pendampingan belajar siswa berprestasi, membentuk kelompok belajar siswa, menghidupkan MGMP dll.
Peran kepala sekolah sebagai inovator telah dilakukan meskipun mendapatkan kendala-kendala. Dengan demikian kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo dalam kedudukannya sebagai motivator mendapatkan poin baik.


3.         Analisis Motivasi Kerja dan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
a.         Upaya Guru Menciptakan Kelas Kondusif
Upaya guru menciptakan kelas yang kondusif dari 5 guru sudah 5 orang yang terkategori baik dan 2 guru yang terkategori sedang yang kurang termotivasi menciptakan kondisi kelas yang kondusif. Suasana kelas yang kondusif harus diciptakan sebagai upaya meningkatkan semangat belajar dan hasil belajar siswa.
Kelas yang tidak kondusif sangat mempengaruhi kinerja guru, keprofesionalan guru dan suasana belajar siswa. Berdasarkan data upaya guru menciptakan kelas kondusif mayoritas guru mampu menerapkannya.
b.        Semangat Kerja Guru
Semangat kerja guru dalam tugas pembelajaran dari 5 guru baru 1 orang yang terkategori baik, 3 orang terkategori sedang dan masih ada 1 orang guru yang kurang semangat dalam menjalankan tugas pembelajaran.
Semangat kinerja guru harus diciptakan sebagai upaya meningkatkan semangat belajar, keprofesionalan guru dan hasil belajar siswa. Guru yang tidak semangat mempengaruhi minat belajar siswa yang akhirnya menurunnya hasil belajar siswa.
Berdasarkan data semangat kerja dalam pembelajaran sangat cukup dalam penerapannya.
c.         Penggunaan Alat Peraga
Penggunaan alat peraga yang efektif dari 5 guru baru 1 orang yang terkategori baik, 3 orang terkategori sedang dan masih ada 1 orang guru yang belum menggunakan alat peraga secara efektif.
Penggunaan alat peraga mempermudah pemahaman siswa maka harus diupayakan guru sebagai upaya meningkatkan semangat belajar, keprofesionalan guru dan hasil belajar siswa. Pembelajaran tanpa alat peraga disamping sulitnya pemahaman siswa juga menjenuhkan.
Berdasarkan data penggunaan alat peraga guru PAI sudah cukup dalam penerapan pembelajaran.
d.        Upaya Guru Agar Siswa Aktif dan Kreatif
Upaya guru agar siswa aktif dan kreatif dari 5 guru baru 3 orang yang terkategori baik, 1 orang terkategori sedang dan masih ada 1 orang guru yang kurang berupaya mengkondisikan siswa aktif dan kreatif.
Aktifitas dan kreatifitas siswa harus diciptakan sebagai upaya meningkatkan semangat belajar, keprofesionalan guru dan hasil belajar siswa. Siswa yang tidak aktif dan kreatif tidak akan luas pengetahuannya sehingga hasil belajarnya kurang baik.
Berdasarkan data upaya guru agar siswa aktif dan kreatif dari 5 guru sudah baik dalam penerapannya.

e.         Kedisiplinan Guru dalam Pembelajaran
Kedisiplinan guru dalam pembelajaran dari 5 guru baru 3 orang yang terkategori baik dan 2 orang terkategori sedang dalam menjalankan kedisiplinan pada tugas pembelajaran.
Guru merupakan sosok tauladan, oleh karena itu kedisiplinan guru harus diciptakan sebagai upaya meningkatkan kedisiplinan siswa, semangat belajar, keprofesionalan guru dan hasil belajar siswa. Guru yang tidak disiplin akan mempengaruhi siswa menjadi malas belajar.
Berdasarkan data kedisplinan guru dalam pembelajaran sudah cukup baik dalam penerapannya dalam pembelajaran.
f.         Kelengkapan Perangkat Pembelajaran
Kelengkapan penggunaan perangkat pembelajaran dari 5 guru baru 3 orang yang terkategori baik, 1 orang terkategori sedang dan masih ada 1 orang guru yang kurang bahkan ada yang tidak membuat perangkat pembelajaran.
Perangkat pembelajarn sebagai acuhan kerja guru, oleh karena itu  guru harus membuat perangkat pembelajaran sebagai upaya meningkatkan semangat belajar, keprofesionalan guru dan hasil belajar siswa. Guru yang tidak melengkapi perangkat pembelajarn  tidak akan mampu mengajar sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Berdasarkan data kelengkapan perangkat pembelajaran dari 5 orang guru sudah baik dalam penerapan pembelajaran.
g.        Motivasi Guru Profesional
Motivasi guru sebagai profesional, dari 5 guru telah ada 4 orang yang terkategori baik dan masih ada 1 orang guru yang sedang dalam menempatkan profesi guru sebagai tugas utama.
Seorang pendidik motivasi guru sebagai profesional harus diciptakan sebagai upaya meningkatkan  semangat belajar dan hasil belajar siswa. Guru yang menjadikan tugas mengajar sebagai sambilan tidak akan dapat menjalankan tugas mengajar dengan maksimal.
Berdasarkan data motivasi guru sebagai profesional dari 5 guru telah melakukannya dengan baik sesuai pekerjaannya.
h.        Motivasi Berorientasi Prestasi Siswa
Motivasi berorientasi prestasi siswa dari 5 guru baru 2 orang yang terkategori baik, 3 orang terkategori sedang dan tidak ada guru yang mempunyai orientasi lain dalam pembelajaran.
Motivasi berorientasi prestasi siswa harus diciptakan sebagai upaya meningkatkan kedisiplinan siswa, semangat belajar, keprofesionalan guru dan hasil belajar siswa. Guru yang tidak berorientasi prestasi siswa akan mempengaruhi kinerja guru dan siswa menjadi malas belajar.
Berdasarkan data motivasi orientasi prestasi belajar siswa dari 5 guru  sudah cukup baik dalam penerapannya.
i.          Keinginan Mendapatkan Penghargaan Guru Berprestasi
Keinginan untuk mendapatkan penghargaan guru berprestasi dari 5 ada guru berkeinginan dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan penghargaan guru berprestasi. Ada 2 orang terkategori berkeinginan, 2 orang sedang dan ada 1 orang guru yang kurang berminat mendapatkan penghargaan guru berprestasi.
Penghargaan guru berprestasi merupakan penghargaan yang tinggi yang tidak semua orang bisa meraihnya. Meskipun tidak mendapatkan penghargaan secara formal, diharapkan guru tetap mempunyai motivasi dan keprofesionalan guru untuk menjadi guru yang berpretasi, sehingga akan menghasilkan siswa yang berprestasi.
Berdasarkan data keinginan guru mendapatkan penghargaan guru berprestasi dari 1 guru tidak ada yang optimis untuk mendapatkan penghargaan guru berprestasi dan yang lain cukup untuk menginginkan prestasi tersebut.
Dari uraian diatas mengenai motivasi kerja dan kompetensi profesional guru PAI SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo baik, yakni mampu sepenuhnya mengampu tugas dan kewajiban dalam pembelajaran. Guru PAI SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo mayoritas memiliki motivasi kerja dan kompetensi profesional yang dapat dilihat dari aspek – aspek yang sudah dideskripsikan oleh peneliti.
C.      Faktor - Faktor Pendukung Dan Penghambat Kepala Sekolah Dalam Melaksanakan Peningkatan Motivasi Kerja Dan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Di SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo.
1.         Faktor Pendukung
Melihat kondisi obyek di lapangan penulis menemukan beberapa faktor pendukung dalam pelaksanaan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja dan kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo antara lain :
a.         Kepala Sekolah Yang Berpengalaman
Bapak Tulus, Sp.d  sebagai kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo sudah menjadi dewan guru selama kurang lebih 20 tahun dan baru satu periode menjabat memiliki sejumlah pengalaman dalam memimpin sekolah tersebut. Beliau adalah tipe pemimpin yang kreatif dan inovatif dan pigur keteladanan.
b.        Guru Yang Sudah Memiliki Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini merupakan kompetensi yang sangat penting karena langsung berhubungan dengan kinerja  yang ditampilkan. Mesikipun baru 3 orang dari 5 orang guru yang memiliki profesionalisme guru, diharapkan mampu memberikan dorongan kepada guru lain untuk lebih baik.

c.         Sarana Belajar Yang Cukup Memadai
Pengelolaan perlengkapan atau sarana dan pra sarana merupakan proses kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengadaan, pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian logistik atau perlengkapan. Pengelolaan  sarana dan prasarana ini di SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo sudah berjalan dengan baik, maka diharapkan dengan pengelolaan yang baik tersebut diharapkan dapat meningkatkan  motivasi kerja guru.
2.         Faktor Penghambat
a.         Guru Mengajar Di Beberapa Tempat
Sebagai guru yang masih berstatus honorer, dengan honor yang kecil, maka mendorong guru untuk mengajar ditempat lain. Hal ini tentu didorong untuk pemenuhan kebutuhan hidup guru yang bersangkutan dan keluarga. Karena dengan mengajar di beberapa temapat otomatis pendapatan mereka akan bertambah. Akan tetapi pekerjaan semacam ini terkesan bahwa pekerjaan guru mengajar selalu berorientasi kepada pendapatan. Maka yang timbul jika honornya besar maka dia akan lebih memiliki motivasi kerja yang tinggi, tetapi sebaliknya yang honornya kecil mereka akan bermalas-malasan dalam bekerja.



b.        Imbalan/ Honor guru yang kecil
Adanya  kenyataan yang tidak dapat disangkal bahwa motivasi dasar bagi kebanyakan orang menjadi guru adalah untuk mencari nafkah. Berarti apabila disatu pihak seseorang menggunakan pengetahuan dan keterampilan, tenaga dan sebagian waktunya, maka dilain pihak ia mengharapkan menerima imbalan tertentu. Berangkat dari pandangan demikian, dewasa ini masalah imbalan dipandang sebagai salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh manajemen kepala sekolah/SMK. Dikatakan merupakan tantangan karena imbalan guru PAI tidak lagi dipandang semata-mata sebagai alat pemuasan kebutuhan materialnya, akan tetapi sudah dikaitkan dengan harkat dan martabat manusia.
Sebaliknya sekolah/SMK cenderung melihatnya sebagai beban yang harus dipikul oleh sekolah/SMK dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasarannya. Kepentingan para guru harus mendapatkan perhatian, dalam arti bahwa kompensasi yang diterima atas jasa  yang diberikan kepada sekolah/SMK harus memungkinkannya mempertahankan harkat dan martabatnya sebagai insan yang terhormat.
Jika para guru diliputi rasa tidak puas atas imbalan/honor yang diterimanya, dampaknya bagi sekolah akan sangat bersifat negatif.


Artinya jika ketidakpuasan tersebut tidak terselesaikan dengan baik, merupakan hal yang wajar apabila para guru PAI di SMK muhammadiyah 2 Kalirejo menyatakan keinginanya untuk memperoleh imbalan yang bukan saja lebih besar akan tetapi juga lebih adil.
c.         Guru Kurang Memiliki Loyalitas, Rasa Memiliki Dan Tanggung Jawab Yang Tinggi Terhadap Tugas
Karena guru mengajar di beberapa tempat dan imbalan/honor yang kecil, hal ini menyebabkan seorang guru harus mambagi perhatian dengan sekolah lain yang juga menjadi tanggung jawabnya. Maka yang terjadi loyalitas, rasa memiliki dan tanggung jawabpun akan terpecah dengan sekolah lain. Maka yang terjadi etos kerja akan menurun dan rendah. Indikasinya guru akan tidak masuk pada jam mengajar, ataupun terlambat hadir kesekolah.
d.        Guru Yang Kurang Profesional
Guru PAI SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo yakni 3 dari 5 guru tersebut sudah setifikasi tetapi jabatan guru merupakan jabatan profesi yang harus dipenuhi syarat-syarat profesionalitas guru. Guru yang kurang profesional akan mengalami hambatan-hambatan dalam menjalankan tugasnya. Profesionalis guru meliputi :
1)        Profesional dalam merencanakan dan mempersiapkan perangkat pembelajaran.

2)        Profesional dalam memilih metode pembelajaran yang efisien dan efektif.
3)        Profesional dalam menjalankan tugas pembelajaran.
4)        Profesional dam melakukan evalusi hasil pembelajaran.
5)        Profesional dalam menganalisis hasil evaluasai pembelajaran.
6)        Profesional dalam perbaikan sebagai timbal balik hasil evaluasi pembelajaran.








1 Tulus, Profil SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Lampung Tengah .....hal. 2
2 Tulus, Profil SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Lampung Tengah .....hal. 5
3 Tulus, Wawancara dengan Kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo, 10 Januari 2015
4 Tulus,  kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo, Wawancara Kalirejo,  10 Januari 2015
5 Ibid. Wawancara. 10 Januari 2015
6 Ikhtiarno,  Waka Kurikulum SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo, Wawancara, Kalirejo, 10 Januari 2015
7 Tulus,  kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo, Dokumentasi Kalirejo,  10 Januari 2015
8 Tulus,  kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo, Wawancara Kalirejo,  10 Januari 2015
9 Muhail Rasyid, Guru Al Islam SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo, Wawancara, Kalirejo, 11 Januari 2015
10 Romli AF, Guru Al Islam SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo, Wawancara, Kalirejo 11 Januari 2015
11 Ikhtiarno, Guru Bahasa Arab SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo, Wawancara, Kalirejo, 12 Januari 2015
12 Hendra Syaifullah, Guru Al Islam SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo, Wawancara, Kalirejo, 11 Januari 2015

0 komentar: