UPAYA
KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI KERJA DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KALIREJO LAMPUNG TENGAH
TESIS
Diajukan Kepada Program Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Magister
Dalam Ilmu Pendidikan Islam
Oleh
ILYAS ROZAK HANAFI
NPM. 1322010035
PROGRAM STUDI ILMU
TARBIYAH
KONSETRASI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
PROGRAM
PASCASARJANA
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1436
H/2015 M
BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISIS
DATA
A.
Penyajian Data
1.
Sejarah Berdirinya SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Lampung Tengah
Dampak positif dari peristiwa
pemberontakan G 30/S PKI tahun 1965 salah satu diantaranya adalah bermunculnya
kelompok - kelompok
pengajian untuk mendalami ilmu Agama Islam. Salah satu diantaranya kelompok
pengajian teersebut adalah kelompok pengajian yang di bina dan di asuh oleh
kyai ‘Ali Hasyim
yang berada di dusun V (lima) Kalirejo,
desa Kaliwungu, Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah.
Semakin hari jamaah semakin banyak
sehingga terpikirkan oleh jamaah tentang masa depan Pendidikan Agama bagi putra
putrinya. Pada tahun 1966 Pendidikan
formal kejuruan atau SMK
masih sangat jarang.
Untuk menangani lembaga paendidikan
yang didirikan tersebut jamaah membentuk kepengurusan yang menangani tentang
sekolah kejuruan Muhammadiyah tersebut
yang di ketuai oleh bapak Ahmad Dahlan yang pada waktu itu menjabat ketua dusun
(bayan) dusun V (Lima) Kalirejo,
desa Kaliwungu, Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung
Tengah.
Sedangkan untuk membantu
kelancarannya dibantu oleh baberapa pengurus SMK Muhammadiyah antara lain: Kyai Ali
Hasyim, Isma’in, Syamsul, Imam Ghozali, Zainudin mukti, Masykur, Syururi, dan
Muslihan, yang selanjutnya menjadi
pendiri yayasan lembaga Pendidikan Muhammadiyah
yang kemudian menjadi SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo sampai sekarang.1
Melihat tamatan dari SMP dan
Madrasah dari daerah Kalirejo dan sekitarnya yang sangat berminat
untuk masuk di sekolah kejuruan maka SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo berinisiatif
untuk mulai membangun sarana dan prasarana yang lumayan pesat pada
tanggal 1 Januari 1977 yang masih beroperasional hingga sekarang ini.
Keadaan Geografis
SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Lampung Tengah, yakni : 1) Status
Tanah :
Hibah, 2) Surat Tanah : Dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kalirejo, 3) Luas
Tanah :
± 3200
M2, 4) Status
Bangunan :
Bangunan Masyarakat dan Bangunan Pimpinan
Muhammadiyah, 5) Surat Izin Bangunan : 0081328101004001, 6) Luas Bangunan : ± 774, 56 M2.
Pada perkembangannya, SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
merupakan salah satu SMK kejuruan
unggulan dibidang otomotif dan permesinan di
Kecamatan Kalirejo Lampung Tengah.
Hal ini terbukti dengan beberapa prestasi yang terus menjadi langganan siswa -
siswi didikan sekolah ini.
Hal inilah yang menjadikan SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo terus
berupaya untuk mempertahankan prestasi ini dengan mengupayakan inovasi -
inovasi baru dalam dunia Pendidikan khususnya dibidang pengkaderan siswa – siswi menjadi
berMuhammadiyah dan berilmu.
2.
Visi dan Misi SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Lampung Tengah
SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Kecamatan Kalirejo Lampung Tengah mempunyai visi, misi dan tujuan sebagai
berikut2 :
a.
Visi
Mewujudkan citra keunggulan dan kemandirian sumberdaya manusia yang berilmu
amaliah dan beramal ilmiah .
b.
Misi
1.
Peningkatan mutun Pendidikan berbasis sekolah.
2.
Peningkatan Mutu Iman dan Taqwa ( IMTAQ) dan penguasaan Ilmu Pengetahuan
dan Tekonlogi ( IPTEK).
3.
Peningkatan Mutu Penyelenggaraan kegiatan Al-Islam Kemuhammadiyahan dan
Bahasa Arab (ISMUBA).
c.
Tujuan Sekolah
Tujuan SMK
Muhammdiyah 2
Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah terdiri dari :
1)
Tujuan Jangka Panjang
Mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas mempunyai Imtaq,
menguasai Iptek unggul bahasa asing yang mandiri dan profesionalisme
berjiwa wirausaha yang dapat bersaing ditingkat nasional maupun internasional.
2)
Tujuan Jangka Menengah
Pengelolaan manajemen yang berstandar Sertifikasi ISO 9001 : 2000,
pembelajaran dengan pendekatan ICT, Pembelajaran berkomunikasi dengan bahasa
Inggris maupun bahasa Arab, pembelajaran dengan Self Access Study dan prakerin.
3)
Tujuan Jangka Pendek
Menganalisa dan
mensinkronkan Kurikulum dengan
tuntutan standar kompetensi nasional, meningkatkan kompetensi
guru produktif melalui sertifikasi kompetensi, meningkatkan kualitas tenaga kePendidikan,
meningkatkan disiplin guru dan karyawan, membudayakan etos kerja untuk seluruh
warga sekolah sesuai dengan fungsinya, mengembangkan proses KBM menuju SMK
berstandar nasional, membentuk siswa berkualitas sesuai tuntutan pasar kerja,
memberdayakan secara optimal fasilitas sekolah yang ada
untuk Pendidikan anak bangsa, meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap 7
K dan mengembangkan Unit Produksi Sekolah.
3.
Struktur Organisasi SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
Gambar. 2
Struktur Organisasi SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
Tahun Pelajaran 2014/2015
Sumber : Dokumentasi SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
Tahun
Pembelajaran 2014/2015.
Pada perkembangannya, SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo kurang lebih sudah 20 kali mengalami perombakan struktur
organisasi yang dibuat oleh kepala sekolah SMK. Terjadinya
perombakan struktural organisasi yang dilakukan kepala SMK agar koordinasi dan
komando kepemimpian lebih teratur sesuai keahliannya.
Hal inilah supaya SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo menjadi sekolah
kejuruan yang memilik managemen organisasi yang baik, sehingga dari segi
pelayanan yang dilakukan oleh SMK bisa lebih baik.
4.
Sarana
dan Prasarana SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
Tabel. 3
Sarana Fisik SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
Tahun Pelajaran 2014/2015
NO
|
NAMA
SARANA FISIK
|
JUMLAH
|
UKURAN
|
KET
|
1.
|
Ruang Kelas
|
17 Unit
|
8 x 7 m
|
Permanen
|
2.
|
Ruang Kepala Sekolah
|
1 Unit
|
6 x 5 m
|
Permanen
|
3.
|
Ruang Guru
|
1 Unit
|
7 x 6 m
|
Permanen
|
4.
|
Ruang Perpustakaan
|
1 Unit
|
6 x 5 m
|
Permanen
|
5.
|
Lab Bahasa
|
1 Unit
|
8 x 7 m
|
Permanen
|
6.
|
Lapangan Upacara
|
1 Area
|
70 x 60 m
|
Baik
|
7.
|
Ruang BK
|
1 Unit
|
6 x 5 m
|
Baik
|
8.
|
WC Guru
|
1 Buah
|
2 x 3 m
|
Permanen
|
9.
|
WC Siswa
|
12 Buah
|
2 x 3 m
|
Permanen
|
10.
|
Meja Guru
|
20 Buah
|
-
|
Baik
|
11.
|
Meja Siswa
|
500 Buah
|
-
|
Baik
|
12.
|
Bangku Guru
|
30 Buah
|
-
|
Baik
|
13.
|
Kursi Siswa
|
500 Buah
|
-
|
Baik
|
14.
|
Meja Tamu
|
2 Unit
|
-
|
Baik
|
15.
|
Loker Guru
|
35 Unit
|
-
|
Baik
|
16.
|
Aula
|
1 Unit
|
8 x 7 m
|
Baik
|
17.
|
Ruang UKS
|
1 Unit
|
4 x 3 m
|
Baik
|
18.
|
Bengkel
Praktik
|
4 Unit
|
10 x 8 m
|
Permanen
|
19.
|
Ruang
Ekstrakurikuler
|
3 Unit
|
8 x 7 m
|
Baik
|
20.
|
Gudang
|
1 Unit
|
4 x 3 m
|
Permanen
|
Sumber : Dokumentasi SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Tahun Pembelajaran 2014/2015.
Pada perkembangannya, sarana dan prasarana SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pembangunan gedung
– gedung untuk mencukupi fasilitas siswa – siswi dalam pembelajaran terus
mengalami pembaharuan dan peningkatan.
Hal inilah supaya SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo menjadi sekolah
kejuruan yang memilik fasilitas yang cukup memadai dan modern, agar para siswa
– siswi yang menuntut ilmu di SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo dapat menjadi lulusan
yang mampu bersaing di dunia lapangan pekerjaan.
5.
Keadaan Guru Pendidikan Agama Islam SMK Muhammadiyah 2
Kalirejo
Tabel. 4
Keadaan Guru PAI SMK Muhammadiyah 2
Kalirejo
Tahun
Pelajaran 2014/2015
NO
|
NAMA
|
L/P
|
JABATAN
|
KET
|
1.
|
Muhail Rasyid, S.Ag
|
L
|
Guru Al Islam
|
Non PNS
|
2.
|
Drs. Romli AF, M.Pd.I
|
L
|
Guru Al Islam
|
PNS
|
3.
|
Ikhtiarno, S.Pd
|
L
|
Guru Bahasa Arab
|
Non PNS
|
4.
|
Mujiono
|
L
|
Guru Kemuhammadiyahan
|
Non PNS
|
5.
|
Hendra Syaifullah, ST
|
L
|
Guru Al Islam
|
Non PNS
|
Sumber : Dokumentasi SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Tahun Pembelajaran 2014/2015.
6.
Data Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Lampung Tengah Sebagai Usaha Meningkatkan
Motivasi Kerja Guru PAI
a.
Kepala
Sekolah/SMK
sebagai Motivator
Berbagai upaya
telah dilakukan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan motivasi kerja guru dengan harapan
proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal, diantaranya :
1)
Menciptakan
iklim organisasi sekolah yang sehat.
2)
Menenempatkan
jabatan berdasarkan profesi dan kinerjanya.
3)
Memberikan
reward atau penghargaan-penghargaan bagi guru yang rajin dan disiplin seperti adanya tambahan honor disiplin
bagi guru yang nihil dalam setiap semester.
7. Data Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2
Kalirejo Lampung Tengah Sebagai Usaha Meningkatkan Kompetensi Provesional Guru PAI
a.
Kepala Sekolah/SMK sebagai Educator
Berdasarkan hasil wawancara, kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo telah menjalankan perannya
sebagai educador meskipun pelaksanaannya belum maksimal “Melalui rapat dewan
guru saya selalu menyampaikan pesan mental dan moral kepada guru meskipun gaji
guru belum bisa mecukupi kebutuhan namun bapak dan ibu tetap semangat dan
memiliki jiwa pengabdian yang tinggi dalam menjalanan tugasnya semoga Alloh yang
akan memberi yang setimpal dengan apa yang bapak ibu lakukan”4.
Rapat dewan guru dilakukan tiap
semester rata-rata satu kali yaitu awal tahun ajaran di semester ganjil dan
menjelang kenaikan kelas di semester genap.5
Kegiatan senam
dan studi Banding tidak pernah dilakukan, sebagian guru pernah dikirim
mengikuti workshop, dan kepala sekolah pro aktif memberikan bimbingan kepada guru khusunya guru Pendidikan Agama Islam serta memberikan contoh-contoh mengajar yang baik.6
b.
Kepala
Sekolah/SMK
sebagai Administrator
Adimistrasi
yang dimiliki kepala SMK Muhammadiyah 2
Kalirejo yang berkaitan
dengan guru yaitu , SK Tugas guru, Jadwal pelajaran, Absensi guru. “SK
pembagian tugas saya buat tiap awal tahun pelajaran 80% sesuai latar belakang Pendidikan
guru, sedangkan jadwal dibuat waka kurikulum dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, absen guru merupakan tugas TU, sedangkan penilaian kinerja guru
belum tercatat secara administrasi, namun saya tahu kinerja masing-masing
guru”.7
c.
Kepala
Sekolah/SMK
sebagai Supervisor
Peran kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo sebagai supervisor telah dijalankan, namun masih bersifat
insidental dan belum semua guru disupervisi.
“Kami telah melakukan supervisi baik terhadap perangkat,
pelaksanaan dan evaluasi KBM, namun belum semua guru saya supervisi,
baru sebagian karena berbagai pertimbangan seperti usia, guru tidak siap disupervisi, malu dll.8
“Kami pernah
disupervisi oleh kepala sekolah, tapi kawan-kawan banyak yang belum karena
kebanyakan mereka tidak siap disupervisi dengan alasan belum sempat
membuat RPP ”9
d.
Kepala Sekolah/SMK Sebagai Pimpinan
Kepala sekolah SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo telah menjalankan perannya sebagai pemimpin dengan
mensosialisasikan visi dan misi, memsosialisasikan kurikulum KTSP, serta
mempunyai hubungan baik dan bijaksana dengan guru-guru. “Saya merasa senang
dengan tipe kepemimpinan kepala sekolah karena orangnya bijaksana, pengetahuan
luas, dan tidak mudah marah, suka duduk bersama guru membicarakan cara
perencanaan, pelaksanaa, dan evaluasi yang baik”.10 “
e.
Kepala
Sekolah/SMK Sebagai Innovator
Inovator yang
diberikan kepada guru PAI adalah tersedianya ruang media pembelajaran,
pembelajaran inovatif, penyediaan dana inovási.
“Ruang media pembelajaran dengan sarana komputer, LCD saya
sediakan, dengan harapan guru mengajar dengan metode yang inovatif”.11 Kepala sekolah orangnya Sangat bijaksana dan
tanggap terhadap permasalahan-permasalahan yang ada, memalui rapat dewan guru
telah disepakati pendanaan peningkatan mutu pembelajaran, setiap pembelian alat
pembelajaran yang telah ditalangi guru akan diganti melalui bendahara ”.12
b.
Data Motivasi Kerja dan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama
Islam SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Lampung Tengah
a.
Pengaturan Lingkungan
Kondisi ruang kelas saat guru mengajar mencerminkan motivasi dan profesinalitas guru dalam menciptakan suasana pembelajaran. Kepedulian guru Pendidikan Agama Islam SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo terhadap lingkungan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 5
Upaya Guru Menciptakan Kelas yang Kondusif
Guru PAI SMK Muhammadiyah 2
Kalirejo
Tahun
Pelajaran 2014/2015
NO
|
NAMA GURU
|
Kondisi
Ruang Kelas
|
||
Baik
|
Sedang
|
Kurang
|
||
1.
|
Muhail Rasyid, S.Ag
|
√
|
|
|
2.
|
Drs. Romli AF, M.Pd.I
|
√
|
|
|
3.
|
Ikhtiarno, S.Pd
|
√
|
|
|
4.
|
Mujiono
|
|
√
|
|
5.
|
Hendra Syaifullah, ST
|
|
√
|
|
Sumber Data : Observasi
Kelas
Dari data tabel
diatas tentang upaya guru menciptakan kelas kondusif yang dilakukan pada Kamis –
Selasa, 8 – 13 Januari 2015 ditemukan bahwa Muhail Rasyid, S.Ag, Drs. Romli AF,
M.Pd.I dan Iktiarno, S.Pd dapat menciptakan kondisi ruang kelas dengan baik
dikarenakan beliau sudah sangat lama mengajar disekolah tersebut dan dapat
mengatur keadaan siswa dan siswi secara kondusif. Mujiono dan Hendra
Syaifullah, ST sangat cukup dalam menguasai kondisi kelas dikarenakan Mujiono
sudah kurang produktif lagi dalam mengajar dan Hendra Syaifullah, ST kurangnya
jam mengajar.
b.
Semangat Kerja Guru
Semangat atau tidaknya guru dalam mengajar mencerminkan motivasi dan profesionalitas guru PAI dalam menjalankan tugas. Berdasarkan
hasil observasi didapatkan data sebagai berikut :
Tabel. 6
Semangat Kerja
Guru PAI
SMK
Muhammadiyah 2 Kalirejo dalam Pembelajaran
Tahun
Pelajaran 2014/2015
NO
|
NAMA GURU
|
SEMANGAT KERJA
GURU
|
||
Baik
|
Sedang
|
Kurang
|
||
1.
|
Muhail Rasyid, S.Ag
|
|
√
|
|
2.
|
Drs. Romli AF, M.Pd.I
|
√
|
|
|
3.
|
Ikhtiarno, S.Pd
|
|
√
|
|
4.
|
Mujiono
|
|
|
√
|
5.
|
Hendra Syaifullah, ST
|
|
√
|
|
Sumber : Observasi Kelas
Dari data tabel
diatas tentang semangat kerja yang dilakukan pada Kamis – Selasa, 8 – 13
Januari 2015 ditemukan bahwa Muhail Rasyid, S.Ag sangat cukup melakukan
kegiatan belajar mengajar disekolah tersebut dikarenakan jadwal mengajarnya
tidak hanya di SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo jadi dalam pembagian waktu kurang
efektif, Drs. Romli AF, M.Pd.I sangat baik dalam melakukan kegiatan belajar
mengajar disekolah tersebut dikarenakan hanya mengajar disekolah tersebut, Iktiarno,
S.Pd sangat cukup melakukan kegiatan
belajar mengajar disekolah tersebut dikarenakan jadwal mengajarnya tidak hanya
di SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo jadi dalam pembagian waktu kurang efektif, Mujiono
sangat kurang melakukan kegiatan belajar mengajar disekolah tersebut
dikarenakan umurnya sudah kurang produktif lagi dalam kegiatan pembelajaran dan
Hendra Syaifullah, ST sangat cukup melakukan kegiatan belajar mengajar
disekolah tersebut dikarenakan kurangnya semangat dalam pekerjaannya.
c.
Penggunaan
Alat Peraga
Penggunaan alat peraga sebagi salah satu bukti kesungguhan guru profesional dalam
menjalankan tugas pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi di dapatkan data penggunaan
alat peraga sebagai berikut:
Tabel. 7
Penggunaan Alat Peraga Guru PAI
SMK
Muhammadiyah 2 Kalirejo dalam Pembelajaran
Tahun
Pelajaran 2014/2015
NO
|
NAMA GURU
|
PENGGUNAAN ALAT PERAGA
|
||
Baik
|
Sedang
|
Kurang
|
||
1.
|
Muhail Rasyid, S.Ag
|
|
√
|
|
2.
|
Drs. Romli AF, M.Pd.I
|
√
|
|
|
3.
|
Ikhtiarno, S.Pd
|
|
√
|
|
4.
|
Mujiono
|
|
|
√
|
5.
|
Hendra Syaifullah, ST
|
|
√
|
|
Sumber Data : Observasi Kelas
Dari data tabel
diatas tentang penggunaan alat peraga yang dilakukan pada Kamis – Selasa, 8 –
13 Januari 2015 ditemukan bahwa Muhail Rasyid, S.Ag, Ikhtiarno, SPd dan Hendra
Syaifullah, ST sangat cukup dalam penerapan alat peraga untuk kegiatan belajar
mengajar itu dikarenakan fasilitas yang tidak memadai kemudian Drs. Romli AF,
M.Pd.I sangat baik dalam penerapan alat peraga untuk kegiatan belajar mengajar
itu dikarenakan beliau memiki fasilitas yang memadai dan Mujiono sangat kurang
dalam penerapan alat peraga untuk kegiatan belajar mengajar itu dikarenakan
ketidaktahuan dalam penggunaan alat peraga yang berupa IT dalam kegiatan
belajar Pendidikan Agama Islam.
d.
Upaya
Guru Terhadap Aktifitas dan Kreatifitas Siswa
Aktifitas dan kreatifitas siswa sangat dipengaruhi besar
kecilnya motivasi dan profesional yang diberikan guru PAI
terhadap siswa. Berdasarkan hasil observasi didapatkan data upaya guru
dalam memberikan motivasi siswa agar aktif dan kreatif, sebagai berikut :
Tabel. 8
Upaya Guru PAI SMK Muhammadiyah 2
Kalirejo
Agar Siswa Aktif Dan Kreatif Dalam Pembelajaran
Tahun
Pelajaran 2014/2015
NO
|
NAMA GURU
|
UPAYA GURU TERHADAP AKTIFITAS DAN KREATIFITAS SISWA
|
||
Baik
|
Sedang
|
Kurang
|
||
1.
|
Muhail Rasyid, S.Ag
|
|
√
|
|
2.
|
Drs. Romli AF, M.Pd.I
|
√
|
|
|
3.
|
Ikhtiarno, S.Pd
|
√
|
|
|
4.
|
Mujiono
|
|
|
√
|
5.
|
Hendra Syaifullah, ST
|
√
|
|
|
Sumber Data : Observasi Kelas
Dari data tabel
diatas tentang upaya guru terhadap
aktifitas dan kreatifitas siswa yang dilakukan pada Kamis – Selasa, 8 – 13 Januari 2015
ditemukan bahwa Drs. Romli AF, M.Pd.I, Ikhtiarno, SPd dan Hendra Syaifullah, ST
sangat baik dalam membuat pembelajaran menjadi aktif kreatif dikarenakan sistem
pembelajaran yang mereka berikan tidak monoton dan mampu memangkitkan kreatifitas
siswa dan siswi, kemudian Muhail Rasyid, S.Ag sangat cukup dalam membangkitkan
kratifitas siswa dan siswi dikarenakan pembelajaran yang beliau berikan masih
menggunakan metode tradisional, kemudian Mujiono sangat kurang dalam
membangkitkan kratifitas siswa dan siswi dikarenakan umur beliau yang tidak
produktif lagi.
e.
Data Disiplin Kerja
Guru
Disiplin
tidaknya seorang pendidik mencerminkan tinggi rendahnya motivasi dan profesional guru PAI dalam menjalankan tugas pembelajaran. Berdasarkan hasil dokumentasi didapatkan
data disiplin kerja guru seperti pada tabel berikut :
Tabel. 9
Kedisiplinan Guru PAI
SMK
Muhammadiyah 2 Kalirejo dalam Mengajar
Tahun
Pelajaran 2014/2015
NO
|
NAMA GURU
|
KEDISIPLINAN GURU
|
||
Baik
|
Sedang
|
Kurang
|
||
1.
|
Muhail Rasyid, S.Ag
|
√
|
|
|
2.
|
Drs. Romli AF, M.Pd.I
|
|
√
|
|
3.
|
Ikhtiarno, S.Pd
|
√
|
|
|
4.
|
Mujiono
|
|
√
|
|
5.
|
Hendra Syaifullah, ST
|
√
|
|
|
Sumber Data : Absensi Guru
f.
Kelengkapan Perangkat
Pembelajaran
Guru yang memiliki motivasi kerja dan profesionalitas tinggi salah satu cirinya adalah memiliki perangkat pembelajaran
yang lengkap. Bila seorang guru tidak memiliki perangkat pembelajaran tentunya
tidak memiliki motivasi dan profesional mengajar yang sungguh-sungguh. Berdasarkan hasil dokumentasi
di dapatkan data sebagai berikut :
Tabel. 10
Kelengkapan Perangkat Pembelajaran Guru PAI
SMK
Muhammadiyah 2 Kalirejo
Tahun
Pelajaran 2014/2015
NO
|
NAMA GURU
|
KELENGKAPAN PERANGKAT KBM
|
||
Baik
|
Sedang
|
Kurang
|
||
1.
|
Muhail Rasyid, S.Ag
|
√
|
|
|
2.
|
Drs. Romli AF, M.Pd.I
|
√
|
|
|
3.
|
Ikhtiarno, S.Pd
|
√
|
|
|
4.
|
Mujiono
|
|
|
√
|
5.
|
Hendra Syaifullah, ST
|
|
√
|
|
Sumber Data : Dokumentasi Perangkat Pembelajaran
g.
Motivasi
Menjadi Guru Profesional
Profesi guru merupakan panggilan hati nurani, oleh karena
itu seseorang yang menyatakan dirinya sebagai guru tentunya harus terdorong
menjalankan tugas dengan baik sebagai pekerjaan utamanya. Berdasarkan hasil
wawancara didapatkan data sebagai berikut :
Tabel. 11
Motivasi Guru PAI
SMK
Muhammadiyah 2 Kalirejo Sebagai Guru Profesional
Tahun
Pelajaran 2014/2015
NO
|
NAMA GURU
|
MOTIVASI GURU PROFESIONAL
|
||
Baik
|
Sedang
|
Kurang
|
||
1.
|
Muhail Rasyid, S.Ag
|
√
|
|
|
2.
|
Drs. Romli AF, M.Pd.I
|
√
|
|
|
3.
|
Ikhtiarno, S.Pd
|
√
|
|
|
4.
|
Mujiono
|
|
√
|
|
5.
|
Hendra Syaifullah, ST
|
√
|
|
|
Sumber Data : Wawancara Dengan Guru
Dari data tabel
diatas tentang motivasi guru PAI profesional yang dilakukan pada Kamis – Selasa,
8 – 13 Januari 2015 ditemukan bahwa Muhail Rasyid, S.Ag, Drs. Romli AF, M.Pd.I,
Ikhtiarno, SPd dan Hendra Syaifullah, ST sangat baik memiliki motivasi kerja
untuk meningkatkan pembelajaran disekolah tersebut, kemudian Mujiono sangat
kurang memiliki motivasi kerja dikarenakan umur beliau yang tidak produktif
lagi.
h.
Orientasi
Prestasi Belajar Siswa
Guru yang mempunyai target siswa menguasai materi
sehingga prestasi belajarnya dapat tercapai sebagai tanda motivasi dan profesional guru mengajar adalah prestasi belajar siswa. Berbeda dengan orientasi honor, tentu guru tidak maksimal menjalankan tugas. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan data :
Tabel. 12
Orientasi Prestasi Belajar Siswa
SMK
Muhammadiyah 2 Kalirejo
Tahun
Pelajaran 2014/2015
NO
|
NAMA GURU
|
ORIENTASI PRESTASI BELAJAR SISWA
|
||
Baik
|
Sedang
|
Kurang
|
||
1.
|
Muhail Rasyid, S.Ag
|
√
|
|
|
2.
|
Drs. Romli AF, M.Pd.I
|
√
|
|
|
3.
|
Ikhtiarno, S.Pd
|
|
√
|
|
4.
|
Mujiono
|
|
√
|
|
5.
|
Hendra Syaifullah, ST
|
|
√
|
|
Sumber Data : Wawancara dengan
Guru
Dari data tabel
diatas tentang orientasi prestasi
belajar siswa yang dilakukan pada Kamis – Selasa, 8 – 13 Januari 2015
ditemukan bahwa Muhail Rasyid, S.Ag dan Drs. Romli AF, M.Pd.I sangat baik dalam
memberikan pembelajaran kepada sisw dan siswi agar mereka memiliki prestasi
yang bisa dibanggakan. Kemudian Ikhtiarno, SPd, Mujiono dan Hendra Syaifullah,
ST sangat cukup dalam memberikan prestasi belajar terhadap siswa dan siswi
disekolah tersebut.
i.
Keinginan Menjadi Guru Berprestasi
Besar kecilnya cita-cita seseorang akan berpengaruh terhadap
usaha
yang diperjuangkan. Guru yang mempunyai harapan berprestasi akan terdorong untuk menjalankan
tugas dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan data
sebagai berikut :
Tabel. 13
Keinginan Menjadi Guru PAI Berprestasi
SMK
Muhammadiyah 2 Kalirejo
Tahun
Pelajaran 2014/2015
NO
|
NAMA GURU
|
KEINGINAN GURU BERPRESTASI
|
||
Baik
|
Sedang
|
Kurang
|
||
1.
|
Muhail Rasyid, S.Ag
|
|
√
|
|
2.
|
Drs. Romli AF, M.Pd.I
|
√
|
|
|
3.
|
Ikhtiarno, S.Pd
|
√
|
|
|
4.
|
Mujiono
|
|
|
√
|
5.
|
Hendra Syaifullah, ST
|
|
√
|
|
Sumber Data : Wawancara Dengan Guru
Dari data tabel
diatas tentang keinginan menjadi
guru berprestasi yang dilakukan pada Kamis – Selasa, 8 – 13 Januari 2015
ditemukan bahwa Drs. Romli AF, M.Pd.I dan Iktiarno, S.Pd sangat baik memiliki
motivasi untuk menjadi guru yang berprestasi dikarenakan mereka ingin menjadi
contoh bagi guru – guru yang lain, kemudian Muhail Rasyid, S.Ag dan Hendra
Syaifullah, ST sangat cukup untuk menjadi guru yang berprestasi. Kemudian
Mujiono sangat kurang untuk menjadi guru berprestasi dikarnakan umur beliau
tidak produktif lagi.
B.
Analisis Data
Berdasarkan data yang terkumpul melelui observasi, wawancara, dokumentasi
maka dapat dianalisis sebagai berikut :
1.
Analisis
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Lampung Tengah Sebagai Upaya
Meningkatkan Motivasi Kerja Guru PAI
a.
Kepala Sekolah/SMK
sebagai Motivator
Motivator yang telah diberikan kepala sekolah
terhadap guru adalah menciptakan iklim organisasi sekolah yang sehat, menempatkan jabatan berdasarkan profesi dan kinerjanya,
memberikan reward penghargaan bagi guru yang disiplin, memberikan teguran dan
saran terhadap guru yang tidak disiplin.
Memberikan jabatan berdasarkan profesinya
merupakan suatu keharusan yang mempunyai nilai positif karena pejabat akan
merasa bertanggung jawab penuh tanpa rasa terbebani bahkan tumbuh semangat.
Memberikan reward penghargaan terhadap guru yang disiplin dan teguran bagi yang
tidak disiplin sebagai ujud rasa tanggung jawab seorang pemimpin dengan maksud
dan tujuan memotivasi untuk lebih baik dari apa yang telah dicapai.
Peran kepala sekolah
sebagai motivator telah dijalankan sepenuhnya. Dengan demikian kepala SMK
Muhammadiyah 2 Kalirejo dalam perannya sebagai motivator menunjukan
peran yang sangat baik.
2.
Analisis Kepala
Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo Lampung Tengah Sebagai Upaya Meningkatkan
Kompetensi Profesional Guru PAI
a.
Kepala Sekolah/SMK sebagai Educator
Peran yang telah dilakukan kepala sekolah sebagai educator pembinaan mental, moral melalui
rapat dewan guru rata-rata dua kali
dalam satu tahun, mengiring guru untuk mengikuti workshop, membimbing guru
membuat perangkat KBM, dan memberi contoh mengajar yang baik.
Pembinaan mental dan moral seharusnya tidak
terbatas pada pelaksanaan rapat dewan guru yang bersifat formal dan hanya dua
kali dalam satu tahun. Pembinaan mental bisa dilakukan secara informal seperti
pertemuan/ arisan keluarga guru, tukar pendapat, atau pertemuan khusus bagi yang dipandang perlu. Dengan cara demikian
pembinaan akan lebih mengena dan permasalahan segera teratasi.
Peran kepala sekolah yang
belum dilaksanakan adalah pembinaan fisik dan kinestika. Meskipun bukan hal
yang pokok dalam hal pembinaan fisik dan kinestika namun karena merupakan suatu
sistem maka pembinaan fisik dan kinestika perlu dilakukan. Hal ini bisa
dilakukan melalui agenda senam bersama, jalan sehat, kebersihan lingkungan dll.
Tugas pokok kepala sekolah
sebagai educator telah dilakukan meskipun Belem
maksimal. Hanya sebagaian tugas sekunder yang belum dilakukan kepala sekolah. Dengan demikian peran kepala SMK
Muhammadiyah 2 Kalirejo sebagai educator telah
menjalankan tugas dengan baik.
b.
Kepala Sekolah/SMK sebagai Administrator
Sebagai administrator dalam kaitannya dengan guru, kepala sekolah telah menyusun dan mengagendaan
SK tugas, jadwal pelajaran dan absensi guru.
SK tugas 80% sesuai latar belakang Pendidikan guru dan yang 20% tidak
sesuai dengan latar belakang guru karena belum ada guru yang membidanginya, dan
sebagian karena kelebihan latar
belakang Pendidikan Agama Islam.
Kondisi demikian untuk sementara bisa dimaklumi,
namun harus ada upaya semua guru bertugas sesuai latar belakang Pendidikan.
Suatu pekerjaan yang diserahkan kepada yang bukan ahlinya tidak mencapai hasil
yang maksimal bahkan bisa mengakibatkan kefatalan. Sesuai hadits Rosululloh SAW
yang artinya ”Apabila suatu amanat diberikan kepada yang bukan ahlinya maka
tunggulah kehancurannya”.
Kepala sekolah
belum memiliki bukti tertulis penilaian guru, hal demikian
perlu diperbaiki karena kualitas Pendidikan tidak cukup diangan - angan.
Bukti tertulis merupakan faktor
pendukung pembinaan kepala sekolah kepada guru secara transparan
dan tepat.
Sebagain besar tugas kepala sekolah sebagai administrator telah dilakukan. Hanya bukti tertulis penilaian
guru yang belum dimiliki. Dengan demikian peranan kepala SMK
Muhammadiyah 2 Kalirejo sebagai administrator telah dikakukan dengan
baik.
c.
Kepala Sekolah/SMK sebagai Supervisor
Sebagai supervisor kepala sekolah telah melaksanakan supervisi perencanaa, pelaksanaan dan evaluasi KBM, namun belum semua guru disupervisi dengan alasan guru belum siap disupervisi.
Sebagai pemimpin yang bertanggung jawab tidak
boleh membiarkan begitu saja guru yang belum sesuai dengan aturan yang ada.
Kepala sekolah bisa dengan cara proaktif
memberikan pendapingan pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga
evaluasi KBM. Kepala sekolah ikut membantu memecahkan permasalahan-permasalahan
yang dihadai guru dengan cara membimbing, memberi contoh, memberi semangat, dan
memberi harapan yang smestinya.
Sebagai supervisor kepala sekolah telah melakukan tugasnya namun belum maksimal. Dengan demikian kepala SMK
Muhammadiyah 2 Kalirejo dalam perannya sebagai
supervisor masih dalam taraf sedang.
d.
Kepala Sekolah/SMK
sebagai Pemimpin
Peran yang telah dilaksanakan oleh kepala sekolah sebagai pemimpin adalah mensosialisasikan visi misi, KTSP, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi KBM, serta menjalin hubungan baik dan bijaksana
dengan dewan guru.
Semua peran kepemimpinan telah dilakukan oleh
kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo sehingga
mendapatkan tanggapan positif dari dewan guru. Sosialisasi visi dan misi sekolah penting dilakukan dalam rangka mewujudkan tujuan Pendidikan kearah
harapan yang telah disepakati warga sekolah, masyarakat dan pemerintah.
Sosialisasi KTSP sangat tepat dilakukan mengingat
Pendidikan di Indonesia selama ini terpaku dengan kurikulum baku yang belum
tentu sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan. KTSP menghendaki kurikulum disesuaikan dengan kondisi kebutuhan dan
kemampuan ditingkat satuan Pendidikan yang menuntut kepekaan dan
profesionalitas guru.
Sosialisasi perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pembelajaran merupakan tugas utama kepala sekolah
dalam hubungannya dengan pembinaan terhadap guru.
Apa yang dilakukan kepala sekolah
sudah baik, namun perlu ditingkatkan sehingga guru
mampu menyusun perangkat pembelajaran.
Semua peran kepala sekolah
sebagai pemimpin telah dilakukan meskipun belum maksimal. Dengan demikian
kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo dalam
kedudukannya sebagai pemimpin telah menjalankan tugas dengan baik.
e.
Kepala Sekolah/SMK sebagai Inovator
Sebagai inovator kepala sekolah mendapat sambutan yang baik oleh guru-guru karena kepala sekolah memberikan peluang secara merata kepada guru untuk melakukan
pembaharuan-pembaharuan kepada guru meskipun pembaharuan yang dilakukan guru
belum maksimal. Hal ini terjadi karena keterbatasan SDM guru yang profesional.
Inovasi secara kontinuitas perlu dilakukan,
meskipun mengalami kendala-kendala. Semua kendala harus diatasi seperti
keterbatasan SDM guru yang profesional dengan cara menyediakan sarana yang
membangkitkan guru berinisiatif, pendampingan belajar siswa berprestasi,
membentuk kelompok belajar siswa, menghidupkan MGMP dll.
Peran kepala sekolah sebagai
inovator telah dilakukan meskipun mendapatkan kendala-kendala. Dengan demikian
kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo dalam
kedudukannya sebagai motivator mendapatkan poin baik.
3.
Analisis
Motivasi Kerja dan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam SMK
Muhammadiyah 2 Kalirejo
a.
Upaya Guru Menciptakan Kelas Kondusif
Upaya guru menciptakan kelas yang kondusif dari 5 guru sudah 5 orang yang terkategori baik dan 2 guru yang terkategori
sedang yang kurang termotivasi menciptakan kondisi kelas yang kondusif. Suasana kelas yang kondusif
harus diciptakan sebagai upaya meningkatkan semangat belajar dan hasil belajar
siswa.
Kelas yang tidak kondusif sangat mempengaruhi kinerja guru, keprofesionalan guru dan suasana belajar siswa. Berdasarkan
data upaya guru menciptakan kelas kondusif mayoritas guru mampu
menerapkannya.
b.
Semangat Kerja Guru
Semangat kerja guru dalam tugas pembelajaran dari 5 guru baru 1 orang yang
terkategori baik, 3 orang terkategori sedang dan masih ada 1 orang guru yang kurang semangat dalam menjalankan tugas pembelajaran.
Semangat kinerja guru harus diciptakan sebagai upaya meningkatkan
semangat belajar, keprofesionalan guru dan hasil belajar siswa. Guru yang tidak semangat
mempengaruhi minat belajar siswa yang akhirnya menurunnya hasil belajar siswa.
Berdasarkan data semangat kerja dalam pembelajaran sangat cukup dalam penerapannya.
c.
Penggunaan Alat Peraga
Penggunaan alat peraga yang efektif dari 5 guru baru 1 orang yang terkategori baik, 3 orang terkategori sedang dan
masih ada 1 orang guru yang belum
menggunakan alat peraga secara efektif.
Penggunaan alat peraga mempermudah pemahaman siswa maka harus diupayakan
guru sebagai upaya meningkatkan semangat belajar, keprofesionalan guru dan hasil belajar siswa. Pembelajaran
tanpa alat peraga disamping sulitnya pemahaman siswa juga menjenuhkan.
Berdasarkan data penggunaan alat peraga guru PAI sudah cukup dalam penerapan pembelajaran.
d.
Upaya Guru Agar Siswa Aktif dan Kreatif
Upaya guru agar siswa aktif dan kreatif dari 5 guru baru 3 orang yang terkategori baik, 1 orang terkategori sedang dan
masih ada 1 orang guru yang kurang
berupaya mengkondisikan siswa aktif dan kreatif.
Aktifitas dan kreatifitas siswa harus diciptakan sebagai upaya
meningkatkan semangat belajar, keprofesionalan guru dan hasil belajar siswa. Siswa yang tidak aktif dan
kreatif tidak akan luas pengetahuannya sehingga hasil belajarnya kurang baik.
Berdasarkan data upaya guru agar siswa aktif dan kreatif dari 5 guru sudah baik dalam penerapannya.
e.
Kedisiplinan Guru dalam Pembelajaran
Kedisiplinan guru dalam pembelajaran dari 5 guru baru 3 orang yang terkategori baik dan 2 orang terkategori sedang dalam menjalankan kedisiplinan pada tugas pembelajaran.
Guru merupakan sosok tauladan, oleh karena itu kedisiplinan guru harus
diciptakan sebagai upaya meningkatkan kedisiplinan siswa, semangat belajar, keprofesionalan guru dan hasil belajar siswa. Guru
yang tidak disiplin akan mempengaruhi siswa menjadi malas belajar.
Berdasarkan data kedisplinan guru dalam pembelajaran sudah cukup baik dalam
penerapannya dalam pembelajaran.
f.
Kelengkapan Perangkat Pembelajaran
Kelengkapan penggunaan perangkat pembelajaran dari 5 guru baru 3 orang yang
terkategori baik, 1 orang terkategori sedang dan masih ada 1 orang guru yang kurang bahkan ada yang tidak
membuat perangkat pembelajaran.
Perangkat pembelajarn sebagai acuhan kerja guru, oleh karena itu guru harus membuat perangkat pembelajaran
sebagai upaya meningkatkan semangat belajar, keprofesionalan guru dan hasil belajar siswa. Guru
yang tidak melengkapi perangkat pembelajarn tidak akan mampu mengajar sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan.
Berdasarkan data kelengkapan perangkat pembelajaran dari 5 orang guru sudah baik dalam penerapan
pembelajaran.
g.
Motivasi Guru Profesional
Motivasi guru sebagai profesional, dari 5 guru telah ada 4 orang yang terkategori baik dan masih ada 1 orang guru yang
sedang dalam menempatkan profesi guru
sebagai tugas utama.
Seorang pendidik motivasi guru sebagai profesional harus diciptakan sebagai upaya
meningkatkan semangat belajar dan hasil
belajar siswa. Guru yang menjadikan tugas mengajar sebagai sambilan tidak akan dapat menjalankan
tugas mengajar dengan maksimal.
Berdasarkan data motivasi guru sebagai profesional dari 5 guru telah melakukannya dengan baik sesuai
pekerjaannya.
h.
Motivasi Berorientasi Prestasi Siswa
Motivasi berorientasi prestasi siswa dari 5 guru baru 2 orang yang terkategori baik, 3 orang terkategori sedang dan
tidak ada guru yang mempunyai orientasi lain dalam pembelajaran.
Motivasi berorientasi prestasi siswa harus diciptakan sebagai upaya
meningkatkan kedisiplinan siswa, semangat belajar, keprofesionalan guru dan hasil belajar siswa. Guru
yang tidak berorientasi prestasi siswa akan mempengaruhi kinerja guru dan siswa
menjadi malas belajar.
Berdasarkan data motivasi orientasi prestasi belajar siswa dari 5 guru sudah cukup baik dalam penerapannya.
i.
Keinginan Mendapatkan Penghargaan Guru Berprestasi
Keinginan untuk mendapatkan penghargaan guru berprestasi dari 5 ada guru berkeinginan dengan
sungguh-sungguh untuk mendapatkan penghargaan
guru berprestasi. Ada 2 orang terkategori berkeinginan, 2 orang sedang dan ada 1 orang guru yang kurang berminat mendapatkan
penghargaan guru berprestasi.
Penghargaan guru berprestasi merupakan penghargaan yang tinggi yang tidak
semua orang bisa meraihnya. Meskipun tidak mendapatkan penghargaan secara
formal, diharapkan guru tetap mempunyai motivasi dan keprofesionalan guru untuk menjadi
guru yang berpretasi, sehingga akan menghasilkan siswa yang berprestasi.
Berdasarkan data keinginan guru mendapatkan penghargaan guru berprestasi
dari 1 guru tidak ada yang optimis
untuk mendapatkan penghargaan guru berprestasi dan yang lain cukup untuk menginginkan prestasi
tersebut.
Dari uraian
diatas mengenai motivasi kerja dan kompetensi profesional guru PAI SMK
Muhammadiyah 2 Kalirejo baik, yakni mampu sepenuhnya mengampu tugas dan
kewajiban dalam pembelajaran. Guru PAI SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo mayoritas
memiliki motivasi kerja dan kompetensi profesional yang dapat dilihat dari
aspek – aspek yang sudah dideskripsikan oleh peneliti.
C.
Faktor - Faktor
Pendukung Dan Penghambat Kepala
Sekolah Dalam Melaksanakan Peningkatan Motivasi Kerja Dan Kompetensi
Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Di SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo.
1.
Faktor Pendukung
Melihat kondisi obyek di lapangan penulis menemukan beberapa faktor
pendukung dalam pelaksanaan kepala
sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja dan kompetensi profesional guru Pendidikan
Agama Islam SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo antara lain :
a.
Kepala Sekolah Yang Berpengalaman
Bapak Tulus, Sp.d sebagai kepala SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo sudah menjadi dewan
guru selama kurang lebih 20 tahun dan baru satu periode menjabat memiliki sejumlah pengalaman dalam
memimpin sekolah tersebut. Beliau adalah tipe pemimpin yang kreatif dan
inovatif dan pigur keteladanan.
b.
Guru Yang Sudah Memiliki Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan yang berhubungan
dengan penyelesaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini merupakan
kompetensi yang sangat penting karena langsung berhubungan dengan kinerja yang ditampilkan. Mesikipun baru 3 orang dari 5 orang guru
yang memiliki profesionalisme guru, diharapkan mampu memberikan dorongan kepada
guru lain untuk lebih baik.
c.
Sarana Belajar Yang Cukup Memadai
Pengelolaan perlengkapan atau sarana dan pra sarana merupakan proses kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pengadaan, pemeliharaan, penghapusan dan
pengendalian logistik atau perlengkapan. Pengelolaan sarana dan prasarana ini di SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo sudah berjalan dengan baik, maka diharapkan dengan pengelolaan yang
baik tersebut diharapkan dapat meningkatkan
motivasi kerja guru.
2.
Faktor Penghambat
a.
Guru Mengajar Di Beberapa Tempat
Sebagai guru yang masih berstatus honorer, dengan honor yang kecil, maka
mendorong guru untuk mengajar ditempat lain. Hal ini tentu didorong untuk
pemenuhan kebutuhan hidup guru yang bersangkutan dan keluarga. Karena dengan
mengajar di beberapa temapat otomatis pendapatan mereka akan bertambah. Akan
tetapi pekerjaan semacam ini terkesan bahwa pekerjaan guru mengajar selalu
berorientasi kepada pendapatan. Maka yang timbul jika honornya besar maka dia
akan lebih memiliki motivasi kerja yang tinggi, tetapi sebaliknya yang honornya
kecil mereka akan bermalas-malasan dalam bekerja.
b.
Imbalan/ Honor guru yang kecil
Adanya kenyataan yang tidak dapat
disangkal bahwa motivasi dasar bagi kebanyakan orang menjadi guru adalah untuk
mencari nafkah. Berarti apabila disatu pihak seseorang menggunakan pengetahuan
dan keterampilan, tenaga dan sebagian waktunya, maka dilain pihak ia
mengharapkan menerima imbalan tertentu. Berangkat dari pandangan demikian,
dewasa ini masalah imbalan dipandang sebagai salah satu tantangan yang harus
dihadapi oleh manajemen kepala sekolah/SMK. Dikatakan merupakan tantangan karena imbalan guru PAI tidak
lagi dipandang semata-mata sebagai alat pemuasan kebutuhan materialnya, akan
tetapi sudah dikaitkan dengan harkat dan martabat manusia.
Sebaliknya sekolah/SMK cenderung melihatnya sebagai beban yang harus dipikul
oleh sekolah/SMK
dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasarannya. Kepentingan para guru
harus mendapatkan perhatian, dalam arti bahwa kompensasi yang diterima atas
jasa yang diberikan kepada sekolah/SMK
harus memungkinkannya mempertahankan harkat dan martabatnya sebagai insan yang
terhormat.
Jika para guru diliputi rasa tidak puas atas imbalan/honor yang
diterimanya, dampaknya bagi sekolah akan sangat bersifat negatif.
Artinya jika
ketidakpuasan tersebut tidak terselesaikan dengan baik, merupakan hal yang
wajar apabila para guru PAI di SMK muhammadiyah 2
Kalirejo menyatakan
keinginanya untuk memperoleh imbalan yang bukan saja lebih besar akan tetapi
juga lebih adil.
c.
Guru Kurang Memiliki Loyalitas, Rasa Memiliki Dan
Tanggung Jawab Yang Tinggi Terhadap Tugas
Karena guru mengajar di beberapa tempat dan imbalan/honor yang kecil, hal
ini menyebabkan seorang guru harus mambagi perhatian dengan sekolah lain
yang juga menjadi tanggung jawabnya. Maka yang terjadi loyalitas, rasa memiliki
dan tanggung jawabpun akan terpecah dengan sekolah lain. Maka yang terjadi etos
kerja akan menurun dan rendah. Indikasinya guru akan tidak masuk pada jam
mengajar, ataupun terlambat hadir kesekolah.
d.
Guru Yang Kurang Profesional
Guru PAI SMK
Muhammadiyah 2 Kalirejo yakni 3 dari 5 guru tersebut
sudah setifikasi tetapi jabatan guru merupakan jabatan profesi yang harus dipenuhi
syarat-syarat profesionalitas guru. Guru yang kurang profesional akan mengalami hambatan-hambatan dalam
menjalankan tugasnya. Profesionalis guru meliputi :
1)
Profesional dalam merencanakan dan mempersiapkan perangkat pembelajaran.
2)
Profesional
dalam memilih metode pembelajaran yang efisien dan efektif.
3)
Profesional
dalam menjalankan tugas pembelajaran.
4)
Profesional
dam melakukan evalusi hasil pembelajaran.
5)
Profesional
dalam menganalisis hasil evaluasai pembelajaran.
6)
Profesional
dalam perbaikan sebagai timbal balik hasil evaluasi pembelajaran.
12 Hendra Syaifullah, Guru Al Islam SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo, Wawancara, Kalirejo, 11 Januari 2015
0 komentar:
Posting Komentar