PROPOSAL KEGIATAN
MENTRI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
HARI KARTINI
Tema :
“Dengan Semangat Ibu
Kartini Kita Tingkatkan Progresifitas Bermasyarakat dan Bernegara”
BADAN EKSEKUTIF
MAHASISWA (BEM)
STIT AGUS SALIM
METRO LAMPUNG
T.A 2012-2013
A.
Muqodimah
Hari
Kartini, begitulah kebanyakan dari kita menyebutnya. Hari yang biasanya
diperingati oleh kebanyakan kaum perempuan. Tanggal 21 April diperingati
sebagai Hari Kartini setelah Presiden Soekarno mengeluarkan
Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2
Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional
sekaligus menetapkan tanggal 21 April merupakan tanggal dimana memperingati
Hari Kartini.
Menjelang
tanggal 21 April (meskipun masih lama) yang tentunya akan kita peringati
bersama ini, saya berinisiatif dan hanya ingin berbagi tentang riwayat
dari seorang Raden Ajeng Kartini. Memang ini bukan tulisan original, maklum
saya bukanah seorang sejarawan, hehe tapi saya yakin ini akan memberi manfaat
bagi anda. Oke langsung saja nih tulisannya !
Raden
Ajeng Kartini dilahirkan di Jepara pada tanggal 21 April 1879. Beliau adalah
Putri dari seorang Bupati Jepara pada waktu itu, yaitu Raden Mas Adipati
Sastrodiningrat. Dan merupakan cucu dari Bupati Demak, yaitu Tjondronegoro.
Pada waktu itu kelahiran Raden Ajeng Kartini, nasib kaum wanita penuh dengan
kegelapan, kehampaan, dari segala harapan, ketiadaan dalam segala perjuangan,
dan tidak lebih dari perabot kaum laki-laki belaka, dan bertugas tidak lain
dari yang telah ditentukan secara alamiah, yaitu mengurus dan mengatur rumah
tangga saja, kaum wanita telah dirampas dan diinjak-injak harkat dan
martabatnya sebagai manusia.
Daya berpikir kaum wanita tidak dapat berkembang sebagaimana mestinya, kaum
wanita tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan dirinya untuk melebihi dari
apa yang diterimanya dari alam. Karena
kaum wanita tidak berdiri kesempatan untuk belajar membaca, menulis dan
sebagainya. Dengan kata lain kaum wanita hanya mempunyai kewajiban tetapi tidak
mempunyai hak sama sekali.
Raden Ajeng Kartini yang telah meningkat dewasa pada waktu itu, tidak dapat
melihat kenyataan ini meskipun beliau dilahirkan didalam lingkungan
ditengah-tengah kebangsawanan atau keningratan yang pada waktu itu mempunyai
taraf kehidupan sosial yang sangat berbeda dengan masyarakat banyak yang hidup
didalam lingkungan kehidupan adat yang sangat mengekang kebebasan tetapi beliau
tidak segan-segan turun kebawah bergaul dengan masyarakat biasa, untuk
mengembangkan ide dan cita-citanya yang hendak merombak status sosial kaum
wanita, dan cara-cara kehidupan dalam masyarakat dengan semboyan : “Kita harus membuat sejarah, kita mesti menentukan
masa depan kita yang sesuai dengan keperluan serta kebutuhan kita sebagai kaum
wanita dan harus mendapat pendidikan yang cukup seperti halnya kaum laki-laki”.
Dengan melanggar segala aturan-aturan adat pada saat itu, Raden Ajeng
Kartini mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya yang setara dengan
pendidikan kaum penjajah belanda pada waktu itu, beliau sempat mempelajari
kegiatan-kegiatan kewanitaan lainnya.
Dengan
pengetahuan serta pengalaman yang didapatnya, Raden Ajeng Kartini secara
berangsur-angsur dan setahap demi setahap tapi pasti berusaha menambah
kehidupan yang layak bagi seorang kaum wanita.
Perkawinan Raden Ajeng Kartini pada tahun 1903 dengan Raden Adipati
Joyoningrat Bupati Rembang mengharuskan beliau mengikuti suami, dan di daerah
inilah beliau dengan gigih meningkatkan kegiatannya dalam dunia pendidikan. Peranan Suami, dalam usaha Raden Ajeng
Kartini Meningkatkan perjuangan sangat menentukan pula karena dengan dorongan
dan bantuan suaminyalah beliau dapat mendirikan sekolah kepandaian putri dan
disanalah beliau mengajarkan tentang kegiatan wanita, seperti belajar jahit
menjahit serta kepandaian putri lainnya.
Usaha-usaha Raden Ajeng Kartini dalam meningkatkan kecerdasan untuk bangsa
indonesia dan kaum wanita, khususnya melalui sarana-sarana pendidikan dengan
tidak memandang tingkat dan derajat, apakah itu bangsawan atau rakyat biasa.
Semuanya mempunyai hak yang sama dalam segala hal, bukan itu saja karya-karya
beliau, persamaan hak antara kaum laki-laki dan kaum wanita tidak boleh ada
perbedaan. Beliau juga
mempunyai keyakinan bahwa kecerdasan rakyat untuk berpikir, tidak akan maju
jika kaum wanita ketinggalan.
Inilah perjuangan Raden Ajeng Kartini yang telah berhasil menampakkan kaum
wanita ditempat yang layak, yang mengangkat derajat wanita dari tempat gelap
ketempat yang terang benderang. sesuai dengan karya tulis beliau yang terkenal,
yang berjudul “Habis Gelap
Terbitlah Terang”.
Raden
Ajeng Kartini meninggal dunia dalam usia 25 tahun, beliau pergi meninggalkan
Bangsa Indonesia dalam usia yang relatif muda, yang masih penuh dengan
cita-cita perjuangan dan daya kreasi yang melimpah.
Tetapi
perjuangan serta cita-cita beliau tetap berkumandang dan berkembang, terbukti
dalam masa pembangunan sekarang ini tidak sedikit kaum wanita yang memegang
peranan penting, baik dalam pemerintahan dalam bidang swasta sesuai dengan
profesi masing-masing.
Demikianlah pengungkapan kembali sejarah perjuangan Raden Ajeng Kartini,
semoga peringatan kali ini membawa manfaat dan membulatkan tekad kita bersama
dalam membangun masyarakat, bangsa dan negara yang sangat kita cintai ini, dan
kita dapat memetik buahnya serta butir-butir perjuangan beliau demi kelanjutan
perjuangan bangsa indonesia umumnya dan perjuangan wanita khususnya.
B.
Nama
Kegiatan
Nama kegiatan ini adalah : “Memperingati Hari Kartini”.
C.
Tema
Kegiatan
Tema kegiatan ini adalah : “Dengan Semangat
Ibu Kartini kita tingkatkan Progresifitas Bermasyarakat dan Bernegara”.
D.
Tujuan
Kegiatan
·
Mempromosikan STIT Agus Salim Metro Lampung di
Mata Masyarakat.
·
Meningkatkan Rasa Patriolisme Sebagai Mahasiswa.
·
Meneruskan Perjuangan Ibu Kartini.
·
Menumbuhkan Rasa Kebersamaan.
E.
Waktu dan
Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal :
Sabtu, 21 April 2012.
Waktu :
Pukul 10.00 s.d Selesai.
Tempat :
Taman Kota Metro.
F.
Panitia
Pelaksana
Terlampir.
G.
Rencana
Anggaran Belanja
Terlampir.
H.
Penutup
Demikian proposal ini dibuat mudah-mudahan
dapat menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan ini. Harapan kami, semua pihak
dapat mendukung terlaksananya kegiatan ini. Amin....
Wassalamu’allaikum
Wr. Wb.
Metro, 16 April 2012
Panitia Pelaksana,
|
|
Ketua
Erni
NPM : 09250049
|
Sekretaris
Siti
Nurjannah
NPM : 10250210
|
Mengetahui,
|
|
Pembantu Ketua III
Drs. Hayumi RF, M.Pd.I
NPA.
2020538
|
Presiden BEM
Resmanto
NPM :
09250164
|
Lampiran
1
PANITIA PELAKSANA
KEGIATAN TURUN KEJALAN
MEMPERINGATI HARI KARTINI
Pembina
Penanggung jawab
Ketua Pelaksana
Sekretaris
Bendahara
|
: Drs.
Hayumi RF, M.Pd.I (Puket III)
: Resmanto
: Erni
: Siti Nurjannah
: Binti Riadhoh
|
Seksi – Seksi
|
|
Kordinator Lapangan
|
: Dyan Tri Handoko
|
Seksi Acara
Koordinator
Anggota
|
: Siti Fatimatuzahroh
: Siti Musdalifah
: Dewi Ayu Niingsih
|
Seksi Humas
Koordinator
Anggota
|
: Supratno
: Aripin
: Azis Ridwan
: Mirwanto
|
Seksi Perlengkapan
Koordinator
Anggota
|
: Ahmad Kholik
: Ahmad Muhsoni
: Ihsanudin
: Tabrani
: Muslim Anshori
|
Seksi Konsumsi
Koordinator
Anggota
|
: Winarsih
: Feti Noer Fitriani
: Imam Saputriana
: Yoan Permata Sari
: Rini Eka Setiawati
|
Seksi Dokumentasi
Koordinator
Anggota
|
: Sony Hidayat
: Fitra Tullah
: Nurhalifah
|
Lampiran 2
RENCANA ANGGARAN BELANJA
NO
|
URAIAN
|
SATUAN
|
VOLUME
|
JUMLAH
|
I.
|
Kesekretariatan
|
|||
1.
|
Kertas HVS
|
1 Rim
|
Rp. 45.000
|
Rp.
45.000
|
2.
|
Stempel Panitia
|
1 Buah
|
Rp. 20.000
|
Rp.
20.000
|
3.
|
Proposal
|
2 Bendel
|
Rp.
2.000
|
Rp.
4.000
|
4.
|
Selebaran
|
100 Buah
|
Rp.
1.000
|
Rp.
100.000
|
5.
|
Pin
|
100 Buah
|
Rp.
1.000
|
Rp.
100.000
|
6.
|
Pembuatan Bunga
|
100 Buah
|
Rp.
1.000
|
Rp.
100.000
|
7.
|
Kartu Nama Panitia
|
30 Buah
|
Rp.
1.000
|
Rp.
30.000
|
II.
|
Konsumsi
|
|||
1.
|
Air Mineral
|
2 Dus
|
Rp. 15.000
|
Rp.
30.000
|
2.
|
Makan Panitia
|
30 Bungkus
|
Rp.
6.000
|
Rp.
180.000
|
III.
|
Akomodasi Humas
|
1 Paket
|
Rp. 20.000
|
Rp.
20.000
|
IV.
|
Dokumentasi
|
1 Paket
|
Rp. 20.000
|
Rp.
20.000
|
TOTAL
|
Rp.
649.000
|
0 komentar:
Posting Komentar