6. METODE TANYA
JAWAB
Yang dimaksud dengan Metode Tanya Jawab yaitu: Suatu cara
menyajikan materi pelajaran dengan jalan guru mengajukan suatu pertanyaan-
pertanyaan kepada siswa untuk di jawab, bisa pula diatur pertanyaan- pertanyaan
diajukan siswa lalu dijawab oleh siswa lainnya.
Kalau pada metode tnya jawab, guru pada umumnya
menanyakan kepada siswa apakah mereka telah mengerti dan memahami pelajaran
yang telah diberikan dan bagaimana proses pemikiran yang dipakai oleh siswa.
Sedangkan metode diskusi, pertanyaan guru lebih dititik beratkan untuk
merangsang siswa berfikir abstrak dan kompleks serta jawaban atas pertanyaan
tersebut diharapkan tidak bersifat tunggal atau mutlak adanya akan tetapi dapat
mengandung alternative penafsiran yang berbeda- beda.
Metode Tanya Jawab dapat Digunakan Apabila :
- Untuk merangsang siswa agar perhatianya
terpusat kepada masalah / materi pelajaran yang sedang dibicarakan
- Sebagai pre test terhadap pelajaran
yang telah diberikan.
- Menyelingi pembicaraan untuk
mendapatkan kerja sama dari siswa
- Memimpin pengamatan dan pemikiran
siswa agar terarah
- Untuk menguatkan pengamatan dan
pengetahuan siswa yang telah dimilikinya
Metode Tanya Jawab Kurang Tepat Digunakan Apabia:
1.
Menilai kemajuan siswa
2.
Memberi jawaban dari siswa namun membatasi kemungkinan jawaban
yang berbeda
3.
Memberi giliran pertanyaan
berdasarkan urutan bangku atau absent siswa
4.
Pertanyaan hanya ditujukan
kepda orang atau siswa tertentu
Keungulan Metode Tanya Jawab:
- Situasi kelas menjadi hidup atau
dinamis
- Melatih siswa agar berani
mengemukakan pendapat
- Mengetahui perbedaan pendapat
antar siswa
- Membankitkan semangat belajar
antar siswa
- Dapat mengukur batas kemampuan
Kelemahan Metode Tanya Jawab :
- Bila terjadi perbedaan pendapat
akan banyak menyita waktu untuk
menyelesaikanya
- Tanya jawab dapat menimbulkan
penyimpangan dari pokok permasalahan/materi pelajaran
- Tidak cepat merangkum bahan
pelajaran
- Dapat membosankan jika yang
ditanya tidak ada fariasi
Tekhnik Mengajukan Pertanyaan :
- Ditujukan kepada semua siswa
kemudian diajukan kepada siswa tertentu yang menguasai
- Beri siswa untuk berfikir menjawab pertanyaan
- Pertnyaan singkant, padat tidak
berbelit- belit
- Guru tidak menjadi hakim atas
pertanyaan yang diajukan
Saran- Saran Pelaksanaan Metode Tanya Jawab :
- Merumuskan pertanyaan- pertanyaan
yang akan diajukan
- Pertanyaan yang diajukan singkat,
padat dapat merangsang siswa
- Pertanyaan disesuaikan dengan
kemampuan siswa
- Pertanyaan memiliki jawaban yang pasti
- Jawaban dari siswa disempurnakan
jika kurang
7. METODE LATIHAN SIAP
Metode latihan siap ( Drill ) “ ulangan “ yaitu agar
pengetahuan siswa dan kecakapan tertentu dapat menjadi miliknya dan
betul- betul dikuasai siswa. Sedangkan ulangan adalah salah satu alat untuk
mengukur sejauh mana siswa menguasai dan
menyerap pelajaran.
Dalam metode pelaksanaan latihan siap ini tentu
ebelumnya siswa telah dibekali pengetahuan secara teori secupnya, kemudian
disuruh mempraktekanya atas bimbingan guru sehingga mahir dan terampil.
Kebaikan Metode Latihan Siap :
- Dalam waktu yang tidak lama siswa
dapat memperoleh pengetahuan dan ketrampilan
- Siswa memperoleh pengetahuan praktis dan siap
pakai
- Menumbuhkan kebiasaan belajar
secara kontineu dan disiplin diri
- Pada pelajaran agama dengan melalui metode latihan
anak didik menjadi terbiasa untuk beramal kepada Allah
Kekurangan Metode Latihan Siap:
- Dapat menjadi penghambat bakat dan inspiratif siswa
- Siswa dapat statis dalam penyesuaian
dengan situasi lingkungan dan terpaku dalam petunjuk- petunjuk praktis
tertentu
- Membentuk kebiasaan yang kakuyang
bersifat mekanis dan rutinnitas
- Pengajaran bersifat verballismme
- Dalam metode ini memakan waktu
cukup banyak
- Dalam pengajaran agama
memerlukan keuletan
Prinsip-Prinsip Latihan Siap (Drill) Yaitu:
- Waktu yang digunakan dalam latihan
siap cukup tersedia
- Latihan siap hendakya disesuaikan
dengan taraf kemampuan siswa
- Dalam latihan diutamakan kecakapan,
kecepatan, dan kedua-duanya
- Pada waktu latihan harus
diutamakan yang esensial
- Latihan dapat memenuhi perbedaan
kemampuan individu siswa
- Dapat menyelingi latihan, sehinga tidak
membosankan
- Diperlukan kesabaran dan keuletan
dari pihak guru, terutama pelajaran agama
8. METODE
PEMBERIAN TUGAS (RESITASI)
Pembrian tugas atau resensi yang artinya mengutip ( Re
atau kembali ) yaitu siswa mengutip atau mengambil sendiri bagian-bagian
pelajaran dari buku tertentu, lalu belajar sendiri dan berlatih
sebagaimana mestinya.
Metode bentuk PR,Metode ini
paling popular yang paling biasanya diberikan oleh guru.
Dalam pendidikan Islam, melalui metode pemberian tugas
ini dapat diterapkan terutama materi pelajaran praktis. Misalnya memberikan tugas materi bahasa arab
atau Inggris.
Langkah- langkah Pemberian Tugas ( Resensi ) Antara Lain :
- Merumuskan tujuan secara
operasional
- Memperhatikan apakah tujuan yang
telah dirumuskan itu dapat dicapai
- Dapat mendorong siswa
secara aktif dan kreatif
- Agar siswa mempunyai pengetahuan konferhensif integral
Kebaikan Metode Pemberian Tugas ( Resensi ):
- Hasil pelajaran lebih tahan lama
dan membekas dalam ingatan
- Siswa belajar dan mengembangkan
inisiatif
- Memberikan kebiasaan untuk
disiplin dan giat belajar
- Dapat mempraktekan hasil teori
dalam Masyarakat
- Memperdalam pengetahuan siswa
dengan spesialisasi tertentu
Kekurangan Metode Pemberian Tugas :
- Siswa dapat melakukan penipujan
terhadap tugas yang diberikan
- Bila tugas diberikan terlalu banyak siswa dapat
mengalami kejenuhan
- Sukar memberikan tugas yang dapat memenuhi sifat perbedaan individu
siswa
- Pemberian tugas cenderung memberikan waktu dan tenaga
Saran–Saran
Pelaksanaanya :
- Merencanakan resitasi secara
matang
- Tugas yang diberikan hendaklah diberikan atas
minat dan kemampuan
- Tugas diberikan berkaitan dengan
materi pelajaran
- Jenis tugas yang diberikan telah
dimengerti oleh siswa
- Jika tugas
diberikan brsifat kelompok maka pembagian harus diarahkan
- Guru dapat membantu menyediaan
alat yang diperlukan
- Setiap hasil PR murid harus
dikoreksi dengan teliti dan diberi nilai
- Perkembangan nilai prestasi perlu
dicatat dalam pembukuan guru
- Tugas yang diberikan dapat
merangsang perhatian siswa
9. METODE
SISTEM REGU (KELOMPOK)
Sistem Regu adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran
dimana dua orang atau lebih untuk
mengajar suatu kelompok siswa tertentu.
Sesuai dengan sifatnya metode system regu dilaksanakan
dengan tujuan untuk membantu siswa agar lebih lancer dalam proses belajarnya,
dan meningkatkan kerja sama antar guru dalam mengembangkan mata pelajaran
tertentu.
Dalam Islam sangat dianjurkan untuk saling memberi dan
menasehati antar sesama dalam menuju arah kebaikan dan kebenaran.
Kelebihan Metode Sistem Regu :
- Sistem regu ini banyak
menguntungkan karena interaksi mengajar lebih lancar
- Penguasaan dan pemahaman siswa
terhadap pelajaran dapat mendalam
- Unsur kerjasama antar siswa dan guru sangat menonjol
- Tugas mengajar guru sedikit lebih
ringan
- Pelajaran yang diberikan guru dapat dipertanggung
jawabkan
Kekurangan Metode Sistem Regu :
- Pelajaran menjadi tidak
sistematis, apabila masing-masing berjalan sendiri- sendiri, dan tidak ada
kordinasi yang baik
- Bagi guru yang kurang disiplin bila mendapat giliran bebas tugas kemungkinan waktu
tersebut digunakan untuk istirahat
- Kemungkinan bagi pembentukan regu
- Apabila tidak tercita hubungan
yang harmonis, maka kemungkinan akan berakiat fatal untuk terciptanta
tujuan pengajaran
- kecendrungan system pengajaran
modern menghendaki adanya pemisaha yag tegas
Saran–Saran Pelaksanaan Metode Regu:
- Komunikasi dan koordinasi
antarregu bidang studi harus terbina dengan baik
- Pembagian tugas diushakan
sedemkian rupa dan tidak terjadi tumpang tindih
- Dalam pelaksanaanya perlu mpertimbangkan
segi sasaran dan fasilitas
Metode system regu, selain dapat ditgerapkan di
lebga-lembaga pendidikan fomal, misalnya pada pendidikan pondok pesantren,
pengajian-pengajian, kursus-kursus dan lain sebagainya.
10. METODE
INSERSI (SISIPAN)
Metode lampirn (insersi), yaitu cara mennyajikan
bahan/materi pelajaran dengan cara; menyajikan ajaran ajaran-ajaran islam atau
jiwa agama/religius disisipkan didalam mata pelajaran umum. Sehinga hamir tidak
terasa siswa telah mendapat suntikan atau santapan rohaniyah (agama
Namun yang penting disini adalah sebagaimana guru dapat
merencanakan persiapakan peangajaran dalam menyajikan pelajaran umum menyiapkan
nilai-nilai agama disaat mengajar pelajaran
umum. Sehhingga guru pelajaran umum juga
dapat membantu pembentukan ahklak yang baik terhadap siswa.
Kelehihan Metode Lampiran:
1.
Dalam pelaksanaannya metode ini
tidak banyak memakan waktu
2.
Siswa dengan tanpa sadari telah mendapatkan pengalaman/pengetahuan agama
3.
Merupakan selingan yang bermanfaat
dan bernilai ibadah
4.
Tidak memerlukkan sarana yang
memadai
Kelemahan Metode Lampiran:
- Penyajian pelajaran agama kurang mendalam
- Dapat mengaburkan persepsi anak didik terhadap agama
- Memerlukan kemahiran dalam membaca
situasi kelas
- Memelukan perencanaan yang matang
Saran–Saran Pelaksanaannya:
- Sebelum pelajaran disajikan
disekolah perlu persiapan mengajar yang matang, perencanaan yang serasi mengenai situasi dan kondisi
- Dalam menyajikan materi agama harus disesuaikan dengan taraf
perkembangan anak didik
- Memerlukan kesungguhan dan
penghayatan jiwa agama yang tinggi dari
guru yang memegang pelajaran umum
Yang terjadi pada kalangan remaja ini disesuaikan
dengan pergaulan yang dilakukan pada masa kini.
0 komentar:
Posting Komentar