Senin, 21 Mei 2012

Ciuman seorang anak

Ciuman seorang anak
>>
>> Dulu ada seorang gadis kecil bernama Cindy. Ayah Cindy bekerja enam
>> hari dalam seminggu, dan sering kali sudah lelah saat pulang dari
>> kantor. Ibu Cindy bekerja sama kerasnya mengurus keluarga mereka
>> -memasak, mencuci dan mengerjakan banyak tugas rumah tangga lainnya.
>> Mereka keluarga baik-baik dan hidup mereka nyaman. Hanya ada satu
>> kekurangan, tapi Cindy tidak menyadarinya.
>>
>> Suatu hari, ketika berusia sembilan tahun, ia menginap dirumah
>> temannya, Debbie, untuk pertama kalinya. Ketika waktu tidur tiba, ibu
>> Debbie mengantar dua anak itu ketempat tidur dam memberikan ciuman
>> selamat malam pada mereka berdua. "Ibu sayang padamu," kata ibu
>> Debbie. "Aku juga sayang Ibu," gumam Debbie.
>>
>> Cindy sangat heran, hingga tak bisa tidur. Tak pernah ada yang
>> memberikan ciuman apap pun padanya.. Juga tak ada yang
>> pernah mengatakan menyayanginya. Sepanjang malam ia berbaring
>> sambil berpikir, Mestinya memang seperti itu .
>>
>> Ketika ia pulang, orangtuanya tampak senang melihatnya. "Kau senang
>> di rumah Debbie?" tanya ibunya. "Rumah ini sepi sekali tanpa
>> kau," kata ayahnya. Cindy tidak menjawab. Ia lari ke kamarnya.
>> Ia benci pada orangtunya. Kenapa mereka tak pernah menciumnya?
>> Kenapa mereka tak pernah memeluknya atau mengatakan menyayanginya ? Apa
>> mereka tidak menyayanginya?. Ingin rasanya ia lari dari rumah, dan
>> tinggal bersama ibu Debbie. Mungkin
>> ada kekeliruan, dan orangtuanya ini bukanlah orang tua kandungya.
>> Mungkin ibunya yang asli adalah ibu Debbie.
>>
>> Malam itu, sebelum tidur, ia mendatangi orangtunya.
>> "Selamat malam,"katanya. Ayahnya,yang sedang membaca koran,
>> menoleh. "Selamat malam,' sahut ayahnya. Ibu Cindy meletakkan
>> jahitannya dan tersenyum. "Selamat malam, Cindy." Tak ada yang
>> bergerak. Cindy tidak tahan lagi. "Kenapa aku tidak pernah diberi
>> ciuman?" tanyanya. Ibunya tampak bingung.
>> "Yah," katanya terbata-bata, "sebab... Ibu rasanya karena tidak ada
>> yang pernah mencium Ibu waktu waktu Ibu masih kecil. Itu saja."
>>
>> Cindy menangis sampai tertidur. Selama berhari-hari ia merasa
>> marah. Akhirnya ia memutuskan untuk kabur. ia akan pergi kerumah
>> Debbie dan tinggal bersama mereka. Ia tidak akan pernah kembali
>> kepada orangtuanya yang tidak pernah menyayanginya. Ia mengemasi
>> ranselnya dan pergi diam-diam. Tapi begitu tiba di rumah Debbie,
>> ia tidak berani masuk. Ia merasa takkan ada yang mempercayainya. Ia
>> takkan diizinkan tinggal bersama orangtua Debbie. Maka ia membatalkan
>> rencananya dan pergi.
>>
>> Segalanya terasa kosong dan tidak menyenangkan. Ia takkan pernah
>> mempunyai keluarga seperti keluarga Debbie. Ia terjebak selamanya
>> bersama orangtua yang paling buruk dan paling tak punya rasa sayang di
>> dunia ini.
>>
>> Cindy tidak langsung pulang, tapi pergi ke taman dan duduk di bangku.
>> Ia duduk lama, sambil berpikir,hingga hari gelap.
>> Sekonyong-konyong ia mendapat gagasan. Rencananya pasti berhasil . Ia
>> kan membuatnya berhasil.
>>
>> Ketika ia masuk kerumahnya, ayahnya sedang menelpon. sang ayah
>> langsung menutup telepon. ibunya sedang duduk dengan ekspresi cemas.
>> Begitu Cindy masuk, ibunya berseru," Dari mana saja kau? Kami cemas
>> sekali!".
>>
>> Cindy tidak menjawab, melainkan menghampiri ibunya dan memberikan ciuman
>> di pipi, sambil berkata,"Aku sayang padamu,Bu." Ibunya sangat
>> terperanjat, hingga tak bisa bicara. Lalu Cindy menghampiri
>> ayahnya dan memeluknya sambil berkata,"Selamat malam, Yah. Aku
>> sayang padamu," Lalu ia pergi tidur, meninggalkan kedua orangtunya yang
>> terperangah di dapur.
>>
>> Keesokan paginya, ketika turun untuk sarapan, ia memberikan ciuman
>> lagi pada ayah dan ibunya. Di halte bus, ia berjingkat dan mengecup
>> ibunya. "Hai, Bu,"katanya. "Aku sayang padamu."
>>
>> Itulah yang dilakukan Cindy setiap hari selama setiap minggu dan
>> setiap bulan. Kadang-kadang orangtuanya menarik diri darinya
>> dengan kaku dan canggung. Kadang-kadang mereka hanya tertawa. Tapi
>> mereka tak pernah membalas ciumannya. Namun Cindy tidak putus asa. Ia
>> telah membuat rencana, dan ia menjalaninya dengan konsisten. Lalu
>> suatu malam ia lupa mencium
>> ibunya sebelum tidur. Tak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka dan
>> ibunya masuk.
>>
>> "Mana ciuman untukku ?" tanya ibunya, pura-pura marah. Cindy duduk
>> tegak. "Oh, aku lupa," sahutnya. Lalu ia mencium ibunya. "Aku sayang
>> padalmu, Bu." Kemudian ia berbaring lagi. "Selamat malam,"katanya, lalu
>> memejamkan mata. Tapi ibunya tidak segera keluar. Akhirnya ibunya
>> berkata. "Aku juga sayang padamu." Setelah itu ibunya membungkuk dan
>> mengecup pipi Cindy."Dan jangan pernah lupa menciumku lagi," katanya
>> dengan nada dibuat tegas. Cindy
>> tertawa. "Baiklah,"katanya. Dan ia memang tak pernah lupa lagi.
>>
>> Bertahun-tahun kemudian, Cindy mempunyai anak sendiri, dan ia
>> selalu memberikan ciuman pada bayi itu, sampai katanya pipi mungil
>> bayinya menjadi merah. Dan setiap kali ia pulang kerumah, yang
>> pertama dikatakan ibunya adalah, :Mana ciuman untukku?" Dan kalau
>> sudah waktunya Cindy pulang, Ibunya akan berkata, Aku sayang padamu. Kau
>> tahu itu, bukan?" "Ya,Bu," kata Cindy. "Sejak dulu aku sudah tahu."
>>
>> Sumber dari Chicken Soup For the Kid's Soul
>>
>>
>>
>> " Bila kita ingin mengubah sesuatu dalam kehidupan kita sehari-hari dan
>> ingin agar orang lain melakukannya pada diri kita sendiri, Lakukan &
>> mulailah dari diri kita sendiri. jangan putus asa!!!.

* Bila jadi orangtua kelak, untuk menunjukkan kasih sayang kepadanya, "Cium dan Peluklah".

0 komentar: