MENCINTAIMU TANPA ROKOK
Pemeran :
2.
Darso
3.
Juni
4.
Nisa
5.
Dela
6.
Pak Rusdi
7.
Bapak Juni
Prolog :
Asslmkm.
Wr. Wb. Kami akan memainkan drama berjudul “Mencintaimu Tanpa Rokok”. Ini
mengisahkan tentang anak remaja yang meninggalkan rokok demi kelangsungan
hidupnya, setelah ia mengerti akibat dari rokok, kejadian - kejadian yang
menimpa temannya dan tidak ingin mencoba rokok lagi. Selamat Menyaksikan. (Musik)
Suatu ketika
di sebuah sekolah, Darto, Farel dan Juni sedang asyik mengobrol di dalam kelas.
Mereka bertiga termasuk sebagai murid yang nakal. Dan mereka bertiga adalah
perokok, kecuali Juni. (Musik)
Darto : “Rel,
kamu sudah mengerjakan PR matematika?” (sambil
tergesa-gesa)
Farel : “Belum
To, Juni mungkin sudah.” (kebingungan)
Darto : “Kamu
sudah Jun?” (penasaran)
Juni : “Aku
juga belum To!” Mendingan kita liat punya Nisa aja yuk?
Darto :
“Nisaaaaa.... (Clamitan)
Nisa : “iya
..... apa To...?
Farel : “Liat
PR matematika dooong....
Nisa : “ini Rel,
tapi jangan dikasihin Darto dan Juni ya..?
Juni : “kok
gtu kamu Nis .... (muka kusam)
Nisa :
“Pokoknya hanya Farel yang boleh liat....
Darto & Juni :
“Oke laaaaaah....
Setelah bel
pulang sekolah dibunyikan, Darto, Farel dan Juni pergi kekantin depan sekolah
sambil merokok dan mulai asik bersenda gurau. (Musik)
Farel : “kayaknya
aku suka sama Nisa deeh...? (tersipu malu)
Darto :
“cieeeeeeeeeee....tembak aja reeel.... (meledek)
Juni :
“setuju, Nisa itu anaknya pinter, cantik dan bisa bantu kita buat ngerjain
PR... hehehehe... (berambisi)
Darto : “iya
... setuju juga aku,...
Kemudian
tiba – tiba Nisa dan Dela lewat didepan kantin sekolah.... (Musik)
Darto :
“Nisa..... (memanggil)
Nisa : “iya,
ada apa Darto? (menoleh)
Darto : “dicariin
Farel ini...?
Dela : “cie
cie.... ada yang suka sama Nisa ini... (meledek)
Farel : “apa
sih kamu Del,,. (tersipu malu)
Dela : “itu
kata Darto nyariin Nisa, ada apa niiih? (penasaran)
Nisa : “kamu
itu Del ngledekin aja, pulang aja yuk....
Keesokan
harinya Farel memiliki niat bulat untuk menyatakan perasaannya kepada Nisa. (Musik)
Farel :
“Nisa.... (memanggil)
Nisa : “apa
rel...
Farel : “aku
pengen ngomong sama kamu? (tersipu malu)
Nisa :
“masalah PR matematika lagi ya, ini aku udah ngerjain PR nya, kamu mau liat?
Farel : “Bukan
masalah PR matematika TAPI.... (malu malu)
Nisa : “tapi
apa? Bikin penasaran aja kamu Rel? (menoleh
ke Farel)
Farel : “mmmmm.....
(bergumam)
Nisa : “ada
apa siiih, klo gk ngomong ngomong aku pergi kekelas ini... (mulai tergesa gesa)
Farel :
“bentar Nis.... (ragu – ragu)
Nisa : “ya
cepetan geeeh, aku mau masuk kelas ini.... (penasaran)
Farel : “gini
Nis, aku suka sama kamu ? kamu mau gak jadi pacarku ?? (malu-malu dan penuh harapan)
Nisa : “aku
sebenernya suka sama kamu Rel, tapi kamu perokok, aku gk suka orang perokok, merokok
sama saja seperti menabung racun pada tubuh yang sedikit demi sedikit bisa
menumpuk jika dilakukan terus-menerus. Dengan begitu, risiko menderita penyakit
pun akan lebih tinggi pada masa tua. Tidak hanya
Kamu, orang-orang terdekat pun akan merasakan efeknya karena menghirup asap
rokok yang beracun.
(Poin Of View)
Farel :
“lah malah aku diceramahin,... (agak
bosan)
Nisa :
“maka dari itu kamu berhenti merokok Rel... (menasehati)
Farel :
“rokok itu adalah hidupku, aku belum bisa berhenti merokok, karena tanpa rokok
gak ada inspirasi hidup... (mulai
menaikkan nada suara)
Nisa :
“ya udh terserah kamu aja.... (sambil
jalan kekalas)
Tak
lama berselang bel masuk sekolah berbunyi, mereka pun begegas masuk kekelas
.... (Musik)
....................................................(Jeda)
Tidak
lama kemudian Pak Rusdi masuk kekelas dan memanggil Juni, karena orang tuanya
sakit dan Juni disuruh pulang.... (Musik)
Pak Rusdi : “Juni.... (memanggil)
Juni :
“iya pak? (menoleh ke Pak Rusdi)
Pak Rusdi : “tadi ada saudara kamu kesekolahan, kamu disuruh pulang,
karena bapak kamu sedang sakit dirumah dan memanggil – manggil kamu? (tegas)
Juni :
“Astagfirullah... baik pak... (tergesa
gesa membereskan barang barangnya)
Kemudian
Pak Rusdi mengajak teman – teman Juni untuk menjenguk orang tua Juni yang sedang
sakit dan mereka pun segera bergegas pulang kerumah. (Musik)
Juni :
“bapak...... (sedih)
Bapak :
“Juni, sini Jun... bapak pengen ketemu kamu... (lemas)
Juni :
“bapak kan sudah Juni ingatkan, kalo rokok itu gk baik buat kesehatan, jadinya
kan bapak sakit – sakitan seperti ini... (sedih)
(Poin Of View)
Bapak :
“maafkan bapak ya Jun, bapak sudah kecanduan dengan rokok, sehingga bapak
sangat menyesal tidak meninggalkan rokok... (lemas dan menyesal)
Juni :
“bapak sekarang istrahat dan tinggalkan rokok pak, Juni yakin bapak pasti bisa
meninggalkan rokok, itu demi kesehatan bapak dan bisa melihat Juni sukses
kedepannya... (sedih) (Poin Of View)
Bapak :
“iya Jun... tapi dada bapak sangat sesak sekali Jun, sepertinya bapak sudah gak
kuat lagi.... (mulai susah bebicara)
Juni :
“bapak jangan ngomong seperti itu Pak.... (menangis
dan sedih)
Tiba
– tiba Bapak Juni, mengalami sesak nafas yang luar biasa dan akhirnya
meninggal... (Musik)
...............................................(Jeda)
(Musik)
Beberapa
minggu kemudian Darso, Farel dan Juni mengobrol dikantin depan sekolah... (Musik)
Darso :
“aku berjanji ingin berhenti merokok kawan kawan.... (dengan tegas)
Farel :
“aku juga So... aku selama minggu – minggu ini berfikir, ternyata memang benar
rokok itu hanya merusak otak dan kesehatanku... (prinsip kuat)
Juni :
“kalian kan generasi muda yang moderen, memang seharusnya kalian sebagai kawan
kawanku harus berhenti merokok, aku berfikir rokok tidak bagus buat kesehatan,
orang tuaku meninggal karena rokok, dan aku sangat benci sekali dengan rokok,
makannya itu aku gk pernah merokok,. Aku sangat senang sekali kalo teman
temanku mau berhenti merokok... (menasehati)
(Poin Of View)
Farel :
“iya Jun... aku sudah bertekat bulat untuk berhenti untuk selama-lamanya...
Darso :
“aku jga Rel, ingin berhenti selama – lamanya...
Kemudian
mereka segera pergi kekelas dan berjanji untuk meninggalkan rokok
selama-lamanya... (Musik)
...................................................
Tiba
– tiba.... (Musik)
Nisa :
(bejalan dengan tergopoh – gopoh masuk
kelas dan tak sengaja bukunya jatuh dilantai)
Farel :
(bergegas mengambil buku dan Nisa pun
membalikkan badan dan mengambil buku itu juga) (Selow Motion) (musik)
Darso dan Juni : “Cie Cie......... (meledek)
Farel :
“hai Nis... (tersipu malu)
Nisa :
“makasih ya Rel... (malu – malu)
Farel :
“aah gk papa... aku sekarang sudah berhenti merokok Nis,.. (tegas)
Nisa :
“teruuuus,... (begumam)
Farel :
“mmmm.... itu demi kamu Nis...... terus kamu mau kan jadi pacarku.... (mengharapkan)
Nisa :
“Alhamdulillah kamu sudah berhenti merokok,..
Farel :
“terus gimana Nis... (mengharapkan)
Darso :
“ayo terima dong Nis.... (meledek)
Juni :
“iya Niss... (ikut meledek)
Nisa :
“mmmm..... maaf Rel, bukannya aku gak suka sama kamu, tapi kalo kamu sayang
sama aku, kita bareng – bareng sukses untuk kedepannya, kita jalin persahabatan
kita dulu aja, Insyaallah jika kita sudah sukses kita bisa bertemu lagi dan
menjalin persahabatan yang lebih dekat lagi...mmmm dan aku bersukur kamu sudah
berhenti merokok, itu bukan demi aku tapi demi kesehatanmu, aku pingin ketika
kita bertemu lagi, kamu sehat sehingga cita – cita mu bisa tercapai. (menasehati) (Poin Of View)
Farel :
“baiklah Nis... aku akan menunjukkan kepadamu, aku bisa hidup tanpa rokok, dan
aku bisa menjadi orang yang bisa dibanggakan... (bertekad bulat)
Darso :
“Udah gtu aja ..... (merasa gusar)
Juni :
“kecewa penonton....
Akhirnya
mereka semua bahagia dan penuh dengan tekad untuk memperbaiki hidup agar
menjadi lebih berarti. Cinta yang Suci, adalah mencintai kepada Allah, Rosul,
Orang tua dan DIRI KITA SENDIRI. (musik)
Epilog :
Berdasarkan drama yang telah dimainkan tadi, hikmahnya adalah bahaya merokok,
apalagi terhadap remaja yang seperti kita ini dengan adanya efek rokok dimasa
sekarang ataupun masa depan yang akan kita alami nanti, dan sebagai teman
sebaiknya kita mengingatkan teman kita, agar dia sadar dan tidak akan merokok
lagi. Terima Kasih. Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. (musik)
0 komentar:
Posting Komentar