A. PENDIDIKAN DALAM KELUARGA
Pembentukan idenitas anak menurut islam dimulai jauh
sebelum anak itu diciptakan. Islam memberikan berbagai syarat dan ketentuan
pembentukan keluarga, sebagai wadah yang akan mendidik anak sampai umur
tertentu yang disebut alik ( berakal)
B.
PEMBENTUKAN KEPRBADIAN
Pembentukan anak pada dasarnya adalah tanggung jawab
orang tua. Hanya keterbatasan orang tua, maka perlu bantuan dari orang lain
yang mampu membantu orang tua dalam mendidik anak-anaknya, terutama dalam
pengajaran ilmu dan ketrampilan yang selalu berkembang dan dituntut pengebangannya bagi kepentingan
manusia.
Orang tua mendidik anakya terdapat pada surat luqman
ayat 12 yang artinya adalah; (Dan sesungguhnya telah kami berikan hikmah
kebijaksanaan kepada lukman yaitu: bersyukur kepada allah. Dan barang siapa
bersyukur kepada allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri,
dan barang siapa yang tiadak bersyukur
kepada allah maka sesungguhnya allah maha kaya lagi maha terpuji). (Q.S. Luqman
; 12)
Proses pertumbhan dan perkembangan anak menjadi manusia
yang beriman, bertaqwa, dan berahklakul karimah, dengan berpangkl dari ayat
tersebut diatas.
1.
Pembinaan Iman dan
Tauhit.
Dalam ayat 13, Allah
berfirman
Bahwa orang tua menasehati anaknya agar tidak menyekutukan allah.
Allah berfirman dalam al-quran ayat 13 yang artinya: “ Dan ingatlah ketika
luqman berkata kepada anaknya ketika memberi pelajaran kepada anaknya: “ Wahai anakku janganlah engkau
menyekutukan allah, karena syirik itu adalah kedholiman yang paling besar”
2.
Pembinaan ahklak.
Ahklak adalah implementasi dari iman dalam segala bentuk
perilaku. Diantaran contoh ahklak yang diajarkan oleh Luqman kepada anaknya
adalah:
1.
Ahklak anak kepada kedua ibuk
bapaknya.
2.
Ahklak anak terhadap orang
lain.
3.
Ahklak anak dalam penampilan diri.
3. Pembinaan Ibadah dan Agama Pada Umumnya.
Pembinaan ketaatan beribadah kepada anak, juga pada
keluarga. Anak yang masih kecil,
kegiatan ibadah yang leih menarik baginya adalah yan mengandung gerak, sedang
pengertian tentang ajaran agama belum dapat dipahaminya.
Karena itu ajaran agama yang absrak tidak menarik
perhatiannya. Anak-anak suka melakukan shalat, meniru orang tuanya, kendatipun
ia tidak mengerti apa yang dilakukannya itu. Pengalaman shalat yan menarik diantaranya
shalat berjamaah, lebih-lebih lagi ikut
shalat dalam shaf bersama orang dewasa.
Semua pengalaman tersebut adalah pengalaman positif didalam pembentukan kepribadiannya
yang sedang tumbuh dan berkembang itu.
Kita perhatikan surat Luqman ayat 17 yang artinya : “
hai anakku, dirikanlah shalat dan suruh (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yag
menimpa kamu. Sesungguhnya yang dmikian itu hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”
4. Pembinaan Kepribadian dan Sosial Anak.
Pembentukan kepribadian yang terjadi pada masa yang
panjang mulai sejak dalam kandungan sampai umur Laki-laki 21 tahun. Pembntukan
kepribadian berkaitan erat dengan pembinaan iman dan ahklak.
Kepribadian anak terbentuk melalui semua pegalaman dan
nilai-nilai yang diserapnya dalam pembentukan dan perkembamngannya, trutama
pada umur pertamanya. Apabila nilai-nilai agama yang masuk pada dirinaya maka akan mudah diarahkan dan dikendalikan.
Disinilah letak pentingnya pengalaman dan pendidikan agma pada masa pertumbuhan
dan perkembangan.
C.
PENDIDIKAN AGAMA
DALAM KELUARGA
Penyampaian agama pada anak dimulai sejak pertemuan ibu
bapaknya yang membuahkan janin dan
kandungan, yang dimulai dengan do’a kepada Allah. Berharap agar anaknya lahir kelak
menjadi anak yang sholeh.
Agama bukan ibadah saja, tetapi mengatur selruh segi
kehidupan. Semua penampilan ibu bapak dalam kehidupan sehari-hari yang
disaksikan dan dialami anak berfaskan
agama, disamping latihan dan pembiasaan
tentang agama, perlu dilaksanakan sejak
si anak kecil sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan jiwanya.
Apabila anak tidak dibiasakan dan dilaih
keagamaan maka setelah dewasa ia
akan acuh terhadap agama atau antia
agama.
0 komentar:
Posting Komentar