A.
PEMERTIAN
AGAMA ISLAM
Sebagai agama
terahir, islam diketahui memkiliki kerakteristik yang khas dibandingkan dengaan
agama-agama yang datang sebelumnya. Ada dua sisi pengertian tenteng islam.
Menurut bahasa
islam berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata salima artinya selamat, sentosa, dan damai. Bentuk aslama berarti berserah diri,
tunduk, patuh, dan taat. Masuk dalam kedamaian.
Dari pengertian
bahasa, kata Islam dekat dengan arti kata Agama
yang berarti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan, kebiasaan.
Artinya bahwa
memahami Islam dari sisi manusia sebagai mahkluk yang sejak dalam kndungannya
sudah menyatakan kepatuhan dan ketundukannya kepada Allah SWT. Sebagaimana yang
telah diisyaratkan dalam surat AL-A’raaf ayat 172.
Artinya:
“Dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau
Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"
Yaitu
pembahasan tentag kebutuihan manusia pada agama.
Menurut
Maulanna muhammad Ali dapat dipahami dari firman allah pada surat AL-Baqoroh
Ayat 202.
Artinya:
“Hai orang–orang yang beriman, masuklah kamu kedalam
islam secara keseluruhannya, dan janganlh
kamu turuti langkah-langkah syaitan, sesunguhnya syaitan itu musuh yang
nyata bagimu”.
Surat AL-Anfal Ayat 61.
Artinya:
“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka
condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada allah. sesunguhmya dialah Tuham
Maha mendengar lagi maha mengetahui”.
Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa kata Islam mengandung arti patuh, tunduk, tatat,
dan berserah diri kepada Allah dalam upaya mencari keselamatan dan kebahaggian
hidup, baik di dunia mapun di ahirat. Hal demikian dilakukan atas kesadaran dan
kemauan diri sendiri, bukan paksaan atau pura-pura, melainkan sebagai panggilan
dari fitrah dirinya sebagai mahkluk yang sejak dalam kandungan sudah menyatakan
patuh kepada Allah SWT.
Secara Istilah
bahwa (Islam sebagai nama bagi suatu agama yang berasal dari Allah SWT), adalah
agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada umat manusia melalui nabi
Muhammad SAW. Sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajara-ajaran yang bukan mengenal satu segi, tetapi
mengenai berbagai kehidupan manusia.
Nabi Ibrahim telah berwasiat kepada
anak-anaknya, demikian pula nabi yakup.
Artinya:
“Ibrahim
berkata Sesungguhnya Allah telah, memilih agama islam ini sebagai agamamu. Sebab itu janganlah kamu mati
melainkan dalam memeluk agama Islam” (Q.S.AL-Baqarah Ayat 132)
B.
SUMBER AJARAN
ISLAM
Sesuai dengan
agama Islam itu sendiri sebgai wahyu yang berasal dari Allah SWT, yang
penjabarannya dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Kita dianjurkan menaati allah
dan rosulnya serta Ulil Amri (pemimpin).
Selanjutnya ketaatan kepada Ulil Amri sifatnya kondisional atau tidaklah mutlak.
Karena Ulil Amri tetap manusia yang memiliki kekurangan. Jadi ketentuan dari
ulil Amri sesuai dengan ketentuan allah dan rosulnya maka wajib kita ikuti. Dan
jika tidak sesuai atau bertentangan maka tidak wajib menaatinya.
1. ALQURAN
"Qur'an" menurut pendapat
yang paling kuat seperti yang dikemukakan Dr. Subhi Al Salih berarti
"bacaan", asal kata qaraa. Kata A1 Qur'an itu berbentuk masdar dengan
arti isim maf ‘ul yaitu maqru (dibaca). Pengertian Al Qur’an menurut bahasa
yaitu al-qar yang artinya himpunan
atau kumpulan dari firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dari
ayat, surat, kisah, perintah dan larangan serta penyempurna dari kitab-kitab
terdahulu.
Di dalam A1 Qur'an sendiri ada
pemakaian kata "Qur'an" dalam arti demikian sebagai tersebut dalam
ayat 17, 18 surat (75) A1 Qiyaamah :
Artinya:
"Sesungguhnya
mengumpulkan A1 Qur'an (didalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (Pada
lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu), jika Kami membacakannya,
hendaklah kamu ikuti bacaannya
".
Kemudian dipakai
kata "Qur'an" itu untuk A1 Qur'an yang dikenal sekarang ini Adapun
definisi A1 Qur'an secara istilah ialah "Kalam Allah s.w.t yang merupakan mu'jizat yang
diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad s.a.w dan yang ditulis di mushaf
dan diriwayatkan dengan mutawatir yang dimulai dari awal surat al fatihah (1)
sampai akhir surat An-Nas (114) serta membacakannya, hendaklah adalah ibadah."
Dengan definisi ini, Kalam Allah
yang diturunkan kepada Nabi-nabi selain Nabi Muhammad s.a.w., tidak dinamakan
Al Qur'an seperti Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s., atau Injil yang
diturunkan kepada nabi Isa as. Demikian pula Kalam Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhmmad s.a.w membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti
Hadis Qudsi, tidak pula dinamakan
Al Qur'an.
Sebagai sumber
ajaran islam yang utama Aliquran diyakini berassal dari allah dan mutlak benar.
Diterangkan oleh firman allah:
Artinya:
“Sesunguhnya al-quran ini adalajh wahyu tuhan
semesta lam . dibawa turun oleh jibril kke dalan hatimu(muhammad) agar engkau
dapat menbberi peringatan dengan dengan mekngunakan bbahasa arab yang jelas.” (Q.S.
All-Syu’ra ayat 192-193).
Artinya:
“Katakan rob suci (jibril) membawakannya
turundenagan kkebenaran darituhanmu uuntuuk mkmeneguhkan hati orang yang
percaya dan untuk mmenjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang
berseakh diri.” (Q.S. AL-Nahl ayat 102)
Selanjutnya ALQURAN
jugga berfungi sebagai hakim atau wasit yang mengatur jalanya kehidupan manusia
agar berjalan lurus. Itulah sebabnya ketika umat Islam berselisih dalam segala
urusannya hendaknya ia berhakim kepada Alquran. Alquran memerankan fungsi
sebagai pengontrol dan pengoreksi terhadap perjalanan hidup manusia dimasalalu.
Artinya:
“ Makka celakalah bagi oorang-orang kyang
menulis al-kkitap dengan tngannya
sendiri kemmudian mere,ka menngatakan bbahwa kitap iti berasal daari sisi
allah. (QQ.S Al-Baqarah ayat 79)
2. AL-SUNNAH
Al-Sunnah dalam
terminologi ulama' hadits adalah segala
sesuatu yang diambil dari Rasul SAW., baik berupa sabda, perbuatan, taqrir,
sifat-sifat fisik dan non-fisik ataupun sepak terjang beliau sebelum diutus
menjadi rasul, seperti tahannus beliau di Gua Hira' atau sesudahnya.
Al-Sunnah dalam
terminologi ulama' ushul al-fiqh adalah segala sesuatu yang bersumber
dari Nabi SAW. Selain Al-Qur'an, baik
berupa sabda, perbuatan ataupun taqrir,
yang layak menjadi dalil hukum
syara.
Al-Sunnah dengan
pengertian seperti ini identik dengan pengertian hadits, Khabar, Atsar.
Kedudukan Al-Sunnah sebagai sumber
ajaran Islam didasarkan pada keterangan ayat-ayat Alquran dan Hadist juga didasarkan
pada pendapat-pendapat para Sahabat.
Artinya:
“Apa-apa yang disampaikan Rasulullah kepadamu, terimalah dan
apa-apa yang dilarangnya bagimu tingagalkanlah. (Q.S. Al-Hasyr ayat 7)
Artinya:
“Dan kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk
ditaati dengan idzin Allah” (Q.S. An-Nisa 64)
Pada masa
Rasulullah SAW. tidak ada sumber hukum selain Al-Kitab dan Al-Sunnah. Secara
Global, sunnah sejalan dengan AI-Qur’an, menjelaskan yang mubham, merinci yang
mujmal, membatasi yang mutlak, mengkhususkan yang umum dan menguraikan
hukum-hukum dan tujuan-tujuannya, di samping membawa hukum-hukum yang belum
dijelaskan secara eksplisit oleh Al-Qur'an yang isinya sejalan dengan
kaidah-kaidahnya dan merupakan realisasi dari tujuan dan sasarannya. Dengan
demikian, sunnah merupakan tuntunan praktis terhadap apa yang dibawa oleh
Al-Qur'an, suatu bentuk praktik yang mengambil bentuk pengeja wantahan yang
beragam. Terkadang merupakan amal yang muncul dari Rasulullah SAW. Terkadang
merupakan perkataan yang beliau perkataan pada suatu kesempatan. Dan kadang
merupakan perilaku atau ucapan sahabat Rasulullah SAW., lalu beliau melihat
perilaku itu atau mendengar ucapan itu, kemudian memberikan pengakuan. Beliau
tidak menentang atau mengingkari, tetapi hanya diam atau justru menilai baik.
Itulah yang disebut dengan taqrir dari beliau.
Sunnah menjelaskan
Al-Qur'an dari berbagai segi. la menjelaskan ibadah dan hukum yang bersifat global.
Allah SWT. mewajibkan shalat kepada kaum mukminin tanpa menjelaskan waktunya,
rukunnya ataupun jumlah rakaatnya. Lalu Rasulullah SAW. menjelaskannya melalui
praktik shalat beliau dan dengan pengajaran beliau kepada kaum muslimin tentang
bagaimana melakukan shalat atau tata caranya, dan dengan sabda beliau :
Salatlah
kalian sebagaimana kalian melihatku melakukan salat.
Allah SWT.
mewajibkan haji tanpa menjelaskan manasiknya. Lalu Rasulullah SAW. menjelaskan
tata caranya, dan bersabda :
Ambillah
manasikmu dariku.
Allah SWT. juga
mewajibkan zakat tanpa menjelaskan harta, barang dagangan ataupun tanaman apa
yang harus dizakati, termasuk nishab masing-masing. Sunnahlah yang menjelaskan
hal itu.
Termasuk
penjelasan Rasulullah SAW. terhadap Al-Qur' an adalah mentakhshsih 'AM-nya.
Misalnya riwayat berkenaan dengan firman Allah SWT.
Artinya:
“Allah
mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu
bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan.” (An-Nisa' : 11)
0 komentar:
Posting Komentar