Minggu, 26 Juni 2016

PENGERTIAN DAN AJARAN AGAMA ISLAM

A.   PEMERTIAN AGAMA ISLAM
Sebagai agama terahir, islam diketahui memkiliki kerakteristik yang khas dibandingkan dengaan agama-agama yang datang sebelumnya. Ada dua sisi pengertian tenteng islam.
Menurut bahasa islam berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata salima artinya selamat, sentosa, dan damai. Bentuk aslama berarti berserah diri, tunduk, patuh, dan taat. Masuk dalam kedamaian.
Dari pengertian bahasa, kata Islam dekat dengan arti kata Agama yang berarti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan, kebiasaan.
Artinya bahwa memahami Islam dari sisi manusia sebagai mahkluk yang sejak dalam kndungannya sudah menyatakan kepatuhan dan ketundukannya kepada Allah SWT. Sebagaimana yang telah diisyaratkan dalam surat AL-A’raaf ayat 172.
Artinya:
 “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"
Yaitu pembahasan tentag kebutuihan manusia pada agama.
Menurut Maulanna muhammad Ali dapat dipahami dari firman allah pada surat AL-Baqoroh Ayat 202.
Artinya:
“Hai orang–orang yang beriman, masuklah kamu kedalam islam secara keseluruhannya, dan janganlh  kamu turuti langkah-langkah syaitan, sesunguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.
Surat AL-Anfal Ayat 61.
Artinya:
“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada allah. sesunguhmya dialah Tuham Maha mendengar lagi maha mengetahui”.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kata Islam mengandung arti patuh, tunduk, tatat, dan berserah diri kepada Allah dalam upaya mencari keselamatan dan kebahaggian hidup, baik di dunia mapun di ahirat. Hal demikian dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri sendiri, bukan paksaan atau pura-pura, melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai mahkluk yang sejak dalam kandungan sudah menyatakan patuh kepada Allah SWT.
Secara Istilah bahwa (Islam sebagai nama bagi suatu agama yang berasal dari Allah SWT), adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada umat manusia melalui nabi Muhammad SAW. Sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajara-ajaran  yang bukan mengenal satu segi, tetapi mengenai berbagai kehidupan manusia.
 Nabi Ibrahim telah berwasiat kepada anak-anaknya, demikian pula nabi yakup.
Artinya:
 “Ibrahim berkata Sesungguhnya Allah telah, memilih agama islam ini sebagai  agamamu. Sebab itu janganlah kamu mati melainkan dalam memeluk agama Islam” (Q.S.AL-Baqarah Ayat 132)

B.   SUMBER AJARAN ISLAM
Sesuai dengan agama Islam itu sendiri sebgai wahyu yang berasal dari Allah SWT, yang penjabarannya dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Kita dianjurkan menaati allah dan rosulnya serta Ulil Amri (pemimpin). Selanjutnya ketaatan kepada Ulil Amri sifatnya kondisional atau tidaklah mutlak. Karena Ulil Amri tetap manusia yang memiliki kekurangan. Jadi ketentuan dari ulil Amri sesuai dengan ketentuan allah dan rosulnya maka wajib kita ikuti. Dan jika tidak sesuai atau bertentangan maka tidak wajib menaatinya.

1.      ALQURAN
            "Qur'an" menurut pendapat yang paling kuat seperti yang dikemukakan Dr. Subhi Al Salih berarti "bacaan", asal kata qaraa. Kata A1 Qur'an itu berbentuk masdar dengan arti isim maf ‘ul yaitu maqru (dibaca). Pengertian Al Qur’an menurut bahasa yaitu al-qar yang artinya himpunan atau kumpulan dari firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dari ayat, surat, kisah, perintah dan larangan serta penyempurna dari kitab-kitab terdahulu.
            Di dalam A1 Qur'an sendiri ada pemakaian kata "Qur'an" dalam arti demi­kian sebagai tersebut dalam ayat 17, 18 surat (75) A1 Qiyaamah :
Artinya:
"Sesungguhnya mengumpulkan A1 Qur'an (didalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (Pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu), jika Kami  membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya ".

            Kemudian dipakai kata "Qur'an" itu untuk A1 Qur'an yang dikenal sekarang ini Adapun definisi A1 Qur'an secara istilah ialah "Kalam Allah s.w.t yang merupakan mu'jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad s.a.w dan yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir yang dimulai dari awal surat al fatihah (1) sampai akhir surat An-Nas (114) serta membacakannya, hendaklah adalah ibadah."
            Dengan definisi ini, Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-nabi selain Nabi Muhammad s.a.w., tidak dinamakan Al Qur'an seperti Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s., atau Injil yang diturunkan kepada nabi Isa as. De­mikian pula Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhmmad s.a.w membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadis Qudsi, tidak pula di­namakan Al Qur'an.

Sebagai sumber ajaran islam yang utama Aliquran diyakini berassal dari allah dan mutlak benar. Diterangkan oleh firman allah:
Artinya:
“Sesunguhnya al-quran ini adalajh wahyu tuhan semesta lam . dibawa turun oleh jibril kke dalan hatimu(muhammad) agar engkau dapat menbberi peringatan dengan dengan mekngunakan bbahasa arab yang jelas.” (Q.S. All-Syu’ra ayat 192-193).
Artinya:
“Katakan rob suci (jibril) membawakannya turundenagan kkebenaran darituhanmu uuntuuk mkmeneguhkan hati orang yang percaya dan untuk mmenjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berseakh diri.” (Q.S. AL-Nahl ayat 102)

Selanjutnya ALQURAN jugga berfungi sebagai hakim atau wasit yang mengatur jalanya kehidupan manusia agar berjalan lurus. Itulah sebabnya ketika umat Islam berselisih dalam segala urusannya hendaknya ia berhakim kepada Alquran. Alquran memerankan fungsi sebagai pengontrol dan pengoreksi terhadap perjalanan hidup manusia dimasalalu.
Artinya:
“ Makka celakalah bagi oorang-orang kyang menulis  al-kkitap dengan tngannya sendiri kemmudian mere,ka menngatakan bbahwa kitap iti berasal daari sisi allah. (QQ.S Al-Baqarah ayat 79)

2.      AL-SUNNAH
Al-Sunnah dalam terminologi ulama' hadits adalah segala sesuatu yang diambil dari Rasul SAW., baik berupa sabda, perbuatan, taqrir, sifat-sifat fisik dan non-fisik ataupun sepak terjang beliau sebelum diutus menjadi rasul, seperti tahannus beliau di Gua Hira' atau sesudahnya.
Al-Sunnah dalam terminologi ulama' ushul al-fiqh adalah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi SAW. Selain Al-Qur'an, baik berupa sabda, per­buatan ataupun taqrir, yang layak menjadi dalil hukum syara.
Al-Sunnah dengan pengertian seperti ini identik dengan pengertian hadits, Khabar, Atsar.

Kedudukan Al-Sunnah sebagai sumber ajaran Islam didasarkan pada keterangan ayat-ayat Alquran dan Hadist juga didasarkan pada pendapat-pendapat para Sahabat.
Artinya:
“Apa-apa yang disampaikan Rasulullah kepadamu, terimalah dan apa-apa yang dilarangnya bagimu tingagalkanlah. (Q.S. Al-Hasyr ayat 7)
Artinya:
“Dan kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan idzin Allah” (Q.S. An-Nisa 64)

Pada masa Rasulullah SAW. tidak ada sumber hukum selain Al-Kitab dan Al-Sunnah. Secara Global, sunnah sejalan dengan AI-Qur’an, menjelaskan yang mubham, merinci yang mujmal, membatasi yang mutlak, mengkhususkan yang umum dan menguraikan hukum-hukum dan tujuan-tujuannya, di samping mem­bawa hukum-hukum yang belum dijelaskan secara eksplisit oleh Al-Qur'an yang isinya sejalan dengan kaidah-kaidahnya dan merupakan realisasi dari tujuan dan sasarannya. Dengan demikian, sunnah merupakan tuntunan praktis terhadap apa yang dibawa oleh Al-Qur'an, suatu bentuk praktik yang mengam­bil bentuk pengeja wantahan yang beragam. Terkadang merupakan amal yang muncul dari Rasulullah SAW. Terkadang merupakan perkataan yang beliau perkataan pada suatu kesempatan. Dan kadang merupakan perilaku atau ucap­an sahabat Rasulullah SAW., lalu beliau melihat perilaku itu atau mendengar ucapan itu, kemudian memberikan pengakuan. Beliau tidak menentang atau mengingkari, tetapi hanya diam atau justru menilai baik. Itulah yang disebut dengan taqrir dari beliau.
Sunnah menjelaskan Al-Qur'an dari berbagai segi. la menjelaskan ibadah dan hukum yang bersifat global. Allah SWT. mewajibkan shalat kepada kaum mukminin tanpa menjelaskan waktunya, rukunnya ataupun jumlah rakaatnya. Lalu Rasulullah SAW. menjelaskannya melalui praktik shalat beliau dan dengan pengajaran beliau kepada kaum muslimin tentang bagaimana melakukan shalat atau tata caranya, dan dengan sabda beliau :

Salatlah kalian sebagaimana kalian melihatku melakukan salat.
Allah SWT. mewajibkan haji tanpa menjelaskan manasiknya. Lalu Rasu­lullah SAW. menjelaskan tata caranya, dan bersabda :

Ambillah manasikmu dariku.

Allah SWT. juga mewajibkan zakat tanpa menjelaskan harta, barang dagangan ataupun tanaman apa yang harus dizakati, termasuk nishab masing-masing. Sunnahlah yang menjelaskan hal itu.
Termasuk penjelasan Rasulullah SAW. terhadap Al-Qur' an adalah mentakhshsih 'AM-nya. Misalnya riwayat berkenaan dengan firman Allah SWT.

Artinya:
“Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-­anakmu. Yaitu bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan.” (An-Nisa' : 11)

0 komentar: