Selasa, 28 Juni 2016

Peran Hutan Kota Sebagai Habitat Satwa (Burung)




Berdasarkan rapat Teknis Kementerian Kependudukan dan Lingkungan Hidup di Jakarta pada bulan Februari 1991, dinyatakan bahwa Hutan Kota adalah suatu lahan yang tumbuh pohon-pohonan di dalam wilayah perkotaan di dalam tanah negara maupun tanah milik yang berfungsi sebagai penyangga lingkungan dalam hal pengaturan tata air, udara, habitat flora dan fauna yang memiliki nilai estetika dan dengan luas yang solid merupakan ruang terbuka hijau, serta areal tersebut ditetapkan oleh pejabat berwenang sebagai Hutan Kota.
Kota merupakan salah satu bagian paling penting dalam kehidupan manusia, mengingat kota sebagai pusat berbagai aktivitas.banyaknya masyarakat yang melakukan berbagai aktivitas membuat mereka kadang kala jenuh ataupun stress, Dengan demikian untuk mengurangi itu semua di butuhkan suasana nyaman dan asri, maka perlu dibangun hutan kota. Desiran angin, kicauan burung dan atraksi satwa lainnya di dalam hutan kota diharapkan dapat menghalau kejenuhan dan stress yang banyak dialami oleh penduduk perkotaan.

Pada prinsipnya burung dapat berdampingan hidup dengan masyarakat kota asalkan syarat kebutuhan hidupnya terpenuhi, seperti habitat yang memadai dan aman dari berbagai bentuk gangguan. Mengingat begitu besar manfaat burung baik dari lingkungan dan ekonomi, sudah sewajarnya perlu diwujudkan upaya pelestariannya. Upaya tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab pakar burung semata tetapi semua lapisan masyarakat termasuk masyarakat perkotaan.
Factor yang menentukan keberadaan burung adalah ketersediaan makanan, tempat untuk istirahat, bermain, kawin, bersarang, bertengger dan berlindung. Kemampuan areal menampung burung ditentukan oleh luasan, komposisi dan struktur vegetasi, banyaknya tipe ekosistem dan bentuk areal serta keamanan.

Komposisi dan struktur vegetasi juga mempengaruhi jenis dan jumlah burung yang terdapat di suatu habitat. Hal ini disebabkan karena tiap jenis burung mempunyai relung yang berbeda. Dengan memperbanyak jenis vegetasi dan mengatur komposisinya dimungkinkan burung mudah menentukan relungnya.

Jenis tanaman yang beragam dapat menyediakan lebih beragam pula sumber-sumber makanan bagi burung, berupa serangga, buah, ataupun nectar. Sebagai implikasinya, pemilihan tanaman dengan waktu berbuah ataupun berbunga yang berbeda akan lebih baik dalam penyediaan sumber makanan bagi burung.
Ekosistem yang lebih beragam lebih mampu mendukung kebutuhan burung karena mempunyai komponen yang lebih lengkap. Misalnya, perpaduan antara ekosistem air ( kolam, danau, sungai ), padang rumput, hutan dan pekarangan lebih baik daripada hanya hutan, hanya air, atau hanya padang rumput saja.

Dasar pemikiran kota sebagai salah satu objek pelestarian burung adalah
  1. Adanya kebutuhan manusia yang semakin meningkat terhadap sumberdaya alam (termasuk burung) seiring dengan pertambahan laju manusia.
  2. Akibat penggunaan sumberdaya alam (termasuk burung) oleh manusia yang kurang memperhatikan aspek kelestariannya menyebabkan terjadinya penyempitan maupun perusakan habitat alami burung yang menyebabkan merosotnya populasi burung di alam.
  3. Burung sebagai komponen ekosistem alam memiliki peranan penting dan sangat bermanfaat bagi manusia.
  4. Pada prinsipnya burung dapat hidup berdampingan dengan manusia sepanjang kebutuhan hidupnya terpenuhi.
  5. Kota memiliki potensi pendukung bagi pelestarian burung.
Salah satu bentuk pola pembinaan habitat burung dikawasan pemukiman / RTH sebagai berikut:
  1. Pemilihan spesies tumbuhan yang akan dikembangkan.
  2. Upaya menciptakan koridor bervegetasi.
  3. Upaya mencegah perburuan burung.
  4. Pembuatan sarang buatan dan penglepasan berbagai jenis burung.
Salah satu satwa liar yang dapat dikembangkan di perkotaan adalah burung. Burung perlu dilestarikan, mengingat mempunyai manfaat yang tidak kecil artinya bagi masyarakat, antara lain :
  1. Membantu mengendalikan serangga hama,
  2. Membantu proses penyerbukan bunga,
  3. Mempunyai nilai ekonomi yang lumayan tinggi,
  4. Burung memiliki suara yang khas yang dapat menimbulkan suasana yang menyenangkan,
  5. Burung dapat dipergunakan untuk berbagai atraksi rekreasi,
  6. Sebagai sumber plasma nutfah,
  7. Objek untuk pendidikan dan penelitian.
  8. Mengurangi Bahaya Hujan Asam
Manfaat lain dan urgensinya antara lain:
  • Burung sebagai komponen ekosistem alam. Burung Dapat berperan penting dalam membantu mengontrol populasi serangga, membantu penyerbukan bunga dan pemercaan biji. Dapat di jadikan sebagai indicator lingkungan karna apabila terjadi degradasi lingkungan, burung menjadi komponen alam terdekat yang terkena dampaknya.
  • Dari segi rekreasi alam. Kecendrungan masyarakat untuk ingin menikmati keindahan warna bulu, kemerduan bunyi ataupun kacakapan burung dapat dilihat di kebun binatang, taman burung dan taman safari.jenis rekreasi ini dapat juga dinikmati di lingkungan kota,kebun,pekarangan,taman bahkan dilingkungan sekitar kita. kota bukan hanya menjadi tempat yang nyaman untuk mencari nafkah namun juga untuk tempat tinggal.
  • Dari segi ilmu pendidikan dan ilmu pengetahuan. Banyak ekolog yang mengembangkan konsep ilmunya berasal dari mempelajari burung. Ide membuat dan mengambangkan model pesawat terbang di ilhami oleh morfologi burung. Bagi sebagian besar masyarakat mempelajari alam dan lingkungannya karna begitu banyak manfaatnya.
Beberapa jenis burung sangat membutuhkan pohon sebagai tempat mencari makan maupun sebagai tempat bersarang dan bertelur. Pohon kaliandra di antaranya disenangi burung pengisap madu. Pohon jenis lain disenangi oleh burung, karena berulat yang dapat dimakan oleh jenis burung lainnya. Menurut Ballen (1989), beberapa jenis tumbuhan yang banyak didatangi burung antara lain:
  1. Kiara, caringin dan loa (Ficus spp.) F. benjamina, F. variegata, dan F. glaberrima buahnya banyak dimakan oleh burung seperti punai (Treron sp.).
  2. Dadap (Erythrina variegata). Bunganya menghasilkan nektar. Beberapa jenis burung yang banyak dijumpai pada tanaman dadap yang tengah berbunga antara lain : Betet biasa (Psittacula alexandri), serindit (Loriculus spp.), suku Jalak-jalakan (Sturnidae) dan beberapa jenis burung madu.
  3. Dangdeur (Gossampinus heptaphylla). Bunganya yang berwarna merah menarik burung ungkut-ungkut dan srigunting.
  4. Aren (Arenga pinnata). Ijuk dari batangnya sering dimanfaatkan oleh burung sebagai bahan untuk pembuatan sarangnya.
  5. Bambu (Bambusa spp.). Burung blekok (Ardeola speciosa) dan manyar (Ploceus spp.) bersarang di pucuk bambu. Sedangkan jenis burung lainnya seperti : Sikatan cacing (Cyornis banyumas), celepuk reban (Otus lempiji), Kipasan belang (Rhipidura javanica), Kancilan bakau (Pachycephala grisola) dan cikrak bambu (Abroscopus superciliaris) bertelur pada pangkal cabangnya, di antara dedaunan dan di dalam batangnya.
Salah satu keberhasilan dalam menjaga lingkungan alam di sekitarnya adalah untuk memberikan perlindungan dan kehidupan bagi satwa dan tumbuhan di sekitarnya. Dimana fungsi hidrologi akan dapat berjalan dengan baik, lahan di sekitar akan berfungsi secara optimal, maka aspek lingkungan, sosial dan ekonomi dapat berjalan secara seimbang apabila dilakukan secara bijaksana.

Dan keberhasilan dalam menata lingkungan hutan dan lahan, tentunya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kehidupan lainnya. Tentunya dapat pula dimanfaatkan sebagai habitat satwa maupun tumbuhan sebagai alam kehidupannya.

Salah satu contoh yang berhasil dalam menghijaukan dan melestarikan lingkungan dapat kita lihat di sekitar kampus UGM Yogyakarta. Pepohonan besar dan tinggi tumbuh subur di sekitar bangunan-bangunan kampus tanpa adanya gangguan dari masyarakat di sekitarnya.. Dan sejak tahun 2005 keasrian alam kampus tersebut kiranya telah mengundang burung-burung Cangak berdatangan ke kampus UGM, dan sejak saat itu kerindangan alam tersebut dijadikan tempat hidup, berlindung dan berkembang biak, sebagai habitatnya.(Dikutip dari berbagai sumber)


0 komentar: