Minggu, 26 Juni 2016

MERUMUSKAN TUJUAN INTRUKSIONAL


Salah satu langkah penting yang perlu dilakukan guru dalam kegiatan perencanaan pengajaran adalah menetapkan dan merumuskan tujuan intruksional khusus / TIK.
Agar tujuan instruktional khusus yang dirumuskan oleh guru dalam kegiatan perencanaan pengajaran. Sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu dijawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
-          Apakah sebenarnya yang merupakan karakterisTIK / ciri dari tujuan instruksional khusus tersebut ?
-          Cara-cara apa yang perlu dikemukakan dalam menjabarkan tujuan instruksional umum menjadi sejumlah tujuan instruksional khusus ?
-          Bagaimanakan caranya menentukan tujuan instruksional khusus yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

1.      Ciri tujuan instruksi khusus (TIK)
a.       Spesifik atau khusus, dalam arti bahwa perilaku yang terkandung di dalamnya sudah dibatasi lingkungannya.
b.      Operasional dalam arti bahwa perilaku yang terkandung di dalamnya konkrit dan dapat diamati.
c.       Dapat diukur dalam arti bahwa terwujud tidaknya perilaku yang dimaksud dalam diri siswa dapat diukur melalui alat ukurnya yang ada hubungan dengan ciri-ciri tersebut, dalam merupakan TIK sebaiknya dihindari penggunaan istilah-istilah (kata kerja) yang abstrak / kurang operasional seperti mengetahui, memahami, menghagai, menguasai, dan sejenisnya. Kata-kata kerja yang dianjurkan untuk digunakan dalam rumusan TIK adalah kata kerja yang konkrit operasional seperti :
Menyebutkan – menjelaskan – memilih
Menguraikan – membedakan – menentukan
Menghitung – membandingkan – menyusun dengan cirinya yang spesifik, operasional, dan dapat diukur, TIK akan dapat memberikan arahan yang jelas serta kemungkinan untuk ditaksirkan artinya oleh pembaca.
Suatu rumusan TIK yang lengkap memiliki unsur di dalamnya yaitu :
1.      Unsur siswa / audience (A)
2.      Unsur perilaku / behaviour (B)
3.      Unsur kondisi / condition (C)
4.      Unsur standar / degree (D)

Dengan keterangan sebagai berikut :
-          Unsur 1/A menjelaskan tentang siapa siswa yang bersangkutan, misalnya siswa kelas 1 / siswa kelas V
-          Unsur 2/B menjelaskan prilaku yang ingin dicapai untuk dinyatakan dalam bentuk kata kerja dan objek, misalnya membuat gambar kucing
-          Unsur 3/C menjelaskan kondisi dimana perilaku yang dimaksud terjadi seperti :
-          Tanpa diberi contoh
-          Dengan menggunakan mikroskop
-          Dengan menggunakan jangka
-          Unsur 4/D menjelaskan tingkah / standar minimal perilaku yang dipandang berhasil 1 dapat diterima, antara lain dalam bentuk :
-          Tambah waktu maksimal yang digunakan (contoh : dalam waktu tidak lebih dari 5 menit)
-          Presentase minimal ditetapkan yang dicapai (contoh : menyebabkan minimal tiga dari lima peran besar. Contoh rumusan TIK yang lengkap, tanpa diberi contoh, siswa kelas IV SD dapat menggambar seekor kucing dalam wkatu tidak lebih dari 10 menit.
Contoh rumusan yang lengkap ini lebih mudah untuk digunakan dalam merancang dan melaksanakan evaluasi tentang seberapa jauh TIK tersebut telah dicapai. Sekalipun demikian, dalam kenyataan, tidak semua TIK perlu dirumuskan secara lengkap seperti contoh di atas. Rumusan yang lengkap biasanya diperlukan dalam TIK. Tertentu dalam bidang ketrampilan, termasuk olah raga dan kesenian untuk sebagian besar TIK dalam sebagian besar maka pelajaran adanya kedua unsur yang pertama (A dan B) sudah cukup memenuhi persyaratan rumusan TIK yang baik, yang penting adalah bahwa TIK yang kita rumuskan tersebut sudah cukup spesifik. Operasional dan dapat diukur.

2.      Cara menjabarkan TIU menjadi TIK
Dalam menjabarkan TIK dan TIU perlu ditempu prosedur kerja sebagai berikut :
-          Mengelola TIU
-          Menentukan sub kemampuan
-          Dan merumuskan TIK

Contoh :
TIU, siswa memahami, konsep lingkungan langkah :
a.       Telaah dengan seksama kemampuan yang ada dalam rumusan TIU
b.      Tentukan sejumlah sub kemampuan yang harus dikuasai siswa untuk mencapai kemampuan tersebut yaitu “
1.      Merumuskan pengetahuan Lingkungan
2.      Menjelaskan jenis-jenis lingkungan
3.      Mengemukakan contoh-contoh lingkungan alam
4.      Mengemukakan contoh-contoh lingkungan sosial
5.      Membandingkan ciri-ciri lingkungan alam dengan lingkungan sosial.
c.       Rumusan TIK dari sub kemampuan-kemampuan yang ditetapkan tersebut yaitu :
1.      Siswa dapat merumuskan pengetahuan Lingkungan
2.      Siswa dapat  menjelaskan Jenis-jenis lingkungan
3.      Siswa dapat mengemukakan contoh-contoh lingkungan alam
4.      Siswa dapat mengemukakan contoh-contoh lingkungan sosial
5.      Siswa dapat membandingkan ciri-ciri lingkungan alam dengan lingkungan sosial.

3.      Penting TIK untuk seusai dengan kebutuhan siswa
Agar perencanaan pengajaran di buat bersifat efisien, perlu diupayakan agar TIK-TIK yang kita rumuskan betul-betul mengandung kemampuan yang perlu dan belum dikusai oleh para siswa. Untuk itu perlu diperhaTIKan hal-hal sebagai berikut :
a)      Analisis kemampuan dalam TIU hendaknya dilakukan dengan hati-hati agar dapat dihasilkan sub kemampuan-sub kemampuan yang betul-betul relevan untuk mencapai TIU.
b)      Setelah analisis tersebut selesai dilakukan perlu diupayakan pengecekan seberapa jauh siswa-siswi telah menguasai sub kemampuan-kemampuan tersebut.
c)      Berdasarkan hasil a dan b dapat ditetapkan sub kemampuan-kemampuan anak yang akan dirumuskan menjadi TIK dan mana yang tidak, atau kurang begitu kurang untuk dicapai.
d)     Selanjutnya sub kemampuan-kemampuan tersebut perlu di urutkan agar jelas mana yang akan diajarkan dahulu dan mana yang kemudian.
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa penting tidaknya suatu kemampuan serta perilaku / kemampuan awal siswa dipertimbangkan dalam merumuskan TIK.


0 komentar: