Selasa, 28 Juni 2016

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG PADA HABITAT PERKEBUNAN KARET DAN SAWIT DI DESA BUMI HARJO KECAMATAN KETAHUN KABUPATEN BENGKULU UTARA


Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi. Indonesia
menduduki posisi yang penting dalam peta keanekaragaman hayati dunia, sehingga
dikenal sebagai salah satu negara yang dijuluki negara maha-anekaragam
(megabiodiversity country). Salah satu kelompok hewan yang beranekaragam itu adalah
burung. Burung merupakan salah satu bagian penting dari keanekaragaman hayati,
dimana burung adalah mahkluk hidup yang bisa dijadikan indikator yang bagus untuk
perubahan ekologi lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
kekayaan jenis burung pada habitat perkebunan karet dan sawit dan perbedaan kekayaan
jenis burung pada kedua habitat tersebut.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penggunaan jala-kabut dan
penghitungan jenis menurut waktu yang ditentukan (Timed spesies counts – TSCs). Pada
metode penggunaan jala-kabut, burung yang telah tertangkap dicatat jenis dan
jumlahnya serta diberi tanda dengan cat berwarna agar burung yang tertangkap kembali
tidak tercatat jenisnya tetapi hanya dicatat jumlahnya. Sedangkan penghitungan jenis
menurut waktu yang ditentukan, burung dicatat jenisnya saja. Hasil dari kedua metode
tersebut dianalisis datanya.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kekayaan jenis burung yang terdapat
pada perkebunan karet dan sawit sebanyak 22 jenis burung yang termasuk kedalam 15
famili. Perkebunan karet terdapat 21 jenis burung yang termasuk kedalam 14 famili dan
perkebunan sawit terdapat 17 jenis burung yang teramasuk kedalam 12 famili. Indeks
keanekaragaman jenis burung pada perkebunan karet (0.68) lebih besar daripada
perkebunan sawit (0.27). Indeks kesamaan jenis burung pada perkebunan karet dan
perkebunan sawit sebesar 84,21 %.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, Peneliti menyarankan untuk
dapat melakukan penelitian yang sama di perusahaan perkebunan karet dan sawit serta
menggunakan jala-kabut (mist net) dengan ukuran yang lebih panjang.
(Program Studi Budidaya Hutan, Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas
Bengkulu)



0 komentar: